- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Setya Novanto Tak Habis Pikir Ada Orang Tega Mencari Nafkah dengan Menyebar Hoax


TS
god.bless.usa
Setya Novanto Tak Habis Pikir Ada Orang Tega Mencari Nafkah dengan Menyebar Hoax
Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Mabes Polri menangkap tiga orang yang diduga anggota kelompok Saracen.
Saracen adalah sindikat penyebar isu berbau suku, agama, ras, dan antar-golongan (SARA). Sindikat seperti Saracen ini dengan teganya menyebarkan ujaran kebencian (hate speech) hingga berita hoax.
"Saya sungguh tidak habis pikir, ada orang-orang yang tega mencari nafkah dengan melakukan tindakan keji seperti ini," kata Ketua DPR Setya Novanto lewat keterangan tertulis, Kamis (24/8/2017).
Ketua Umum Partai Golkar ini berharap pihak kepolisian tidak hanya berhenti pada pembongkaran sindikat Saracen.
"Pihak yang memesan berita hoax dan fitnah ke Saracen juga perlu dibongkar. Kepolisian juga bisa memperluas proses penegakan hukum dengan mencari tahu dan membongkar kemungkinan adanya sindikat lain yang melakukan kegiatan seperti Saracen," tutur Novanto.
Menurutnya, sejak aktif di media sosial melalui Twitter, Facebook, dan Instagram, Novanto mengamati dengan mudahnya fitnah dan berita hoax disebarkan melalui media sosial.
Bahkan, tak jarang juga melalui aplikasi WhatsApp maupuan pesan instan lainnya.
Dengan judul yang provokatif, menggiring si pembaca kepada opini yang negatif.
"Tindakan seperti ini bisa merusak nama baik seseorang ataupun lembaga. Bahkan, tak jarang juga menimbulkan ketakutan, keresahan, serta membuat suasana tidak harmonis di tengah masyarakat," tambahnya.
Novanto berharap, dengan terbongkarnya sindikat seperti ini, masyarakat menjadi lebih bijaksana menggunakan media sosial.
Terutama dalam menerima informasi yang viral namun tidak jelas sumber beritanya.
Dirinya berharap media sosial yang kini sudah menjadi kebutuhan hidup, sebaiknya bisa dipakai untuk kegiatan yang bermanfaat.
Misalnya, sebagai tempat berbagi informasi yang berguna dan mencerdaskan, bukan lantas menjadi tempat menyebarkan fitnah dan propaganda.
"Saya pribadi menggunakan media sosial seperti Twitter, Facebook, dan Instagram untuk berbagi informasi seputar kegiatan saya di DPR maupun di luar DPR. Saya juga mengikuti berbagai postingan para sahabat netizen lainnya, banyak yang berbagi konten kegiatan positif. Ini yang harus terus kita sebarkan," paparnya.
Setya Novanto juga meminta masyarakat lebih proaktif melaporkan berbagai situs yang diindikasikan memuat fitnah maupun berita hoax kepada DPR, Kementerian Komunikasi dan Informatika, maupun ke kepolisian.
DPR bersama pemerintah telah membuat beberapa payung hukum untuk menjerat para penyebar fitnah dan berita hoax, antara lain, KUHP, Undang-undang No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), serta Undang-undang No 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.
"Bangsa kita sejak dulu terkenal dengan kesopansantunan dan kesusilaan yang tinggi. Bangsa yang ramah dengan budaya yang adiluhung. Membuat dan menyebarkan fitnah maupun berita hoax bukanlah sifat bangsa kita," cetusnya.
http://wartakota.tribunnews.com/2017...bencian?page=1
Ada yg ga beres nih
Sekarang opini mau digiring lagi, udah lepas masalah ahok, sekarang diguncang lagi..
Saya ga belain yg main sara dan apapun itu, tapi yg mau saya tekankan itu, intinya kehebohan 3 hari belakangan ini ga lain ga bukan untuk melindungi jokowi 2019 nanti, para pengkritiknya semua dibungkam, dan pada akhirnya, satu biji manusia indonesia ga ada yg berani kritik jokowi dan pada akhirnya menjadikan dia "raja".
sekarang Jasmek bergerilya lagi..
Entitas nasbung dan nastak berbeda, ini yg harus teman teman paham ya..
Anda dikatakan nasbung apabila ga suka jokowi, megawati, ahok, dan pdip. (Umumnya kritik pemerintah)
Dan anda dikatakan nastak apabila???
Ada tanda tanya disini..
Yg paling jelas dari buzzer bayaran pemerintah adalah labelisasi..
Yg engga suka ahok dan jokowi pasti jidaters krediters, miskiners dll, lah saya bukan jidaters, tapi ga suka sama jokowi, jadi gimana dong?
Jadi seolah olah, yg engga dukung jokowi itu semua sampah, penjahat, bajingan dll..
Tapi saya pribadi sih ga peduli ya gan, mau apapun pujian kalian dan propaganda kalian ttg jokowi, saya tetap #SayNoToJokowi
Banyak akun tua bayaran berseliweran belakangan ini dan banyak thread sontoloyo dijadikan HT
Karna newbie newbie tolol yg baru kenal kaskus, liat akun tua ngepost, trus muji jokowi, alam bawah sadarnya akan mengatakan "jokowi hebat, yang lain anjing" dll..
Karena tujuan sebenarnya buzzer pemerintah atau jasmek ini adalah membuat orang orang atau membuat rakyat indonesia membenci orang orang yg kritik jokowi dan menjadikan jokowi orang yang "suci".
Intinya mau yg bagusnya aja, tapi yg jeleknya tinggal salahin pemerintah lama
Saya ga bisa kaya gitu, saya ga peduli kalian mau labeling saya gimana, dari awal saya ga suka sama jokowi, ga suka dengan manuver politiknya..
Megawati benar benar puas sekarang, puasa kekuasaan 10 tahun dan sekarang kalap.
Saracen adalah sindikat penyebar isu berbau suku, agama, ras, dan antar-golongan (SARA). Sindikat seperti Saracen ini dengan teganya menyebarkan ujaran kebencian (hate speech) hingga berita hoax.
"Saya sungguh tidak habis pikir, ada orang-orang yang tega mencari nafkah dengan melakukan tindakan keji seperti ini," kata Ketua DPR Setya Novanto lewat keterangan tertulis, Kamis (24/8/2017).
Ketua Umum Partai Golkar ini berharap pihak kepolisian tidak hanya berhenti pada pembongkaran sindikat Saracen.
"Pihak yang memesan berita hoax dan fitnah ke Saracen juga perlu dibongkar. Kepolisian juga bisa memperluas proses penegakan hukum dengan mencari tahu dan membongkar kemungkinan adanya sindikat lain yang melakukan kegiatan seperti Saracen," tutur Novanto.
Menurutnya, sejak aktif di media sosial melalui Twitter, Facebook, dan Instagram, Novanto mengamati dengan mudahnya fitnah dan berita hoax disebarkan melalui media sosial.
Bahkan, tak jarang juga melalui aplikasi WhatsApp maupuan pesan instan lainnya.
Dengan judul yang provokatif, menggiring si pembaca kepada opini yang negatif.
"Tindakan seperti ini bisa merusak nama baik seseorang ataupun lembaga. Bahkan, tak jarang juga menimbulkan ketakutan, keresahan, serta membuat suasana tidak harmonis di tengah masyarakat," tambahnya.
Novanto berharap, dengan terbongkarnya sindikat seperti ini, masyarakat menjadi lebih bijaksana menggunakan media sosial.
Terutama dalam menerima informasi yang viral namun tidak jelas sumber beritanya.
Dirinya berharap media sosial yang kini sudah menjadi kebutuhan hidup, sebaiknya bisa dipakai untuk kegiatan yang bermanfaat.
Misalnya, sebagai tempat berbagi informasi yang berguna dan mencerdaskan, bukan lantas menjadi tempat menyebarkan fitnah dan propaganda.
"Saya pribadi menggunakan media sosial seperti Twitter, Facebook, dan Instagram untuk berbagi informasi seputar kegiatan saya di DPR maupun di luar DPR. Saya juga mengikuti berbagai postingan para sahabat netizen lainnya, banyak yang berbagi konten kegiatan positif. Ini yang harus terus kita sebarkan," paparnya.
Setya Novanto juga meminta masyarakat lebih proaktif melaporkan berbagai situs yang diindikasikan memuat fitnah maupun berita hoax kepada DPR, Kementerian Komunikasi dan Informatika, maupun ke kepolisian.
DPR bersama pemerintah telah membuat beberapa payung hukum untuk menjerat para penyebar fitnah dan berita hoax, antara lain, KUHP, Undang-undang No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), serta Undang-undang No 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.
"Bangsa kita sejak dulu terkenal dengan kesopansantunan dan kesusilaan yang tinggi. Bangsa yang ramah dengan budaya yang adiluhung. Membuat dan menyebarkan fitnah maupun berita hoax bukanlah sifat bangsa kita," cetusnya.
http://wartakota.tribunnews.com/2017...bencian?page=1
Ada yg ga beres nih

Sekarang opini mau digiring lagi, udah lepas masalah ahok, sekarang diguncang lagi..
Saya ga belain yg main sara dan apapun itu, tapi yg mau saya tekankan itu, intinya kehebohan 3 hari belakangan ini ga lain ga bukan untuk melindungi jokowi 2019 nanti, para pengkritiknya semua dibungkam, dan pada akhirnya, satu biji manusia indonesia ga ada yg berani kritik jokowi dan pada akhirnya menjadikan dia "raja".
sekarang Jasmek bergerilya lagi..
Entitas nasbung dan nastak berbeda, ini yg harus teman teman paham ya..
Anda dikatakan nasbung apabila ga suka jokowi, megawati, ahok, dan pdip. (Umumnya kritik pemerintah)
Dan anda dikatakan nastak apabila???
Ada tanda tanya disini..
Yg paling jelas dari buzzer bayaran pemerintah adalah labelisasi..
Yg engga suka ahok dan jokowi pasti jidaters krediters, miskiners dll, lah saya bukan jidaters, tapi ga suka sama jokowi, jadi gimana dong?

Jadi seolah olah, yg engga dukung jokowi itu semua sampah, penjahat, bajingan dll..
Tapi saya pribadi sih ga peduli ya gan, mau apapun pujian kalian dan propaganda kalian ttg jokowi, saya tetap #SayNoToJokowi

Banyak akun tua bayaran berseliweran belakangan ini dan banyak thread sontoloyo dijadikan HT

Karna newbie newbie tolol yg baru kenal kaskus, liat akun tua ngepost, trus muji jokowi, alam bawah sadarnya akan mengatakan "jokowi hebat, yang lain anjing" dll..
Karena tujuan sebenarnya buzzer pemerintah atau jasmek ini adalah membuat orang orang atau membuat rakyat indonesia membenci orang orang yg kritik jokowi dan menjadikan jokowi orang yang "suci".
Intinya mau yg bagusnya aja, tapi yg jeleknya tinggal salahin pemerintah lama

Saya ga bisa kaya gitu, saya ga peduli kalian mau labeling saya gimana, dari awal saya ga suka sama jokowi, ga suka dengan manuver politiknya..
Megawati benar benar puas sekarang, puasa kekuasaan 10 tahun dan sekarang kalap.
Diubah oleh god.bless.usa 25-08-2017 15:54
0
4K
43


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan