- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kasus Novel Berlarut-larut, Pengamat: Ini Memang Aneh


TS
matt.gaper
Kasus Novel Berlarut-larut, Pengamat: Ini Memang Aneh
JAKARTA -- Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar merasa aneh melihat penyelesaian kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan, yang terkesan berlarut-larut. Apalagi jika dibandingkan dengan pengungkapan kasus penganiayaan terhadap ahli IT Hermansyah, di mana polisi sangat sigap menangkap pelaku.
"Memang aneh kasus Novel yang berlarut-larut pengungkapannya. Jika dibandingkan dengan kasus Hermansyah ahli IT yang cepat sekali terbongkar, meskipun banyak pihak meragukan pelakunya," kata Bambang saat dihubungiRepublika.co.id, Rabu (23/8).
Menurut Bambang, yang lebih aneh lagi adalah ketika Polri terlihat takut didampingi oleh tim gabungan pencari fakta (TGPF) dalam pengungkapan kasus Novel. Padahal, semestinya polisi berterima kasih saat ada masyarakat yang ingin berpartisipasi demi meringankan bebannya.
"Lebih aneh lagi Polri seperti takut didampingi TGPF. Padahal, dalam penegakan hukum, prosesnya harus fair, tidak boleh ditutup-tutupi ataupun disembunyikan. Malah seharusnya berterima kasih jika ada masyarakat yang berpartisipasi," ucap Bambang.
Seperti diketahui, Novel Baswedan diserang dengan air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April lalu sepulang dari shalat Subuh di masjid dekat rumahnya. Namun, hingga saat ini kasus tersebut tak kunjung menemukan titik terang. Meskipun polisi sudah melakukan pemeriksaan terhadap Novel di Singapura.
http://m.republika.co.id/berita/nasional/hukum/17/08/23/ov4et4384-kasus-novel-berlarutlarut-pengamat-ini-memang-aneh
Sulit memang
"Memang aneh kasus Novel yang berlarut-larut pengungkapannya. Jika dibandingkan dengan kasus Hermansyah ahli IT yang cepat sekali terbongkar, meskipun banyak pihak meragukan pelakunya," kata Bambang saat dihubungiRepublika.co.id, Rabu (23/8).
Menurut Bambang, yang lebih aneh lagi adalah ketika Polri terlihat takut didampingi oleh tim gabungan pencari fakta (TGPF) dalam pengungkapan kasus Novel. Padahal, semestinya polisi berterima kasih saat ada masyarakat yang ingin berpartisipasi demi meringankan bebannya.
"Lebih aneh lagi Polri seperti takut didampingi TGPF. Padahal, dalam penegakan hukum, prosesnya harus fair, tidak boleh ditutup-tutupi ataupun disembunyikan. Malah seharusnya berterima kasih jika ada masyarakat yang berpartisipasi," ucap Bambang.
Seperti diketahui, Novel Baswedan diserang dengan air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April lalu sepulang dari shalat Subuh di masjid dekat rumahnya. Namun, hingga saat ini kasus tersebut tak kunjung menemukan titik terang. Meskipun polisi sudah melakukan pemeriksaan terhadap Novel di Singapura.
http://m.republika.co.id/berita/nasional/hukum/17/08/23/ov4et4384-kasus-novel-berlarutlarut-pengamat-ini-memang-aneh
Sulit memang
0
877
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan