Kaskus

News

atandiAvatar border
TS
atandi
Perjalanan LRT Jabodebek yang Gonta-ganti Konsep Pendanaan

Perjalanan LRT Jabodebek yang Gonta-ganti Konsep Pendanaan
Jakarta - Selain sempat gonta-ganti kontrak, investor hingga mekanisme pembiayaan, proyek kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek kini juga akan mengubah porsi sumber pendanaannya. Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan memang pernah mengatakan, pihaknya membuka siapa saja lembaga pendanaan yang ingin mendanai proyek ini.

Terakhir, satu investor asal Singapura kata dia berminat untuk mendanai proyek ini sebesar Rp 2 triliun. Pihaknya juga masih menunggu realisasi perusahaan pembiayaan asal Amerika Serikat, BlackRock yang katanya juga berminat untuk masuk dalam pembiayaan proyek kereta api ringan ini.

"Ini lagi jalan terus prosesnya," kata Luhut saat ditanyai bagaimana progres masuknya pendanaan kedua investor asing tersebut ke pembangunan LRT Jabodebek, ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (28/8/2017).

Adapun sejauh ini ada 5 bank yang akan mendanai pembiayaan proyek LRT Jabodebek, yakni Bank Mandiri, BNI, BRI, CIMB Niaga dan BCA. Lembaga-lembaga pembiayaan tersebut akan mengisi porsi pembiayaan pinjaman yang kini menjadi 70% bagian dari investor atau perbankan.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang bertindak sebagai investor menggunakan ekuitasnya sebesar 30% yang didapat dari PMN, dan sisanya disokong oleh pinjaman perbankan tersebut.

Luhut mengaku, pihak swasta menunjukkan ketertarikan untuk mendanai proyek ini lantaran imbal hasilnya yang tinggi dengan konsep teknologi moving block yang akan membawa lebih banyak penumpang. Hal ini membuat proyek ini dianggap ekonomis dan membuat pemerintah dapat menarik swasta masuk dalam pendanaan sehingga mengurangi beban perbankan dalam negeri.

Pinjaman dari dana perbankan sendiri dibutuhkan sebesar Rp 18-19 triliun dalam pembangunan LRT Jabodebek. Sementara KAI menggunakan ekuitasnya yang berasal dari Penanaman Modal Negara (PMN) sebesar Rp 7,6 triliun.

Adapun total biaya yang dibutuhkan untuk membangun LRT Jabodebek secara keseluruhan adalah Rp 26,7 triliun yang terdiri dari pembangunan pra sarana Rp 21,7 triliun dan sarana Rp 5 triliun.

Jumlah ini lebih kecil dari perhitungan awal pemerintah yang akan mendanai LRT Jabodebek melalui pinjaman perbankan 100% yang akan ditanggung oleh pemerintah. Perhitungan tersebut membuat biaya pembangunan membengkak menjadi Rp 31,7 triliun lantaran harus mencicil bunga perbankan sebesar Rp 10 triliun.

Namun kini pemerintah mengubah struktur pendanaan dengan menugaskan tanggung jawab pengembalian dana pinjaman perbankan kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai investor. (eds/dna)


Sumber _> = https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/3618810/perjalanan-lrt-jabodebek-yang-gonta-ganti-konsep-pendanaan?_ga=2.214087888.699135037.1503881937-1721732095.1489968380
0
1.1K
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan