RILIS.ID, Jakarta— Ternyata, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD pernah pula menjadi “korban” PT First Anugerah Karya Wisata alias First Travel. Mahfud mengakui, biro perjalanan milik Andika dan Anniesa itu memang menawarkan paket yang sangat murah dan terjangkau.

“Karena waktu itu murah sekali, hanya Rp12 juta,” ujarnya, Senin (21/8/2017). Awal mulanya, pada 2011 lalu, ia memberangkatkan 750 orang dari Madura untuk berangkat umrah.

“Lancar itu yang pertama,” ungkapnya.

Kesan pertama yang begitu menggoda itu, sambung Mahfud, mendorongnya untuk kembali memakai jasa First Travel pada 2012 dengan membawa 500 orang.

Di pengalaman kedua itu, Mahfud merasa ada gelagat tak beres pada First Travel. Pasalnya, saat pemberangkatan pesawat yang harusnya dipakai oleh calon jamaah ternyata sampai tertunda. Nahasnya, tertundanya pesawat itu bukan dalam hitungan jam, tapi hingga tiga hari.

Terpaksa, para calon jamaah itu pun harus mengeluarkan ongkos ekstra dari kantong pribadi untuk biaya penginapan hotel.

“Padahal, orang-orang sudah cuti dan harus menginap dan bayar sendiri,” jelas Mahfud.

Pengalaman tak mengenakkan di 2012 itu pun akhirnya membuatnya benar-benar kecewa pada tahun berikutnya. Sebab, calon jamaah rombongannya itu dipaksa berangkat dengan terpisah-pisah.

“Misalkan suaminya terbang ke Jeddah, nah istrinya terbang lewat mana. Sehingga di Makkah pun terpisah-pisah dan umrah menjadi kurang menyenangkan,” tuturnya.

Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) itu mengungkapkan, sejak kejadian di 2013 itulah, ia pun enggan membawa calon jemaah umrah menggunakan First Travel. Dia sudah mencurigai biro perjalanan umrah tersebut bakal bermasalah di kemudian hari.

“Nah, sekarang terjadi betul,” tegas Mahfud.

Sebagaimana diketahui, polisi telah menetapkan First Travel, pasangan Andika Surachman Siregar dan Anniesa Desvitasari Hasibuan, sebagai tersangka atas kasus penipuan.