Salut ane gan sama bule pengayuh becak di Amsterdamini, namanya Daan Goppel. Meskipun saat ini Daan berprofesi sebagai pegawai negeri sipil di Belanda tapi di juga suka loh narik becak loh. Awal mula bule ini jatuh cinta sama becak itu saat Daan berlibur ke Indonesia saat masih kuliah. Nah saat naik becak rupanya Daan punya pengalaman yang berbeda dan menyenangkan buat dirinya.

Buat pemuda yang diundang ke istana negara saat upacara kemerdekaan ini naik becak itu enak, gak berisik, alami dan ga berpolusi. Apalagi dari becak bisa lihat pemandangan yang luas gitu bray, katanya



Nah sejak itu bule ganteng ini ambil kursus bahasa Indonesia di Universitas Indonesia, Depok setelah kuliahnya rampung. Nah setelah ngambil kursus ini, Daan langsung inisiatif untuk cari becak kayuh di Pulau Jawa untuk dibawa pulang. Perjuangan Daan untuk nemui becak yang pas dengan ukurannya gak gampang loh bray. Doi harus pergi ke Bekasi, Cirebon, Semarang, Malang, sampai ke Yogyakarta.



Pas di Yogya, Daan ketemu becak yang ukurannya pas dan cocok terlebih desainya keliatan moderen dan cocok untuk orang-orang eropa. Daan membeli becak ini seharga Rp. 4 juta dengan proses pengerjaan selama dua minggu di bengkel becak kecil di Yogyakarta. Terus becak ini dibawa ke Stasiun Tugu untuk dikirim ke Jakarta, selanjutnya dibawa pulang deh ke Belanda sama Daan.

DAAN BAWA PULANG BECAK BUAT DIPAKE DI AMSTERDAM


Di kota Amsterdam Belanda, Daan narik becaknya sebagai pemandu wisata sekaligus keliling kota Amsterdam dengan becaknya. Keliatannya seru ya bray liat pemandangan kota Amsterdam sambil naik becak