Kaskus

News

fajarnews17Avatar border
TS
fajarnews17
Jelang 30 September, Cermati Gejala Gerakan PKI
Jelang 30 September, Cermati Gejala Gerakan PKI

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Politik adu domba sangat dekat dengan gerakan politik Partai Komunis Indonesia (PKI). Kendati secara organisasi telah dibubarkan dan dilarang melalui TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966 tentang pelarangan hal-hal yang berbau PKI, tetap saja ideologi tidak bisa dibubarkan, diberangus dan dihentikan. Kesamaan visi dan misi yang dibalut dengan ideologi hanya akan menghidupkan kembali gerakannya.

Ditambah lagi rasa balas dendam, PKI tentu punya kepentingan kuat untuk tampil kembali di pentas perpolitikan nasional meski dengan cara underground, senyap, sembunyi-sembunyi dan gerakan rahasia lainnya. Sehingga tak heran sebagian pihak mengatakan komunis bangkit lagi dengan gaya baru (komunis gaya baru) setelah 51 tahun tidak diakui dan dilarang hidup di Indonesia.

Gejala-gejala kembali masifnya gerakan PKI kini tampak mulai terasa. Setidaknya ada dua sinyalemen yang membenarkan kenyataan tersebut, yakni adu domba dan gemar membubarkan organisasi kemasyarakatan. Lebih-lebih PKI kembali mendapatkan momentumnya pada September mendatang. Orang tentu masih ingat dengan gerakan kudeta PKI pada 30 September 1965 silam (G-30 S PKI). Itu merupakan gerakan kudeta yang ketiga kalinya oleh PKI, dan sial bagi mereka semuanya berakhir dengan kegagalan.

Terlepas dari itu, kini Indonesia tengah dihadapkan pada situasi kacau. Kekacauan ini setidaknya bermula dari derasnya arus informasi, terutama media sosial, yang kerap menebarkan aksi propaganda provokasi dengan maksud mengadudomba masyarakat. Bahkan, antar organisasi masyarakat pun diadudomba dengan proxy-proxy yang diterbarkan melalui media sosial (proxy war). Bahkan proxy-proxy itu tak sungkan lagi menyentuh isu SARA dengan tujuan memecah belah persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia. Setelah terpecah belah, maka akan mudah ditaklukkan.

Rektor Unipma Madiun, Panji mensinyalir Indonesia kini tengah menghadapi proxy war atau perang non militer dan perang teknologi. Isu SARA diumbar, aksi bullying hingga aksi adu domba dilancarkan oleh pihak-pihak yang punya kepentingan politik.

“Aksi SARA dan aksi bullying merupakan aksi adu domba yang merupakan bagian dari proxy war yang dilancarkan oleh pihak yang berkaitan dengan kepentingan politik,” kata Panji di Madiun, Senin (21/8).

Hal itu dibenarkan Ketua Harian Badan Kejuangan 45, Gandi Yunita. Menurutnya, situasi terkini Indonesia pernah terjadi di masa lampau. Belanda yang pada saat itu menjajah Indonesia juga melakukan
http://nusantaranews.co/jelang-30-se...a-gerakan-pki/

Panglima TNI: PKI Sangat Membenci dan Menuntut Pembubaran HMI http://nusantaranews.co/panglima-tni...pembubaran-hm/
Kebangkitan PKI Di Terpa Isu , Menutup Realita http://nusantaranews.co/kebangkitan-...nutup-realita/
Resahkan Gaya Baru PKI Di Indonesia http://nusantaranews.co/resahkan-pki...pr-harga-mati/

emoticon-#MAR16ERAK emoticon-Marah
0
21.7K
38
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan