TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suciwati, istri almarhum aktivis HAM, Munir Said Thalib, angkat bicara mengenai kasus yang menimpa penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.
Ia berharap kasus penyiraman air keras yang menimpa Novel tidak berujung seperti yang dialami suaminya.
Pasalnya, hingga 13 tahun kematian Munir, pelaku intelektual pembunuhan tersebut belum juga terungkap.
"Selama ini belum pernah dilakukan (ditangkap pelaku intelektual) di Republik ini, akan selalu ada munir-munir lagi dalam artian buruk, orang baik dibunuh. Hari ini kita lihat Novel, Salim Kancil. Akan terus ada kalau kita tidak peduli," ucap Suciwati usai menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk Munir, Demokrasi, dan Perlindungan Pembela HAM di Universitas Atma Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2017).
Menurut Suciwati, apa yang dilakukan Novel Baswedan saat ini sama sepeti apa yang diperjuangkan suaminya Munir yakni memperjuangkan HAM.
"Ya ini kan bagian dari pelemahan kerja kerja para pembela HAM yang terus menerus untuk memperbaiki bangsa ini ya. Novel kan jelas dia bagian orang yang konsen untuk jangan ada lagi koruptor," ujar Suciwati.
Suciwati juga mengatakan soal pernyataan Novel yang menyebut ada Jenderal-Jenderal Polisi yang mencoba menyerangnya.

Menurut Suciwati, ini membuktikan bahwa mesin mesin pembunuh itu terus berkeliaran.
"Kalau dilihat itu kan ada keterlibatan jenderal. Nah itu kan menunjukkan bagaimana mesin mesin pembunuh itu terus berkeliaran," ujarnya.
Ketidakmampuan negara dalam mengungkap kasus-kasus tersebut menunjukan ketidak mampuan pemerintah dalam mengungkap kasus-kasus yang melibatkan aktor intelktual.
"Ketidakmampuan negara untuk bahkan sebaliknya pemerintah justru melindungi dan menguatkan impunitas malah melindungi para pelakunya bukan melindungi para pembela HAM nya, pembela anti korupsi dsb," kata Suciwati

http://m.tribunnews.com/nasional/2017/09/05/suciwati-berharap-kasus-novel-baswedan-tak-seperti-kasus-munir

Makjleb bgt kata2 suciwati inj