- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Johan Budi: Belum ada sinyal reshuffle kabinet, Itu hak Presiden


TS
beritahati.com
Johan Budi: Belum ada sinyal reshuffle kabinet, Itu hak Presiden
Quote:
Johan Budi: Belum ada sinyal reshuffle kabinet, Itu hak Presiden

Reporter : Miechell
Beritahati.com, Jakarta- Isu reshuffle kabinet menjadi hal yang mulai hangat dibicarakan. Kabarnya, wacana tersebut mengemuka setelah peristiwa pengesahan UU Pemilu oleh DPR. Namun begitu, Juru bicara Presiden, Johan Budi belum mau buka mulut terlalu besar.
“Sampai hari ini belum ada informasi, atau konfirmasi apakah Presiden akan melakukan reshuffle kabinet. Tapi perlu dipahami, reshuffle atau tidak, itu kewenangan dan hak prerogratif Presiden," katanya di Bandung, Selasa, (22/8).
Mengenai rumor reshuffle kabinet akibat pengesahan UU Pemilu, Johan tidak menanggapi tapi menjelaskan bahwa pergantian menteri yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak terpengaruh rumor apapun yang beredar.
“Tentang itu, kami mencermati perjalanan reshuffle sebelumnya. Tapi untuk yang sekarang, saya belum tahu apakah akan ada reshuffle atau tidak. Dan hal itu hanya Presiden dan Wakilnya yang tahu,” katanya melanjutkan.
Terlepas dari itu, mengenai pertimbangan dalam merombak kabinet, mantan juru bicara KPK itu mengatakan bahwa evaluasi terhadap kinerja menteri memang terus dilakukan Presiden. Dan evaluasi yang dilakukan oleh Jokowi tidak mengacu pada satu titik waktu tertentu saja.
"Presiden sering menyampaikan, evaluasi dilakukan terus-menerus dalam kaitan dengan menjalankan kursi kementerian di kabinet,” ujarnya.
Menutup penjelasannya, Johan Budi mengingatkan kembali bahwa keputusan Presiden melakukan reshuffle kabinet tidak terpengaruh dari rumor yang berkembang. Menurutnya, Presiden Jokowi tidak hanya mengandalkan data dan capaian prestasi menteri untuk mengukur kinerja.
“Presiden punya alat ukur lain, juga data-data yang secara informal. Seringkali Presiden ke daerah, salah satunya mengukur serta mendengar secara langsung dari masyarat sejauh mana program-program menteri kabinet bisa berjalan,” tutupnya.

Reporter : Miechell
Beritahati.com, Jakarta- Isu reshuffle kabinet menjadi hal yang mulai hangat dibicarakan. Kabarnya, wacana tersebut mengemuka setelah peristiwa pengesahan UU Pemilu oleh DPR. Namun begitu, Juru bicara Presiden, Johan Budi belum mau buka mulut terlalu besar.
“Sampai hari ini belum ada informasi, atau konfirmasi apakah Presiden akan melakukan reshuffle kabinet. Tapi perlu dipahami, reshuffle atau tidak, itu kewenangan dan hak prerogratif Presiden," katanya di Bandung, Selasa, (22/8).
Mengenai rumor reshuffle kabinet akibat pengesahan UU Pemilu, Johan tidak menanggapi tapi menjelaskan bahwa pergantian menteri yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak terpengaruh rumor apapun yang beredar.
“Tentang itu, kami mencermati perjalanan reshuffle sebelumnya. Tapi untuk yang sekarang, saya belum tahu apakah akan ada reshuffle atau tidak. Dan hal itu hanya Presiden dan Wakilnya yang tahu,” katanya melanjutkan.
Terlepas dari itu, mengenai pertimbangan dalam merombak kabinet, mantan juru bicara KPK itu mengatakan bahwa evaluasi terhadap kinerja menteri memang terus dilakukan Presiden. Dan evaluasi yang dilakukan oleh Jokowi tidak mengacu pada satu titik waktu tertentu saja.
"Presiden sering menyampaikan, evaluasi dilakukan terus-menerus dalam kaitan dengan menjalankan kursi kementerian di kabinet,” ujarnya.
Menutup penjelasannya, Johan Budi mengingatkan kembali bahwa keputusan Presiden melakukan reshuffle kabinet tidak terpengaruh dari rumor yang berkembang. Menurutnya, Presiden Jokowi tidak hanya mengandalkan data dan capaian prestasi menteri untuk mengukur kinerja.
“Presiden punya alat ukur lain, juga data-data yang secara informal. Seringkali Presiden ke daerah, salah satunya mengukur serta mendengar secara langsung dari masyarat sejauh mana program-program menteri kabinet bisa berjalan,” tutupnya.



tien212700 memberi reputasi
1
2.1K
Kutip
6
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan