Kaskus

News

god.bless.usaAvatar border
TS
god.bless.usa
Etnis Tionghoa: Kami Bukan China!
Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Sulsel mengadakan dialog kebangsaan, Rabu (23/8/2017).

Dialog yang berlangsung di Hotel The Rinra, Jl Metro Tanjung Bunga, ini menghadirkan Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen Agus Surya Bakti, Wakapolda Brigjen Guntur, Kepala Bappeda Sulsel Jufri Rahman.

Peserta acara ini didominasi etnis Tionghoa, forum umat beragama, komunitas pemuda, dan media.

Saat sesi pertanyaan, ada yang menjadi perhatian sejumlah peserta dan narasumber. Hal itu terjadi saat peserta diberi kesempatan untuk bertanya.

Dia, Lenny anggota PSMTI Sulsel, meminta kepada Pangdam dan Wakapolda untuk mempertegas regulasi tentang sebutan China bagi etnis tionghoa.

"Tolong dan dengan sangat saya meminta Pak Jendral (Pangdam) dan Wakapolda untuk mempertegas ke publik soal meniadakan kata China bagi etnis Tionghoa, kami bukan China," kata Lenni, sembari disambut tepukan tangan peserta.

Menurut Lenni penyebutan China itu sama halnya dengan pelecehan etnis Tionghoa.

Dari sejarahnya, kalimat China kata Lenni adalah sebutan para penjajah kepada etnis Tionghoa. Olehnya itu, para etnis Tionhoa merasa bahwa istilah itu tak perlu di ungkap.

Sementara itu, Pangdam XIV Hasanuddin Mayjend Agus Surya Bakti mengatakan terkait dengan penyebutan china, telah dipertegas oleh pemerintah pusat di era Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono terkait sebutan China yang menjadi etnis tionghoa.

Menurut Agus, sebagian masyarakat pribumi masih melekat dengan istilah China, yang diartikan bahwa turunan tionghoa ini pendatang dari China.

Padahal, etnis ini sudah bepuluh tahun dan turun temurun lahirnya di Indonesia, bahkan beberapa ada etnis tionghoa yang melakukan pernikahan hingga dikaruniahi seorang anak.

"Jadi sebagian masyarakat kita itu belum menyadar bahwa mereka etnis tionghoa ini bagian dari Indonesia," ujar Agus.

Didalam pemaparannya, Agus juga memaparkan perjuangan etnis tionghoa yang memerdekakan Indonesia, salah satunya John Lie dan Lie Eng Hok yang telah dinobatkan sebagai pahlawan oleh Presiden Soeharto.

Sementara itu, Wakapolda Sulsel Irjen Brigjen Guntur mengatakan salut dengan etnis tionhoa di Sulawesi Selatan.

Menurutnya etnis tionghoa di wilayah ini berbeda dengan lainnya. Dimana etnis ini membuktikan bahwa dia adalah Indonesia.

Hal tersebut dilihat dengan bahasa sehari-hari para etnis ini yang terlihat aktif menggunakan bahasa Bugis ataupun makassar.

"Saya juga heran disini, tionghoanya jauh lebih lokal dari sebagian masyarakat asli," ujar Guntur.

https://www.google.co.id/amp/makassa...mi-bukan-china


Lebih suka kulit putih gan emoticon-Big Grin

#WhiteSupremacy

#GodBlessAmerica

#InGodWeTrust
0
8.6K
70
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan