- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Amerika Serikat Kalah Perang di Suriah Melawan Rusia dan Iran


TS
fajarnews17
Amerika Serikat Kalah Perang di Suriah Melawan Rusia dan Iran

NUSANTARANEWS.CO – Campur tangan AS dalam medan konflik Suriah telah menumbuhsuburkan milisi bersenjata di kawasan Timur Tengah. Tampilnya Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan Jabhat al-Nusra setelah hancurnya al-Qaeda, serta puluhan faksi bersenjata lainnya – telah menyulut kemelut Suriah menjadi krisis regional dan internasional. Selama campurtangannya di Suriah, AS telah mempersenjatai kubu oposisi yang mengakibatkan krisis Suriah berkobar menjadi lebih besar sejak 2011.
Belakangan, Presiden Trump menyadari bahwa solusi krisis Suriah tidak bisa dicapai dengan ikut campur urusan domestik Damaskus – melainkan harus dilakukan dengan mendukung proses perundingan damai antarpihak berkonflik di Suriah. Sehubungan dengan itu, para pejabat AS belum lama ini mengkonfirmasi bahwa Presiden Trump telah mengambil keputusan untuk menghentikan suplai senjata dan pelatihan kelompok-kelompok milisi bersenjata yang bergerilya melawan pemerintahan al-Assad.
Komandan Komando Operasi Khusus AS, Jenderal Raymod Thomas dalam sebuah rapat keamanan telah mengonfirmasi penghentian program rahasia CIA dalam menyokong kubu oposisi atau pemberontak Suriah tersebut.
Jika progam dinas rahasia AS menyokong kelompok-kelompok bersenjata di Suriah benar-benar berhenti, maka boleh dikatakan AS kembali menelan pil pahit dalam perang Suriah. AS gagal menumbangkan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. Presiden Trump sendiri mengakui bahwa dukungan AS selama ini kepada gerilyawan di Suriah sebagai pemborosan. Sikap Presiden Trump tersebut kemudian di sindir oleh Senator Linsey Graham, yang menyebut bahwa AS telah mengaku kalah perang di Suriah melawan Rusia dan Iran.
Di sisi lain, krisis Suriah terbukti mulai mereda secara signifikan ketika terjadi proses damai dan dialog antara pemerintah dan oposisi Suriah berjalan dalam beberapa bulan terakhir yang diprakarsai oleh Rusia, Iran, dan Turki. Memang kecamuk perang mulai terasa jauh berkurang di berbagai kota Suriah, di mana pasukan Arab Suriah (SAA) dapat mengendalikan situasi seperti di provinsi Tartus, Latakia, dan Damaskus, termasuk di provinsi Aleppo yang berada dalam kondisi relatif nyaman.
Selanjutnya http://nusantaranews.co/amerika-seri...usia-dan-iran/
AS Mungkin Gunakan Pakistan untuk Lawan Taliban http://nusantaranews.co/as-mungkin-g...lawan-taliban/
Strategi Baru Amerika Serikat di Afghanistan http://nusantaranews.co/strategi-bar...i-afghanistan/
Presiden Trump Memperluas Wewenang Militer AS di Afganistan http://nusantaranews.co/presiden-tru...di-afganistan/
Pengamat Ungkap Paradoks Poros Maritim Tapi Anggaran Pertahanan Kecil http://nusantaranews.co/pengamat-ung...tahanan-kecil/





anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
3.3K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan