Metrotvnews.com, Jakarta: Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperluas larangan sepeda motor hingga ke Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, sudah bulat. Penerapan aturan ini rencananya dimulai bulan depan. Alhasil, pengendara sepeda motor harus mencari jalan alternatif dari dan menuju Jalan Sudirman.


Jalan Sudirman memiliki banyak jalur arteri. Sama banyaknya dengan jalur alternatif di Jalan Thamrin yang sudah diberlakukan larangan sepeda motor sejak dua tahun lalu.


'Kalau di Sudirman dan Thamrin itu jalan belakangnya banyak, jadi nggak terlalu pusing. Jika yang dilarang adalah kawasan Kuningan, baru bingung. Soalnya jalan alternatifnya sedikit,' kata Jamaluddin Ali, pengendara motor, di sekitar Jalan Sudirman kepada Metrotvnews.com, Rabu 23 Agustus 2017.


Pembatasan sepeda motor di Sudirman akan dimulai dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) hingga Bundaran Senayan. Biasanya, pengendara yang akan menuju titik tersebut tinggal lurus melalui Jalan Sudirman.



Jalan Sudirman. Foto: Metrotvnews.com/Lis Pratiwi


Melalui rute tersebut, pengendara membutuhkan waktu sekitar 25 menit jika kondisi jalan normal. Sementara jika macet, menurut Jamal, waktu tempuh sulit diprediksi. 'Jam pulang kantor kalau lewat Sudirman itu macetnya parah banget, sampai ke arah Manggarai,' tambah Jamal.


Adapun jalur alternatif yang dapat digunakan dari arah Bundaran Senayan adalah melalui Jalan Asia Afrika dan belok kanan melewati Jalan Gerbang Pemuda. Jalan ini termasuk jalur utama sehingga memiliki ruas jalan yang lebar dan mampu menampung banyak kendaraan.


Jamal menuturkan jalur ini agak jauh, namun minim kemacetan. 'Sudirman kadang macet, kalau lewat sini nggak macet. Jadi, menurut saya, waktu tempuhnya nggak terlalu berbeda,' beber dia.


Selanjutnya, pengendara bisa belok kiri ke arah Slipi dan Penjaringan atau lurus menuju Jalan Bendungan Hilir. Jika memilih Jalan Bendungan Hilir, pengendara akan dihadapkan dengan ruas jalan yang tak terlalu lebar dan tanpa pembatas. Kepadatan juga kerap terjadi di jalur ini, walaupun tak terlalu mengular.



Jalan Bendungan Hilir. Foto: Metrotvnews.com/Lis Pratiwi


Pengemudi kemudian bisa melewati Jalan Bendungan Jatiluhur dan Jalan Mutiara Karet Tengsin. Pengemudi harus berhati-hati di jalur ini karena jalan arteri ini sempit dan hanya cukup memuat dua mobil. Meski banyak kendaraan yang lewat, tapi tidak terjadi penumpukan karena jalan ini satu arah.


Umumnya kepadatan di jalan ini terjadi sebelum pertigaan yang tembus ke Jalan KH Mas Mansyur. Namun, kemacetan karena pergantian arus ini juga tidak lama. Mendekati TPU Karet, pengendara akan terhambat oleh perempatan dan lampu merah.



Jalan Mutiara Karet Tengsin. Foto: Metrotvnews.com/Lis Pratiwi


Saat jam sibuk, perempatan yang menghubungkan Jalan K.H. Mas Mansyur, Palmerah, Tanah Abang, dan Manggarai ini kerap menyumbang kemacetan. Pasalnya, lampu lalu lintas tidak mampu mengatur volume kendaraan di kawasan tersebut.


'Apalagi kalau sore, macet sampai ke tengah jalan. Kadang mobil itu sudah terlanjur maju karena lampu hijau, tapi pas di tengah perempatan macet. Akhirnya kendaraan dari jalur lain nggak bisa lewat padahal giliran mereka yang (lampunya) hijau,' tutur Muni, salah satu tukang ojek di kawasan tersebut.



Jalan K.H. Mas Mansyur. Foto: Metrotvnews.com/Lis Pratiwi


Dari arah K.H. Mas Mansyur, pengendara bisa lurus kemudian belok kanan di pertigaan pertama untuk sampai ke Bundaran HI. Sementara dari arah Jalan Penjernihan I atau Palmerah, pengendara bisa belok kiri dan belok kanan di pertigaan pertama menuju Bundaran HI, Jalan Sudirman, atau Jalan M.H. Thamrin.


Waktu tempuh perjalanan di luar jam sibuk dari Bundaran Senayan menuju Bundaran HI melalui jalur alternatif dengan rute tersebut sekitar 40 menit untuk jarak sekitar 10 kilometer.


Data Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyebutkan salah satu jalur alternatif dari dan menuju Jalan Sudirman adalah melalui Jalan Kebon Kacang, Jalan K.H. Mas Mansyur, Jalan Penjernihan I, Jalan Pejompongan, dan Jalan Jenderal Gatot Subroto.


Menurut Dishub, jarak tempuh yang harus dilalui pengendara melalui jalur alternatif juga lebih jauh yakni berkisar 7,7 kilometer sampai 10 kilometer dari Bundaran HI hingga Bundaran Senayan. Sementara, jika melalui Jalan Sudirman, hanya sekitar 5,4 kilometer.





Sumber : http://news.metrotvnews.com/metro/3N...jalan-sudirman

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Strategi DKI Paksa Warga Naik Angkutan Umum

- YLKI: Larangan Motor di Sudirman Hanya Memindahkan Titik Macet

- Dishub DKI: Jalan yang Dibatasi Hanya 0,1 Persen