Kapolri: Bedakan Solidaritas Rohingya dan Delegitimasi Pemerintah
Oleh Didik Terbit 7 Sep 2017 at 3:41pm


Sumber



SURABAYA (!) – Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian meminta agar masyarakat dapat membedakan antara solidaritas untuk muslim Rohingya dan upaya untuk mendelegitimasi pemerintah Jokowi.

Menurut Kapolri isu Rohingya memang membangun solidaritas warga Indonesia terhadap etnis Rohingya. Solidaritas itu diwujudkan dengan mendesak pemerintah Indonesia melakukan tindakan.

“Tapi ada juga pihak-pihak memanfaatkan isu itu untuk kepentingan politiknya,” ucap Tito pada acara The 3rd International Conference on Contemporary Social and Political Affair di Surabaya, Kamis (7/09)

Kepentingan politik tersebut, kata Tito, upaya untuk mendelegetimasi pemerintahan Presiden Joko Widodo. “Bukan untuk kepentingan Myanmar tapi untuk mendelegitimasi pemerintah supaya jatuh. Jadi kita mesti terus waspada dan berhati-hati,” katanya.

Namun begitu, pihaknya tak bisa menindak begitu saja jika tidak ditemukan pelanggaran. Hanya saja sudah ada hasil kajian dengan menggunakan software analyst opinions tentang upaya tersebut.

“Kami curiga ada pihak tertentu yang menggunakan kesempatan tersebut dengan mengaitkan pemerintah Myanmar, pemerintah Indonesia dan presiden. Tapi yang dominan dikaitkan dengan pemerintah,” ujar kapolri. (arh)