Kita terlahir dengan kemungkinan tidak menyukai orang yang ’berbeda’. Merujuk pada hal tersebut peneliti University of British Columbia, Vancouver melakukan riset untuk mengetahui waktu rasisme dan diskriminasi dibentuk dalam otak manusia.

Peneliti utama Anthea Pun mengatakan, diskriminasi dan konflik antar budaya yang terjadi berturut-turut telah menyebabkan psikolog mempertanyakan apakah kita secara alami cenderung menyukai orang-orang yang serupa dengan diri kita dan tidak menyukai orang-orang yang berbeda, atau apakah kita diajarkan untuk merasakan ketidaksukaan tersebut. ’’Kami melakukan enam percobaan yang melibatkan 456 bayi antara usia delapan bulan dan 16 bulan,’’ paparnya.

Eksperimen ini dilakukan dengan cara mengobservasi seberapa cepat bayi menyesuaikan diri atau 'terbiasa' dengan bahasa mereka dan sebaliknya. Pada semua eksperimen, para periset menemukan bahwa pada usia satu tahun, bayi tidak hanya memikirkan akan mendapatkan perlakukan baik dari sekelilingnya, bahkan mereka juga mengharapkan lingkungannya bersikap prososial.

’’Hal ini menunjukkan bahwa negativitas terhadap kelompok yang berbeda dari mereka sendiri mungkin dipelajari setelah tahun pertama kehidupan,’’ ujar Anthea. (dailymail/ina)a.

https://www.jawapos.com/read/2017/09...an-bawaan-bayi