- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Selera Nusantara (Indonesian Food)
Kalo Main ke Sabang, Aceh, Agan Wajib Cobain Kuliner Ini!


TS
tinylady
Kalo Main ke Sabang, Aceh, Agan Wajib Cobain Kuliner Ini!

Di kilometer nol Indonesia, Sabang-Aceh, terdapat kekayaan kuliner yang mungkin belum terjamah oleh para pecinta kuliner selera Nusantara di sini. Kekayaan rempah dan hasil bumi yang terkandung di barat laut Indonesia tersebut, tercermin dalam aneka masakan dan minuman di sana. Yuk kita kenalan dengan kuliner yang wajib dicoba kalo Agan berkunjung ke Kota Sabang, Aceh.



Quote:
1. Sate Gurita

Image Via Otonomi.id
Kalo Agan seorang petualang kuliner, makanan ini layak jadi buruan Agan pas lagi main ke Kota Sabang di Pulau Weh, Aceh. Sate Gurita namanya, merupakan salah satu kuliner yang jadi ciri khas kota yang jadi titik 0 km nya Indonesia.
Sebagai daerah yang dikenal dengan pantainya yang eksotis, seafood emang jadi primadona kuliner di kota ini, dan gurita jadi salah satu jenis seafood yang mudah ditemui di sekitar perairan dangkal Pulau Weh.
Nah, sate gurita ini jadi salah satu kuliner terunik dibandingkan seafood dari daerah-daerah lain. Lagipula, ada dua alternatif bumbu yang dijual oleh pedagang sate gurita, yaitu ada bumbu kacang dan ada juga bumbu padang. Bikin ngiler banget Gan!

Image via travelmatekamu.com
Bumbu kacang atau yang biasa disebut bumbu jawa ini terdiri dari kacang tanah, kecap, bawang merah dan bawang putih, garam, serta cabe rawit. Sedangkan bumbu padang terdiri dari racikan bawang putih, bawang merah, cabai merah, jahe, kunyit, sereh, dan bumbu-bumbu lainnya yang dimasak bersama kaldu sapi, kemudian dikentalkan dengan tepung beras.
Yang bikin sate gurita ini sayang dilewatin tuh karena daging guritanya dimasak lembut dan bumbunya pun meresap sampai ke dalem-dalem. Bikin nagih banget kan. Dengan daging yang sedikit kenyal dan gurih, sate ini jadi santapan nikmat yang ngenyangin deh.
Di Kota Sabang ada 3 tempat yang menjual sate gurita yaitu di Pusat Jajanan Selera Rakyat (Pujasera) di Pusat Kota Sabang, Taman Kuliner di Kebun Merica, dan di Baso Bang Wan di Sabang Fair yang semuanya mulai buka dari sore hingga malam hari.
Sumber
Sumber
Sumber

Image Via Otonomi.id
Kalo Agan seorang petualang kuliner, makanan ini layak jadi buruan Agan pas lagi main ke Kota Sabang di Pulau Weh, Aceh. Sate Gurita namanya, merupakan salah satu kuliner yang jadi ciri khas kota yang jadi titik 0 km nya Indonesia.
Sebagai daerah yang dikenal dengan pantainya yang eksotis, seafood emang jadi primadona kuliner di kota ini, dan gurita jadi salah satu jenis seafood yang mudah ditemui di sekitar perairan dangkal Pulau Weh.
Nah, sate gurita ini jadi salah satu kuliner terunik dibandingkan seafood dari daerah-daerah lain. Lagipula, ada dua alternatif bumbu yang dijual oleh pedagang sate gurita, yaitu ada bumbu kacang dan ada juga bumbu padang. Bikin ngiler banget Gan!

Image via travelmatekamu.com
Bumbu kacang atau yang biasa disebut bumbu jawa ini terdiri dari kacang tanah, kecap, bawang merah dan bawang putih, garam, serta cabe rawit. Sedangkan bumbu padang terdiri dari racikan bawang putih, bawang merah, cabai merah, jahe, kunyit, sereh, dan bumbu-bumbu lainnya yang dimasak bersama kaldu sapi, kemudian dikentalkan dengan tepung beras.
Yang bikin sate gurita ini sayang dilewatin tuh karena daging guritanya dimasak lembut dan bumbunya pun meresap sampai ke dalem-dalem. Bikin nagih banget kan. Dengan daging yang sedikit kenyal dan gurih, sate ini jadi santapan nikmat yang ngenyangin deh.
Di Kota Sabang ada 3 tempat yang menjual sate gurita yaitu di Pusat Jajanan Selera Rakyat (Pujasera) di Pusat Kota Sabang, Taman Kuliner di Kebun Merica, dan di Baso Bang Wan di Sabang Fair yang semuanya mulai buka dari sore hingga malam hari.
Sumber
Sumber
Sumber
Quote:
2. Mie Aceh Ganja

Image via dailyvoyagers.com
Memang benar kata mitos yang beredar kalau Mie Aceh dimasak dengan menggunakan ganja pada racikan masakannya, namun sekarang udah banyak penjual Mie Aceh di Aceh yang udah meninggalkannya. Kalaupun masih menggunakannya pun dia enggak terang-terangan nulis kalau dia jual "Mie Ganja Aceh". Biasanya penggunaan ganja cuman berdasarkan permintaan dari konsumen.
Eits, tapi jangan salah kaprah terlalu jauh. Mie Ganja Aceh adalah sebuah mie spesial khas Aceh yang dimasak dengan bumbu kare di mana dalam bumbu kare itu udah tercampur dengan ganja. Nah ganja yang ada di bumbu kare ini bukan daunnya, melainkan biji ganja.
Penggunaan biji ganja dalam Mie Aceh tersebut sudah diatur sedemikian rupa takarannya oleh sang ahli yaitu si Juru masak sehingga enggak berbahaya bagi kita yang memakannya.
Sering kali kata “ganja” digantikan dengan “bumbu rempah khas” untuk memperhalus nama mie ini. Untuk memesannya ternyata ada sandi khusus lho, jadi kita gak bisa langsung bilang “Bang, pesan mie ganja-nya satu”. Namun sandi khusus itu berbeda-beda di tiap penjual. Mesti pintar-pintar mencari tau dari warga setempat tuh Gan. Tiap penjual yang masih menggunakan bumbu ini ternyata emang memiliki sandi-sandi atau kode yang berbeda untuk memesannya. Jadi kode yang satu tidak bisa digunakan di tempat lain ya.
Memang penggunaan biji ganja ini dilarang, namun sangat sulit melepaskannya dari Warga Aceh karena bagi mereka biji tersebut merupakan penyedap rasa dan sudah digunakan sejak jaman dahulu. Tanaman ini tumbuh begitu subur di tanah ini dan yang sedikit membuat kesal adalah tanaman ini sering disalahgunakan oleh orang-orang di luar sana. Bumbu ini sudah sangat melekat pada diri mereka (warga aceh).
Kalo mau nyari Mie Aceh ini santai aja nyarinya, kata temen ane yang udah pernah kesana, banyak kok yang jual. hehe.. :3
Sumber: dailyvoyagers.com

Image via dailyvoyagers.com
Memang benar kata mitos yang beredar kalau Mie Aceh dimasak dengan menggunakan ganja pada racikan masakannya, namun sekarang udah banyak penjual Mie Aceh di Aceh yang udah meninggalkannya. Kalaupun masih menggunakannya pun dia enggak terang-terangan nulis kalau dia jual "Mie Ganja Aceh". Biasanya penggunaan ganja cuman berdasarkan permintaan dari konsumen.
Eits, tapi jangan salah kaprah terlalu jauh. Mie Ganja Aceh adalah sebuah mie spesial khas Aceh yang dimasak dengan bumbu kare di mana dalam bumbu kare itu udah tercampur dengan ganja. Nah ganja yang ada di bumbu kare ini bukan daunnya, melainkan biji ganja.
Penggunaan biji ganja dalam Mie Aceh tersebut sudah diatur sedemikian rupa takarannya oleh sang ahli yaitu si Juru masak sehingga enggak berbahaya bagi kita yang memakannya.
Sering kali kata “ganja” digantikan dengan “bumbu rempah khas” untuk memperhalus nama mie ini. Untuk memesannya ternyata ada sandi khusus lho, jadi kita gak bisa langsung bilang “Bang, pesan mie ganja-nya satu”. Namun sandi khusus itu berbeda-beda di tiap penjual. Mesti pintar-pintar mencari tau dari warga setempat tuh Gan. Tiap penjual yang masih menggunakan bumbu ini ternyata emang memiliki sandi-sandi atau kode yang berbeda untuk memesannya. Jadi kode yang satu tidak bisa digunakan di tempat lain ya.
Memang penggunaan biji ganja ini dilarang, namun sangat sulit melepaskannya dari Warga Aceh karena bagi mereka biji tersebut merupakan penyedap rasa dan sudah digunakan sejak jaman dahulu. Tanaman ini tumbuh begitu subur di tanah ini dan yang sedikit membuat kesal adalah tanaman ini sering disalahgunakan oleh orang-orang di luar sana. Bumbu ini sudah sangat melekat pada diri mereka (warga aceh).
Kalo mau nyari Mie Aceh ini santai aja nyarinya, kata temen ane yang udah pernah kesana, banyak kok yang jual. hehe.. :3
Sumber: dailyvoyagers.com
Quote:
3. Mie Pangsit Dinasty

Image via anakjajan
Mie Pangsit Dinasty terletak di Jalan O. Suropati di depan penjara Sabang. Restoran ini jadi tujuan utama orang Sabang yang ingin makan mie ayam. Ada beberapa keunikan Mie Pangsit Dinasty dari mie pangsit lainnya. Pertama-tama, kuahnya bening. Lalu, mie yang digunakan adalah mie buatan sendiri yang padat dan lembut. Mie ini menyerap rasa kaldu dan enggak keras sebagaimana mie buatan pabrik umumnya.
Elemen terakhir yang mengangkat level mie ini adalah ayamnya. Potongan dadu ayam dipilih secara seksama dengan memisahkan semua tulangnya, sehingga Agan enggak perlu was was ketulangan saat menyantapnya. Enggak kayak mie ayam lain, bumbu di mie ayam ini disesuaikan dengan lidah masyarakat setempat sehingga enggak terlalu manis. Selain mie ayam, warung yang buka dari sore sampe malem ini juga nyediain mie pangsit ikan yang bisa jadi pilihan.
Sumber: sabangmarinefestival.com

Image via anakjajan
Mie Pangsit Dinasty terletak di Jalan O. Suropati di depan penjara Sabang. Restoran ini jadi tujuan utama orang Sabang yang ingin makan mie ayam. Ada beberapa keunikan Mie Pangsit Dinasty dari mie pangsit lainnya. Pertama-tama, kuahnya bening. Lalu, mie yang digunakan adalah mie buatan sendiri yang padat dan lembut. Mie ini menyerap rasa kaldu dan enggak keras sebagaimana mie buatan pabrik umumnya.
Elemen terakhir yang mengangkat level mie ini adalah ayamnya. Potongan dadu ayam dipilih secara seksama dengan memisahkan semua tulangnya, sehingga Agan enggak perlu was was ketulangan saat menyantapnya. Enggak kayak mie ayam lain, bumbu di mie ayam ini disesuaikan dengan lidah masyarakat setempat sehingga enggak terlalu manis. Selain mie ayam, warung yang buka dari sore sampe malem ini juga nyediain mie pangsit ikan yang bisa jadi pilihan.
Sumber: sabangmarinefestival.com
Quote:
4. Kopi Ulee Kareng

Ilustrasi Kopi via Sabang Marine Festival
Kopi Ulee Kareng adalah kopi yang sangat populer di Banda Aceh. Kopi ini mulai dirintis di tahun 1960-an di Ulee Kareng Banda Aceh, tetapi baru tahun 1990-an booming karena mahasiswa dan pemuda mulai mengenal dan mempromosikan kopi ini dari mulut ke mulut. Saat ini, kopi Ulee Kareng digunakan di hampir semua warung kopi di Banda Aceh dan Aceh Besar serta di beberapa daerah di Aceh.
Salah satu warung kopi yang terkenal menjual Kopi Ulee Kareng ini adalah Warung Aci Rasa. Warung ini terkenal di kalangan anak muda di Sabang, terletak di persimpangan antara Jalan Teuku Umar dan Jalan Malahayati atau tepatnya di belakang Jalan Perdagangan.

Image via Wisata Sabang
Warung Kopi Aci Rasa selalu penuh dengan pengunjung setiap sore hingga tengah malam. Selain untuk menikmati kopi dan mengobrol, banyak juga konsumen yang datang untuk layanan wi-finya yang tergolong cepat. Di pelataran Aci Rasa ada juga penjual makanan seperti soto, nasi goreng, ayam bakar, martabak, dan nasi bebek.
Sumber: sabangmarinefestival.com

Ilustrasi Kopi via Sabang Marine Festival
Kopi Ulee Kareng adalah kopi yang sangat populer di Banda Aceh. Kopi ini mulai dirintis di tahun 1960-an di Ulee Kareng Banda Aceh, tetapi baru tahun 1990-an booming karena mahasiswa dan pemuda mulai mengenal dan mempromosikan kopi ini dari mulut ke mulut. Saat ini, kopi Ulee Kareng digunakan di hampir semua warung kopi di Banda Aceh dan Aceh Besar serta di beberapa daerah di Aceh.
Salah satu warung kopi yang terkenal menjual Kopi Ulee Kareng ini adalah Warung Aci Rasa. Warung ini terkenal di kalangan anak muda di Sabang, terletak di persimpangan antara Jalan Teuku Umar dan Jalan Malahayati atau tepatnya di belakang Jalan Perdagangan.

Image via Wisata Sabang
Warung Kopi Aci Rasa selalu penuh dengan pengunjung setiap sore hingga tengah malam. Selain untuk menikmati kopi dan mengobrol, banyak juga konsumen yang datang untuk layanan wi-finya yang tergolong cepat. Di pelataran Aci Rasa ada juga penjual makanan seperti soto, nasi goreng, ayam bakar, martabak, dan nasi bebek.
Sumber: sabangmarinefestival.com



Kalo Agan Sista di sini ada yang udah pernah ke Sabang, Aceh atau orang asli sana?
Share dong kuliner-kuliner seru di kota Sabang!
Diubah oleh tinylady 01-09-2017 00:47


tata604 memberi reputasi
1
24.5K
Kutip
119
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan