- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ekonomi Tumbuh Tapi Kemiskinan Bertambah, Sri Mulyani: Itu Hoax


TS
victimofgip44
Ekonomi Tumbuh Tapi Kemiskinan Bertambah, Sri Mulyani: Itu Hoax
Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani hari ini menghadiri acara Workshop Nasional Perempuan Legislatif, Eksekutif dan Kader Partai Golkar. Dalam acara tersebut dirinya menjadi pembicara guna menjelaskan kondisi perekonomian saat ini.
Dalam sesi diskusi, salah satu kader perempuan Partai Golkar mempertanyakan kabar yang beredar bahwa adanya anomali dalam perekonomian saat ini. Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi, namun kemiskinan di Indonesia justru bertambah.
Mendengar pertanyaan tersebut, Sri Mulyani lantas membantahnya. Menurutnya kabar tersebut tidak benar atau hoax. Sebab menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk miskin di Indonesia per Maret 2017 sebanyak 27,77 juta orang. Angka itu turun jika dibandingkan Maret 2016 sebesar 28,01 juta orang.
"Itu tidak benar. Sekarang di Republik ini banyak sekali hoax. Data menunjukkan kemiskinan kita turun. Jumlah kemiskinan turun secara persentase maupun jumlah orangnya. Bahwa ekonomi tumbuh dan kemiskinan naik ini salah besar," tegasnya di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (27/8/2017).
Baca juga: Cara Sederhana Sri Mulyani Jelaskan Soal Utang Negara Rp 3.779 T
Sri Mulyani juga menjelaskan, pemerintah pada 2018 menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,4%. Untuk mencapai angka tersebut pemerintah harus berupaya mengurangi angka kemiskinan dan membuka lapangan pekerjaan. Itu artinya pemerintah terus berupaya mengurangi angka kemiskinan.
"Setiap pertumbuhan ekonomi harus mengurangi kemiskinan atau membuka lapangan pekerjaan, itu yang disebut kualitas. Katakanlah setiap 1% harus kurangi 1 juta (penduduk miskin), nah kami coba untuk 1,5 juta," terangnya.
Untuk mengurangi angka kemiskinan kata Sri Mulyani, pemerintah juga telah melakukan investasi jangka panjang pada sumber daya manusia (SDM). Di mana saat ini pemerintah fokus melakukan perbaikan gizi untuk anak balita.
"Sebelum 2 tahun bayi-bayi harus dapat makanan cukup. Di bawah 5 tahun harus dapat gizi yang memadai. Karena kalau di atas 5 tahun, sudah tidak bisa investasi di otaknya. Jadi gizi ini sangat penting. Ini merupakan komitmen yang harus ditingkatkan," tukasnya. (mkj/mkj)
Dalam sesi diskusi, salah satu kader perempuan Partai Golkar mempertanyakan kabar yang beredar bahwa adanya anomali dalam perekonomian saat ini. Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi, namun kemiskinan di Indonesia justru bertambah.
Mendengar pertanyaan tersebut, Sri Mulyani lantas membantahnya. Menurutnya kabar tersebut tidak benar atau hoax. Sebab menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk miskin di Indonesia per Maret 2017 sebanyak 27,77 juta orang. Angka itu turun jika dibandingkan Maret 2016 sebesar 28,01 juta orang.
"Itu tidak benar. Sekarang di Republik ini banyak sekali hoax. Data menunjukkan kemiskinan kita turun. Jumlah kemiskinan turun secara persentase maupun jumlah orangnya. Bahwa ekonomi tumbuh dan kemiskinan naik ini salah besar," tegasnya di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (27/8/2017).
Baca juga: Cara Sederhana Sri Mulyani Jelaskan Soal Utang Negara Rp 3.779 T
Sri Mulyani juga menjelaskan, pemerintah pada 2018 menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,4%. Untuk mencapai angka tersebut pemerintah harus berupaya mengurangi angka kemiskinan dan membuka lapangan pekerjaan. Itu artinya pemerintah terus berupaya mengurangi angka kemiskinan.
"Setiap pertumbuhan ekonomi harus mengurangi kemiskinan atau membuka lapangan pekerjaan, itu yang disebut kualitas. Katakanlah setiap 1% harus kurangi 1 juta (penduduk miskin), nah kami coba untuk 1,5 juta," terangnya.
Untuk mengurangi angka kemiskinan kata Sri Mulyani, pemerintah juga telah melakukan investasi jangka panjang pada sumber daya manusia (SDM). Di mana saat ini pemerintah fokus melakukan perbaikan gizi untuk anak balita.
"Sebelum 2 tahun bayi-bayi harus dapat makanan cukup. Di bawah 5 tahun harus dapat gizi yang memadai. Karena kalau di atas 5 tahun, sudah tidak bisa investasi di otaknya. Jadi gizi ini sangat penting. Ini merupakan komitmen yang harus ditingkatkan," tukasnya. (mkj/mkj)
https://m.detik.com/finance/berita-e...230.1492851365
Mari kita lihat apa kata BPS. Ternyata
BPS: Tingkat Kemiskinan di RI Makin Parah Selama 6 Bulan
Jadi siapakah yang Hoax?
Sesama lembaga pemerintah kok tidak sinkron?
Akibat pencitraan

Jokowi dalam pidato di DPR membandingkan dengan kemiskinan bulan Maret 2015
Sri Mulyani membandingkan dengan kemiskinan bulan Maret 2016
BPK membandingkan dengan kemiskinan bulan September 2016

Rezim dagelan.
Diubah oleh victimofgip44 27-08-2017 15:34
0
5.2K
73


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan