- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
10 TUJUAN WISATA BARU PESONA INDONESIA


TS
komunitasjalan2
10 TUJUAN WISATA BARU PESONA INDONESIA
Anugerah Pesona Indonesia yang diprakarsai oleh Kementrian Pariwisata Indonesia kembali diadakan tahun 2017 ini. Anugerah Pesona Indonesia 2017 menawarkan 15 kategori dimana masing-masingnya terdapat 10 nominator. Salah satu kategori itu ialah Tujuan Wisata Baru Terpopuler yang akan kita bahas dalam artikel ini.
Sebelum kita ulik para nominatornya, diingatkan juga buat kamu ikut berpartisipasi memilih yang kamu favoritkan dalam ajang ini. Caranya denga voting di website anugerahpesonaindonesia.com atau ayojalanjalan.com serta bisa pula dengan mengirimkan SMS. Voting ini dibuka sejak awal Juni kemarin hingga akhir Oktober nanti.
Dalam artikel sebelumnya (baca disini), kita juga sudah membahas untuk Kategori 10 Surga Tersembunyi Terpopuler.
1. Danau Linow – Kota Tomohon

Via kebudayaanindonesia.com
Kota Tomohon mungkin selama ini hanya dikenal sebagai Kota Bunga. Festival Bunga juga menjadi agenda rutin yang sudah dikenal luas para pecinta traveling. Tapi belakang mulai muncul juga destinasi wisata baru yang mulai dikenal yaitu Danau Linow. Keunikan dari danau ini ialah airnya yang bergradasi 3 warna layaknya sebuah lautan dan seringkali juga berubah-ubah warna.
Danau Linow sendiri berada di Desa Lahedong, Kecamatan Tomohon Selatan, Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Kota Tomohon sendiri memang memiliki potensi keindahan alam yang luar biasa lantaran diapit dua gunung yaitu Gunung Lokon dan Gunung Mahawu. Untuk menuju Tomohon sangat mudah yaitu hanya sekitar 1 jam dari Kota Manado. Sedangkan untuk ke Danau Linow nya, perjalanan dilanjutkan berlanjut skeitar 3 km ke arah barat dari pusat Kota Tomohon. Jika menggunakan angkutan umum, kamu bisa naik angkot dari Terminal Kota Tomohon dan bilang saja ke supirnya untuk berhenti di Danau Linow. Namun setelahnya kamu masih harus berjalan kaki sekitar 700 meter untuk tiba di gerbang masuknya.

Via indonesiakaya.com
Pengelola wisata di danau seluas 34 hektar ini mematok tarif Rp 25 ribu perorang sebagai retribusi masuknya. Namun tarif ini sudah termasuk dengan minuman dan kue khas Manado yang disediakan gratis.
Menariknya lagi, kawasan danau ini bisa dikatakan sangat terjaga dengan baik. Tidak hanya bersih, fasilitasnya juga lengkap seperti adanya trek yang mengelilingi danau dan dek kayu untuk cafe yang berada persis di bibir danau. Pemandangan dari cafe ini tentu menjadi spot terbaik untuk dinikmati.
Waktu terbaik untuk menyambangi danau ini ialah saat pagi hari. Tak hanya udara yang masih segar, cahaya yang belum terik, serta suasana yang masih tenang juga menjadi bius yang menyentuh semua indera. Oh ya, tapi jangan coba-coba berenang ya, karena air danau ini mengandung belereng kadar tinggi. Tak heran jika dari jauhpun, aroma menyengat belerang sudah bisa tercium dan biasa menjadi penanda pengunjung bahwa danau Linow sudah dekat.
2. Danau Love – Kab. Jayapura

Via indonesia-tourism.com
Jika dilihat dari ketinggian, danau ini memang berbentuk tanda cinta atau love. Itulah keunikan danau yang berada di bagian Timur Sentani, tepatnya Kampung Putali, Kabupaten Jayapura. Danau yang aslinya bernama Telaga Imfote ini karena bentuknya itu akhirnya jauh lebih dikenal dengan nama Danau Love.
Danau Love berukuran tidak begitu luas, namun danau ini dikelilingi oleh perbukitan kecil yang luas berupa padang rumput. Jadilah memandang danau ini dari salah satu bukitnya akan menghadirkan panorama yang memukau mata. Suasana tenang dengan hembusan semilir angin menjadi penambah nikmat untuk bersantai di danau ini.
Sayangnya saat ini Danau Love belum dikelola langsung oleh Pemda setempat. Jadilah warga sekitar saja yang mengatur pengelolaanya karena bagi mereka tanah tersebut masih masuk dalam tanah adat mereka. Tarif tiket masuk yang mereka patok ialah sebesar Rp 25 ribu untuk motor dan Rp 50 ribu untuk mobil.
3. Danau Ugo – Kab. Batanghari
Jika mendengar kata Batanghari mungkin yang langsung terpintas ialah dengan nama sungai terpanjang di Sumatera tepatnya di Provinsi Jambi. Nama Batanghari sendiri juga digunakan sebagai nama salah satu Kabupaten di Jambi. Ternyata kabupaten ini tepatnya di Desa Aur Gading, Kecamatan Bhatin XXIV punya potensi wisata yang menjanjikan keindahan yaitu Danau Ugo.

Via instagram/muhammadallif17
Untuk menuju Desa Aur Gading, cara tercepat adalah dengan melewati jembatan gantung dari besi yang hanya bisa dilalui sepeda motor. Jika tidak melalui jembatan ini atau menyebrang sungai, maka perjalanan akan lebih jauh karena harus memutar. Setelah melalui jembatan, kita masih harus melalui perkebunan karet dan jalan setapak berkelok-kelok. Cukup terpencil memang, tetapi sebagai sebuah wisara alam, Danau ugo bak surga tersembunyi yang memang harus dilalui dengan perjuangan. Namun nampaknya kondisi ini tidak lama lagi akan berubah lebih baik karena memang pemerintah daerah setempat sudah membuat rancangannya untuk menjadikan Danau Ugo benar-benar sebagai objek wisata.
Danau Ugo memiliki besaran yang cukup luas. Ketenangan dari alam sekitarnya yang masih berupa hutan dan perkebunan juga menjadi daya pikatnya. Biasanya pengunjung yang datang memang lebih bertujuan untuk mencari ketenangan sembari melihat pemandangan lanskap danau yang indah.
4. Kawasan Pura Batu Kursi Pemuteran – Kab. Buleleng

Via masbroo.com
Selalu ada saja hal baru yang hadir di Bali, salah satunya yang sekarang juga mulai naik daun ialah kawasan Pura Batu Kursi Pemuteran di Kabupaten Buleleng. Tak begitu sulit menemukan objek wisata yang beralamat lengkap di Banjar Pekraman Yeh Panes Kanin, Yeh Panes Kauh, Jalan Raya Seririt – Gilimanuk, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Jika dari arah Singaraja, kamu bisa menjadikan patokan Hotel Matahari Beach yang berada di sisi kanan. Hanya beberapa meter setelah hotel, ada jalan ke kiri. Masuk jalan tersebut lalu lurus terus sampai mentok dan bertemu pura. Disitulah lokasi Kawasan Pura Batu Kursi ini.
Objek wisata ini merupakan kawasan bukit hijau. Dinamakan Pura Batu Kursi karena di puncak bukit itulah terdapat Pura suci yang didalamnya terdapat batu berbentuk kursi dengan diamater sekitar 20 meter. Menariknya, untuk menuju pura pengunjung akan melalui bukit ini dengan menapaki jalan dan anak tangga yang seolah membelah bukit sejauh sekitar 700 meter. Mirip dengan Bukit Campuhan di Ubud yang sudah lebih dulu terkenal.
Pemandangan dari kontur alam itulah yang menjadi daya tarik utama dari Pura Batu Kursi ini. Apalagi pesona alam ini bisa berubah suasana. Saat musim hujan maka hamparan rumput hijau yang tersaji, sedangkan saat musim kemarau maka rumput kering kecoklatanlah yang akan menjadi pemandangannya. Selain itu, kita juga bisa melihat birunya laut lepas yang merupakan Teluk Pemuteran.
5. Pantai Mbawana – Kab. Sumba Barat Daya

Via wikimedia.org
Karang besar yang bolong bak gerbang raksasa di tepi pantai memang menjadi satu keajaiban alam yang selalu menarik perhatian. Di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur ternyata juga ada si ‘karang bolong’ ini. Lokasi persisnya ialah di Pantai Mbawana, Kodi, Kabupaten Sumabawa Barat Daya.
Pantai ini memang bisa dikatakan baru beberapa tahun ini disadarai pesonanya oleh warga setempat sehingga masih banyak yang belum tahu. Padahal, keindahan pantai dengan tebing karang setinggi 5 meter yang berlubang itu adalah karya alam yang tak bisa dipungkiri keindahannya. Nampaknya setelah masuk dalam nominasi Anugerah Pesona Indonesia, Pantai Mbawana akan menjadi destinasi favorit selanjutnya di NTT. Apalagi fasilitas penunjang juga tengah dibangun oleh pemerintah daerah setempat karena sadar akan potensi wisata dari Pantai Mbawana ini.
6. Pulau Bokori – Kab. Konawe

Via sindonews.net
Sulawesi Tenggara punya daya tarik wisata baru selain Wakatobi, bahkan letaknya lebih dekat dengan ibukota Kendari. Daya tarik wisata itu ialah Pulau Bokori yang masuk dalam wilayah adminsitraif Kabupaten Konawe.
Ada dua lokasi awal penyebrangan yang bisa dipilih untuk menuju Pulau Bokori. Pertama ialah dengan naik kapal laut dari Pelabuhan Kendari, sedangkan cara kedua ialah dari perkampungan Suku Bajo di Kecamatan Soropia. Di perkampungan ini, Desa Mekar misalkan, penduduk menyediakan jasa antar jemput ke Pulau Bokori dengan tarif hanya sekitar Rp 30 sampai 50 ribu perorang.
Pulau Bokori sendiri dulunya sempat dihuni oleh warga Suku Bajo, namun karena mulai padat penduduk, pada tahun 80an akhirnya pemerintah setempat memindahkan penduduk pulau ke daratan yang kini mendiami lima desa di wilayah Kecamatan Soropia.
Kembali tentang pesona Pulau Bokori. Pulau yang hanya memiliki diameter sekitar 2 km ini memang terkenal indah dengan garis pantai berupa pasir putih. Pohon kelapa dan pinus menjadi vegetasi utama yang hidup di sana dan membuat suasana pulau sangat mencirikan pulau-pulau Tropis. Karena juga masih jarang kunjungan wisatawan, jadilah pulau ini juga sangat tenang.
7. Pulau Hatta – Kab. Maluku Tengah

Via marischkaprudence.blogspot.co.id
Pernah mendengar nama Pulau Hatta? Jika belum tentu wajar saja, karena pulau ini masih terbilang baru dieskpose sebagai destinasi wisata. Pulau Hatta sendiri berada di Kecamatan Banda, sekitar 25 km sebelah timu Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Dinamakan Hatta memang terinspirasi dari sang proklamator, Muhammad Hatta yang memang pernah diasingkan di Banda Neira. Sebelumnya, nama pulau ini ialah Rozengain.
Didalam Pulau Hatta terdapat 2 permukiman kecil yang tentunya dengan fasilitas minim termasuk urusan signal yang belum menjangkau disini. Karenanya, bagi turis pulau ini sangat cocok untuk mencari ketenangan di tengah keindahan alam. Turis tak perlu khawatir untuk urusan akomodasi karena dipulau ini sudah tersedia homestay dengan harga cukup terjangkau yaitu sekitar Rp 250 ribuan permalamnya.
Pulau Hatta juga cocok bagi kamu pecinta snorkeling. Tak perlu jauh dari bibir pantai, variasi ikan dan terumbu karang sudah bisa dilihat. Tentunya airnya yang sangat jernih membuat kita bisa leluasa melihat kedalam air. Jangan lewatkan juga menikmati sunrise dan sunset yang langsung bertemu dengan garis pandang lautan.
8. Pulau Kumala – Kab. Kutai Kartanegara
Pulau Kumala di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur sebenarnya sudah cukup lama dikembangkan oleh Pemda setempat sebagai suatu kawasan wisata. Namun memang pembangunannya sempat mangkrak akibat beberapa kendala.

Via wikimapia.org
Pulau Kumala sendiri merupakan daerah delta di Sungai Mahakam yang memanjang di sebelah barat Kota Tenggarong. Jika dari ibukota provinsi di kota Samarinda, jaraknya sekitar 27 km. Selain kendaraan pribadi, kamu juga bisa menggunakan bus untuk menuju Tenggarong. Sedangakn untuk menyebrang ke Pulau Kumala sendiri yang berada di tengah sungai, kini sudah dibangun jembatan penghubung khusus pejalan kaki. Jembatan itu bernama Jembatan Repo-repo. Namun jika kamu mau merasakan sensasi lain, maka dengan cara naik perahu motor kecil juga bisa dilakukan dari beberapa dermaga yang ada.

Jembatan Repo-repo via kutaikartagenara.com
Pulau seluas sekitar 76 hektar ini ibarat pulau rekreasi. Ada banyak wahana yang bisa dinikmati seperti skytower, kereta gantung, kereta api mini, trampolin, air mancur, dan taman-taman rekreasi lain. Selain itu dipulau ini juga dibangun resort dan cottage yang cukup mewah dengan sarana memadai termasuk kolam renang.
Beberapa spot foto juga sudah bisa dinikmati seperti Patung Lembuswana yang menjadi ikon Pulau Kumala, patung naga, Pura Pasak , Rumah adat Kalimantan timur, dan lain sebagainya. Karena masih terus dibangun, maka nantinya Pulau Kumala ini akan berkembang sebagai objek wisata rekreasi yang lengkap.
Tarif masuk ke Pulau Kumala sendiri ialah hanya sebesar Rp 10.000,- untuk dewasa dan Rp 5.000 untuk anak dihari kerja. Sedangkan saat weekend dan libur, tarif tiketnya naik 2 kali lipat. Sedangkan untuk setiap wahana, tarifnya berkisar diangka Rp 2.000 sampai Rp 20.000,-.
9. Skywalk – Bandung

Via beritabandung.com
Baru-baru ini baru saja dibuka inovasi teranyar dari Kota Bandung yaitu Skywalk di Cihampelas. Jembatan khusus pejalan kaki (skywalk) yang diberi nama Teras Cihampelas ini memang menjadi ikon baru dari Kota Bandung yang terkenal sangat inovatif berkat kepemimpinan Walikota Ridwan Kamil.
Keunikan dari jembatan ini ialah karena dibuat sangat ‘nyeni’ dan variatif baik dari segi warna, tekstur, maupun bentuk. Jembatan sepanjang 450 meter dan lebar sekitar 9 meter ini juga menjadi lebih menarik orang untuk melintas juga karena diberikan ruang bagi pedagang kaki lima. Tentunya semua sudah terkonsep dalam desain yaitu semua pedagang ditempatkan di kios-kios berwarna-warni dengan penataan yang sedap dipandang.
Karena berada di atas ketinggian sekitar 4,6 meter dari jalan, skywalk ini akhirnya juga semakin dekat dengan tajuk pohon. Jadilah penggunanya justru merasa lebih nyaman karena ternaungi. Komplitnya lagi, Teras Cihampelas juga ramah terhadap kaum difabel.
10. Taman Breksi – Kab. Sleman
Kawasan bekas tambang seringkali menjadi masalah lingkungan. Tapi justru seringkali juga menjadi daya tarik. Seperti halnya bekas tambang batu breksi di Kabupaten Sleman satu ini. Justru kawasan ini sejak 2015 lalu dijadikan sebagai Cagar Budaya oleh Gubernur Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X. Pelestarian ini ternyata beralasan karena tebing kapur breksi ini merupakan endapan abu vulkanik dari Gunung Api Purba Nglanggeran, sama halnya dengan Candi Ijo dan Ratu Boko yang berada di kawasan yang sama.

Via priobodro.my.id
Saat ini tebing breksi ini memang dikelola sebagai sebuah taman. Tebing kapur yang putih dipahat sehingga menjadi karya seni ukir raksasa yang menarik. Pembuatan tangga dan area seperti amphiteater terbuka juga membuat Taman Breksi semakin menarik untuk dijadikan lokasi nongkrong. Apalagi jika kamu datang saat sore hari, maka jingga cahaya dari matahari begitu membuat tebing kapur ini semakin nampak eksotis. Kamu juga bisa melihat matahari terbenam langsung dari atas tebing yang bisa dilalui dengan menaiki anak tangga yang jumlahnya cukup banyak.
Untuk menuju Taman Breksi tidak sulit. Jaraknya tidak jauh dari Candi Ijo, tepatnya di Dusun Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan. Jika dari pusat kota Jogja, maka kamu bisa mengarahkan kendaraan ke Candi Prambanan. Lalu di pertigaan pasar prambanan, ambil jalan kekanan yaitu arah Piyungan. Terus cari saja petunjuk ke arah Candi Ijo namun belok kiri di arah pertigaan sebelum SDN Sambirejo.
Bagaimana dengan tiket masuk? Sejauh ini belum ada tarif khusus yang dikenakan untuk pengunjung yang mau masuk ke Taman Breksi. Biaya hanya dikeluarkan untuk parkir yaitu Rp 2.000 untuk motor dan Rp 5.000 untuk mobil.
SUMBER
Sebelum kita ulik para nominatornya, diingatkan juga buat kamu ikut berpartisipasi memilih yang kamu favoritkan dalam ajang ini. Caranya denga voting di website anugerahpesonaindonesia.com atau ayojalanjalan.com serta bisa pula dengan mengirimkan SMS. Voting ini dibuka sejak awal Juni kemarin hingga akhir Oktober nanti.
Dalam artikel sebelumnya (baca disini), kita juga sudah membahas untuk Kategori 10 Surga Tersembunyi Terpopuler.
1. Danau Linow – Kota Tomohon

Via kebudayaanindonesia.com
Kota Tomohon mungkin selama ini hanya dikenal sebagai Kota Bunga. Festival Bunga juga menjadi agenda rutin yang sudah dikenal luas para pecinta traveling. Tapi belakang mulai muncul juga destinasi wisata baru yang mulai dikenal yaitu Danau Linow. Keunikan dari danau ini ialah airnya yang bergradasi 3 warna layaknya sebuah lautan dan seringkali juga berubah-ubah warna.
Danau Linow sendiri berada di Desa Lahedong, Kecamatan Tomohon Selatan, Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Kota Tomohon sendiri memang memiliki potensi keindahan alam yang luar biasa lantaran diapit dua gunung yaitu Gunung Lokon dan Gunung Mahawu. Untuk menuju Tomohon sangat mudah yaitu hanya sekitar 1 jam dari Kota Manado. Sedangkan untuk ke Danau Linow nya, perjalanan dilanjutkan berlanjut skeitar 3 km ke arah barat dari pusat Kota Tomohon. Jika menggunakan angkutan umum, kamu bisa naik angkot dari Terminal Kota Tomohon dan bilang saja ke supirnya untuk berhenti di Danau Linow. Namun setelahnya kamu masih harus berjalan kaki sekitar 700 meter untuk tiba di gerbang masuknya.

Via indonesiakaya.com
Pengelola wisata di danau seluas 34 hektar ini mematok tarif Rp 25 ribu perorang sebagai retribusi masuknya. Namun tarif ini sudah termasuk dengan minuman dan kue khas Manado yang disediakan gratis.
Menariknya lagi, kawasan danau ini bisa dikatakan sangat terjaga dengan baik. Tidak hanya bersih, fasilitasnya juga lengkap seperti adanya trek yang mengelilingi danau dan dek kayu untuk cafe yang berada persis di bibir danau. Pemandangan dari cafe ini tentu menjadi spot terbaik untuk dinikmati.
Waktu terbaik untuk menyambangi danau ini ialah saat pagi hari. Tak hanya udara yang masih segar, cahaya yang belum terik, serta suasana yang masih tenang juga menjadi bius yang menyentuh semua indera. Oh ya, tapi jangan coba-coba berenang ya, karena air danau ini mengandung belereng kadar tinggi. Tak heran jika dari jauhpun, aroma menyengat belerang sudah bisa tercium dan biasa menjadi penanda pengunjung bahwa danau Linow sudah dekat.
2. Danau Love – Kab. Jayapura

Via indonesia-tourism.com
Jika dilihat dari ketinggian, danau ini memang berbentuk tanda cinta atau love. Itulah keunikan danau yang berada di bagian Timur Sentani, tepatnya Kampung Putali, Kabupaten Jayapura. Danau yang aslinya bernama Telaga Imfote ini karena bentuknya itu akhirnya jauh lebih dikenal dengan nama Danau Love.
Danau Love berukuran tidak begitu luas, namun danau ini dikelilingi oleh perbukitan kecil yang luas berupa padang rumput. Jadilah memandang danau ini dari salah satu bukitnya akan menghadirkan panorama yang memukau mata. Suasana tenang dengan hembusan semilir angin menjadi penambah nikmat untuk bersantai di danau ini.
Sayangnya saat ini Danau Love belum dikelola langsung oleh Pemda setempat. Jadilah warga sekitar saja yang mengatur pengelolaanya karena bagi mereka tanah tersebut masih masuk dalam tanah adat mereka. Tarif tiket masuk yang mereka patok ialah sebesar Rp 25 ribu untuk motor dan Rp 50 ribu untuk mobil.
3. Danau Ugo – Kab. Batanghari
Jika mendengar kata Batanghari mungkin yang langsung terpintas ialah dengan nama sungai terpanjang di Sumatera tepatnya di Provinsi Jambi. Nama Batanghari sendiri juga digunakan sebagai nama salah satu Kabupaten di Jambi. Ternyata kabupaten ini tepatnya di Desa Aur Gading, Kecamatan Bhatin XXIV punya potensi wisata yang menjanjikan keindahan yaitu Danau Ugo.

Via instagram/muhammadallif17
Untuk menuju Desa Aur Gading, cara tercepat adalah dengan melewati jembatan gantung dari besi yang hanya bisa dilalui sepeda motor. Jika tidak melalui jembatan ini atau menyebrang sungai, maka perjalanan akan lebih jauh karena harus memutar. Setelah melalui jembatan, kita masih harus melalui perkebunan karet dan jalan setapak berkelok-kelok. Cukup terpencil memang, tetapi sebagai sebuah wisara alam, Danau ugo bak surga tersembunyi yang memang harus dilalui dengan perjuangan. Namun nampaknya kondisi ini tidak lama lagi akan berubah lebih baik karena memang pemerintah daerah setempat sudah membuat rancangannya untuk menjadikan Danau Ugo benar-benar sebagai objek wisata.
Danau Ugo memiliki besaran yang cukup luas. Ketenangan dari alam sekitarnya yang masih berupa hutan dan perkebunan juga menjadi daya pikatnya. Biasanya pengunjung yang datang memang lebih bertujuan untuk mencari ketenangan sembari melihat pemandangan lanskap danau yang indah.
4. Kawasan Pura Batu Kursi Pemuteran – Kab. Buleleng

Via masbroo.com
Selalu ada saja hal baru yang hadir di Bali, salah satunya yang sekarang juga mulai naik daun ialah kawasan Pura Batu Kursi Pemuteran di Kabupaten Buleleng. Tak begitu sulit menemukan objek wisata yang beralamat lengkap di Banjar Pekraman Yeh Panes Kanin, Yeh Panes Kauh, Jalan Raya Seririt – Gilimanuk, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Jika dari arah Singaraja, kamu bisa menjadikan patokan Hotel Matahari Beach yang berada di sisi kanan. Hanya beberapa meter setelah hotel, ada jalan ke kiri. Masuk jalan tersebut lalu lurus terus sampai mentok dan bertemu pura. Disitulah lokasi Kawasan Pura Batu Kursi ini.
Objek wisata ini merupakan kawasan bukit hijau. Dinamakan Pura Batu Kursi karena di puncak bukit itulah terdapat Pura suci yang didalamnya terdapat batu berbentuk kursi dengan diamater sekitar 20 meter. Menariknya, untuk menuju pura pengunjung akan melalui bukit ini dengan menapaki jalan dan anak tangga yang seolah membelah bukit sejauh sekitar 700 meter. Mirip dengan Bukit Campuhan di Ubud yang sudah lebih dulu terkenal.
Pemandangan dari kontur alam itulah yang menjadi daya tarik utama dari Pura Batu Kursi ini. Apalagi pesona alam ini bisa berubah suasana. Saat musim hujan maka hamparan rumput hijau yang tersaji, sedangkan saat musim kemarau maka rumput kering kecoklatanlah yang akan menjadi pemandangannya. Selain itu, kita juga bisa melihat birunya laut lepas yang merupakan Teluk Pemuteran.
5. Pantai Mbawana – Kab. Sumba Barat Daya

Via wikimedia.org
Karang besar yang bolong bak gerbang raksasa di tepi pantai memang menjadi satu keajaiban alam yang selalu menarik perhatian. Di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur ternyata juga ada si ‘karang bolong’ ini. Lokasi persisnya ialah di Pantai Mbawana, Kodi, Kabupaten Sumabawa Barat Daya.
Pantai ini memang bisa dikatakan baru beberapa tahun ini disadarai pesonanya oleh warga setempat sehingga masih banyak yang belum tahu. Padahal, keindahan pantai dengan tebing karang setinggi 5 meter yang berlubang itu adalah karya alam yang tak bisa dipungkiri keindahannya. Nampaknya setelah masuk dalam nominasi Anugerah Pesona Indonesia, Pantai Mbawana akan menjadi destinasi favorit selanjutnya di NTT. Apalagi fasilitas penunjang juga tengah dibangun oleh pemerintah daerah setempat karena sadar akan potensi wisata dari Pantai Mbawana ini.
6. Pulau Bokori – Kab. Konawe

Via sindonews.net
Sulawesi Tenggara punya daya tarik wisata baru selain Wakatobi, bahkan letaknya lebih dekat dengan ibukota Kendari. Daya tarik wisata itu ialah Pulau Bokori yang masuk dalam wilayah adminsitraif Kabupaten Konawe.
Ada dua lokasi awal penyebrangan yang bisa dipilih untuk menuju Pulau Bokori. Pertama ialah dengan naik kapal laut dari Pelabuhan Kendari, sedangkan cara kedua ialah dari perkampungan Suku Bajo di Kecamatan Soropia. Di perkampungan ini, Desa Mekar misalkan, penduduk menyediakan jasa antar jemput ke Pulau Bokori dengan tarif hanya sekitar Rp 30 sampai 50 ribu perorang.
Pulau Bokori sendiri dulunya sempat dihuni oleh warga Suku Bajo, namun karena mulai padat penduduk, pada tahun 80an akhirnya pemerintah setempat memindahkan penduduk pulau ke daratan yang kini mendiami lima desa di wilayah Kecamatan Soropia.
Kembali tentang pesona Pulau Bokori. Pulau yang hanya memiliki diameter sekitar 2 km ini memang terkenal indah dengan garis pantai berupa pasir putih. Pohon kelapa dan pinus menjadi vegetasi utama yang hidup di sana dan membuat suasana pulau sangat mencirikan pulau-pulau Tropis. Karena juga masih jarang kunjungan wisatawan, jadilah pulau ini juga sangat tenang.
7. Pulau Hatta – Kab. Maluku Tengah
Via marischkaprudence.blogspot.co.id
Pernah mendengar nama Pulau Hatta? Jika belum tentu wajar saja, karena pulau ini masih terbilang baru dieskpose sebagai destinasi wisata. Pulau Hatta sendiri berada di Kecamatan Banda, sekitar 25 km sebelah timu Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Dinamakan Hatta memang terinspirasi dari sang proklamator, Muhammad Hatta yang memang pernah diasingkan di Banda Neira. Sebelumnya, nama pulau ini ialah Rozengain.
Didalam Pulau Hatta terdapat 2 permukiman kecil yang tentunya dengan fasilitas minim termasuk urusan signal yang belum menjangkau disini. Karenanya, bagi turis pulau ini sangat cocok untuk mencari ketenangan di tengah keindahan alam. Turis tak perlu khawatir untuk urusan akomodasi karena dipulau ini sudah tersedia homestay dengan harga cukup terjangkau yaitu sekitar Rp 250 ribuan permalamnya.
Pulau Hatta juga cocok bagi kamu pecinta snorkeling. Tak perlu jauh dari bibir pantai, variasi ikan dan terumbu karang sudah bisa dilihat. Tentunya airnya yang sangat jernih membuat kita bisa leluasa melihat kedalam air. Jangan lewatkan juga menikmati sunrise dan sunset yang langsung bertemu dengan garis pandang lautan.
8. Pulau Kumala – Kab. Kutai Kartanegara
Pulau Kumala di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur sebenarnya sudah cukup lama dikembangkan oleh Pemda setempat sebagai suatu kawasan wisata. Namun memang pembangunannya sempat mangkrak akibat beberapa kendala.

Via wikimapia.org
Pulau Kumala sendiri merupakan daerah delta di Sungai Mahakam yang memanjang di sebelah barat Kota Tenggarong. Jika dari ibukota provinsi di kota Samarinda, jaraknya sekitar 27 km. Selain kendaraan pribadi, kamu juga bisa menggunakan bus untuk menuju Tenggarong. Sedangakn untuk menyebrang ke Pulau Kumala sendiri yang berada di tengah sungai, kini sudah dibangun jembatan penghubung khusus pejalan kaki. Jembatan itu bernama Jembatan Repo-repo. Namun jika kamu mau merasakan sensasi lain, maka dengan cara naik perahu motor kecil juga bisa dilakukan dari beberapa dermaga yang ada.

Jembatan Repo-repo via kutaikartagenara.com
Pulau seluas sekitar 76 hektar ini ibarat pulau rekreasi. Ada banyak wahana yang bisa dinikmati seperti skytower, kereta gantung, kereta api mini, trampolin, air mancur, dan taman-taman rekreasi lain. Selain itu dipulau ini juga dibangun resort dan cottage yang cukup mewah dengan sarana memadai termasuk kolam renang.
Beberapa spot foto juga sudah bisa dinikmati seperti Patung Lembuswana yang menjadi ikon Pulau Kumala, patung naga, Pura Pasak , Rumah adat Kalimantan timur, dan lain sebagainya. Karena masih terus dibangun, maka nantinya Pulau Kumala ini akan berkembang sebagai objek wisata rekreasi yang lengkap.
Tarif masuk ke Pulau Kumala sendiri ialah hanya sebesar Rp 10.000,- untuk dewasa dan Rp 5.000 untuk anak dihari kerja. Sedangkan saat weekend dan libur, tarif tiketnya naik 2 kali lipat. Sedangkan untuk setiap wahana, tarifnya berkisar diangka Rp 2.000 sampai Rp 20.000,-.
9. Skywalk – Bandung

Via beritabandung.com
Baru-baru ini baru saja dibuka inovasi teranyar dari Kota Bandung yaitu Skywalk di Cihampelas. Jembatan khusus pejalan kaki (skywalk) yang diberi nama Teras Cihampelas ini memang menjadi ikon baru dari Kota Bandung yang terkenal sangat inovatif berkat kepemimpinan Walikota Ridwan Kamil.
Keunikan dari jembatan ini ialah karena dibuat sangat ‘nyeni’ dan variatif baik dari segi warna, tekstur, maupun bentuk. Jembatan sepanjang 450 meter dan lebar sekitar 9 meter ini juga menjadi lebih menarik orang untuk melintas juga karena diberikan ruang bagi pedagang kaki lima. Tentunya semua sudah terkonsep dalam desain yaitu semua pedagang ditempatkan di kios-kios berwarna-warni dengan penataan yang sedap dipandang.
Karena berada di atas ketinggian sekitar 4,6 meter dari jalan, skywalk ini akhirnya juga semakin dekat dengan tajuk pohon. Jadilah penggunanya justru merasa lebih nyaman karena ternaungi. Komplitnya lagi, Teras Cihampelas juga ramah terhadap kaum difabel.
10. Taman Breksi – Kab. Sleman
Kawasan bekas tambang seringkali menjadi masalah lingkungan. Tapi justru seringkali juga menjadi daya tarik. Seperti halnya bekas tambang batu breksi di Kabupaten Sleman satu ini. Justru kawasan ini sejak 2015 lalu dijadikan sebagai Cagar Budaya oleh Gubernur Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X. Pelestarian ini ternyata beralasan karena tebing kapur breksi ini merupakan endapan abu vulkanik dari Gunung Api Purba Nglanggeran, sama halnya dengan Candi Ijo dan Ratu Boko yang berada di kawasan yang sama.

Via priobodro.my.id
Saat ini tebing breksi ini memang dikelola sebagai sebuah taman. Tebing kapur yang putih dipahat sehingga menjadi karya seni ukir raksasa yang menarik. Pembuatan tangga dan area seperti amphiteater terbuka juga membuat Taman Breksi semakin menarik untuk dijadikan lokasi nongkrong. Apalagi jika kamu datang saat sore hari, maka jingga cahaya dari matahari begitu membuat tebing kapur ini semakin nampak eksotis. Kamu juga bisa melihat matahari terbenam langsung dari atas tebing yang bisa dilalui dengan menaiki anak tangga yang jumlahnya cukup banyak.
Untuk menuju Taman Breksi tidak sulit. Jaraknya tidak jauh dari Candi Ijo, tepatnya di Dusun Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan. Jika dari pusat kota Jogja, maka kamu bisa mengarahkan kendaraan ke Candi Prambanan. Lalu di pertigaan pasar prambanan, ambil jalan kekanan yaitu arah Piyungan. Terus cari saja petunjuk ke arah Candi Ijo namun belok kiri di arah pertigaan sebelum SDN Sambirejo.
Bagaimana dengan tiket masuk? Sejauh ini belum ada tarif khusus yang dikenakan untuk pengunjung yang mau masuk ke Taman Breksi. Biaya hanya dikeluarkan untuk parkir yaitu Rp 2.000 untuk motor dan Rp 5.000 untuk mobil.
SUMBER
0
4K
24


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan