BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Mereka merayakan Iduladha lebih cepat

Sejumlah pedagang dan pembeli kambing bertransaksi di pasar hewan Kranggan, Temanggung, Jateng, menjelang Idul Adha, Senin (27/8/2017).
Hasil sidang isbat Kementerian Agama dan perwakilan organisasi massa Islam menetapkan Iduladha pada 1 September 2017. Meski telah ada hasil sidang isbat, ada sekelompok masyarakat yang merayakan Iduladha 1438 hijriah pada hari ini, Kamis (31/8/2017), lebih cepat sehari ketimbang keputusan pemerintah.

Jemaah Tarekat Naqsabandiyah, misalnya. Mereka menetapkan Iduladha bertepatan dengan 100 hari setelah awal Ramadan. Penghitungan dilakukan dengan menghitung malam dari awal Ramadan, awal Syawal dan awal berhaji.

"Kami meyakini saat puasa Arafah jatuhnya Idul Kurban sehingga pada hari Kamis tersebut akan melaksanakan salat," kata Pemimpin Tarekat Naqsabandiyah Sumatera Barat Syafri Malin Mudo dilansir Antaranews.

Perayaan Iduladha pada Kamis (31/8/2017) juga berlangsung di antara jemaah An-Nadzir. Anggota jemaah ini telah menggelar salat Iduladha di Kampung Lette, Gowa, Sulawesi Selatan.

Jemaah An-Nadzir telah meyakini waktu Iduladha berdasarkan upaya yang telah dilakukan beberapa hari sebelumnya untuk mengetahui perpindahan bulan Zulkaidah ke bulan Zulhijah.

Mereka melakukan pengintaian bulan atau dikenal dengan rukyatul hilal serta meyakini pergantian bulan dengan tanda-tanda alam dengan mengukur tinggi air pasang di Pantai Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.

Dalam sidang isbat, Selasa (22/8/2017) lalu, Kementerian Agama telah menetapkan 1 Zulhijah 1438 hijriah jatuh pada Rabu (23/8/2017). Dengan begitu, 10 Zulhijah atau Iduladha akan dirayakan Jumat (1/9/2017).

Sekjen Kementerian Agama, Nur Syam mengatakan ketetapan ini setelah mendapatkan laporan adanya tim pemantau yang berhasil melihat hilal. "10 oarang sudah melihat hilal, ada peneliti Boscha, perwakilan falakiyah NU, tokoh umat Islam, dan perwakilan Kantor Kementerian Agama, semua mengatakan melihat hilal," ujar Nur Syam.

Hasil sidang isbat di Indonesia itu sama dengan Iduladha di Arab Saudi. Pemerintah Saudi menetapkan hari Arafah pada 31 Agustus (9 Zulhijah). Saat itu jutaan jemaah akan berkumpul di gunung Arafah dekat Kota Mekah. Setelah itu Iduladha menyusul pada Jumat, 1 September (10 Zulhijah).

Perayaan Iduladha di Indonesia pernah beberapa kali berbeda waktu dengan di Arab Saudi. Pemerintah bahkan mencatat dalam kurun 1975-1999, tepatnya selama 24 tahun, ada 13 kali perbedaan penetapan tanggal antara Pemerintah Indonesia dengan Kerajaan Arab Saudi.

Pemerintah Indonesia menetapkan awal Zulhijah berdasarkan sidang isbat dengan memperhatikan hisab dan rukyat dari seluruh Indonesia. Adapun Arab Saudi mempunyai acuan penanggalan berdasarkan kalender Ummul Quro --kalender resmi yang digunakan pemerintah Arab Saudi untuk kepentingan publik non-ibadah.
Sidang Isbat Tetapkan Idul Adha pada 1 September 2017 _ [URL="https://S E N S O RBHJtR6Jmvt"]https://S E N S O RBHJtR6Jmvt[/URL]
— Kementerian Agama RI (@Kemenag_RI) August 22, 2017 ... Muhammadiyah menetapkan 10 Zulhijjah 1438H jatuh pada hari Jumat, 1 September 2017 #IdulAdha [URL="https://S E N S O R0LqbGZ3OkI"]pic.twitter.com/0LqbGZ3OkI[/URL]
— Muhammadiyah (@muhammadiyah) August 22, 2017


Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...ha-lebih-cepat

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Suntik pendapatan, pemerintah akan hitung ulang aset

- Perusahaan pelat merah kepincut saham Freeport

- Wali Kota Tegal diduga terlibat beragam korupsi

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
1K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan