- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
1000 ton gula petani Cirebon disegel setelah tak-laku


TS
veila.reload
1000 ton gula petani Cirebon disegel setelah tak-laku
REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Ribuan ton gula milik petani Cirebon disegel Ditjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) dengan dalih tidak memenuhi kualitas Standar Nasional Indonesia (SNI). Gula tersebut sebelumnya tidak laku dijual.

Jangan protest yaaa baginda raja lagi kerja!!!
Para petani menduga, penyegelan yang didahului dengan penilaian secara mendadak itu terindikasi untuk memuluskan peredaran gula impor rafinasi. 'Petani gula saat ini sedang terpuruk, malah kini gulanya disegel. Ibaratnya sudah jatuh, tertimpa tangga pula,' ujar salah seorang pengurus Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Jabar, Agus Safari, Senin (21/8).

Nguehehehehe rakyat makin pintar aja, emang buat import gula dr cino
Agus mengatakan, ribuan ton gula petani saat ini tak laku terjual dan menumpuk di gudang milik pabrik gula. Para pedagang berdalih tak mau membeli gula petani karena adanya penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk gula tebu sebesar sepuluh persen.
Di saat bersamaan, gula rafinasi impor yang seharusnya hanya diperuntukkan bagi industri makanan dan minuman (mamin), ternyata malah ditemukan beredar di pasaran. Bahkan, tumpukan gula rafinasi juga ditemukan di gudang distributor di Kota Cirebon.

Ini sih aksi kecebong lagi jilat pantat ahog
Menyikapi hal tersebut, ratusan petani tebu akhirnya menggelar aksi unjuk rasa ke Kantor Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Cirebon dan Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon, Selasa (8/8). Selang beberapa hari setelah aksi itu, gula petani yang ada di dua pabrik gula (PG), yakni PG Sindanglaut dan PG Tersana Baru, disegel oleh Kemendag dengan alasan kualitasnya tidak sesuai SNI.

dasar rakyat miskin?! Nyinyirrr aja.. NDESOOO!!!!
Bukan urusan sayah
'Petani panen, gulanya tak ada yang mau beli. Gula impor rafinasi beredar di pasaran, petani melakukan aksi untuk memprotesnya. Setelah aksi, gula petani malah disegel. Ada apa ini?,' tutur Agus.
Agus menyatakan, alasan Kemendag menyegel gula petani karena kualitasnya tidak memenuhi standar SNI, patut dipertanyakan. Pasalnya, selama bertahun-tahun tidak pernah ada pengecekan kualitas gula petani dari pihak Kemendag. Selain itu, berdasarkan informasi dari pihak pabrik gula, kualitas gula petani masih sesuai ketentuan SNI.

hahahhaaa ketipu lagi petani
sama sayahhh 
Petani tebu menduga, penyegelan gula itu terkait maraknya peredaran gula rafinasi. Dengan disegelnya gula petani, maka diduga akan semakin memuluskan peredaran gula rafinasi untuk kebutuhan konsumsi dan dijual di pasaran.
'Logikanya, kalau (gula petani) tiga bulan tidak dibeli, harusnya stok gula (di pasaran) habis. Tapi kenyataannya di pasaran tidak terjadi kelangkaan gula,' tukas Agus.

Pura pura merakyat ahhh, ternakin cebong di gorong2
Pengurus DPD APTRI Jabar, Mae Azhar, juga mengaku sangat menyesalkan penyegelan gula petani. Apalagi, dia mengatakan, penyegelan dilakukan sebelum pengambilan sempel. 'Ini lucu. Disegel dulu, baru diambil sampelnya. Apalagi sebelum-sebelumnya juga tidak pernah ada pengecekan kualitas gula petani' kata Mae.
Mae pun menduga ada skenario besar didalamnya. Selain terkait gula impor rafinasi, dia juga menduga penyegelan itu menyangkut pembelian gula petani. 'Setelah disegel, esok harinya Bulog menyatakan siap membeli gula petani dengan harga Rp 9.700 per kg. Padahal HET (harga eceran tertinggi)-nya Rp 12.500 per kg. Ini kan aneh,' tutur Mae.

Sementara itu, menyikapi hal tersebut, para petani tebu siap melakukan aksi protes dengan mendatangi Istana Negara. Rencananya, aksi tersebut akan dilakukan akhir Agustus mendatang. N lilis sri handayani
Rep: Lilis Sri Handayani / Red: Nur Aini
#stokgulapasir
#stokgulamenumpuk
#serapangula
#gulapasir
#gulapetani disegel
http://m.republika.co.id/berita/nasi...telah-tak-laku
Eaaa eaaaaa ada tangga jalan di tembok... Pinterrrr pinter pantes urus negara amatiran....!!
Ngutang dibanyakin


Jangan protest yaaa baginda raja lagi kerja!!!
Para petani menduga, penyegelan yang didahului dengan penilaian secara mendadak itu terindikasi untuk memuluskan peredaran gula impor rafinasi. 'Petani gula saat ini sedang terpuruk, malah kini gulanya disegel. Ibaratnya sudah jatuh, tertimpa tangga pula,' ujar salah seorang pengurus Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Jabar, Agus Safari, Senin (21/8).

Nguehehehehe rakyat makin pintar aja, emang buat import gula dr cino

Agus mengatakan, ribuan ton gula petani saat ini tak laku terjual dan menumpuk di gudang milik pabrik gula. Para pedagang berdalih tak mau membeli gula petani karena adanya penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk gula tebu sebesar sepuluh persen.
Di saat bersamaan, gula rafinasi impor yang seharusnya hanya diperuntukkan bagi industri makanan dan minuman (mamin), ternyata malah ditemukan beredar di pasaran. Bahkan, tumpukan gula rafinasi juga ditemukan di gudang distributor di Kota Cirebon.

Ini sih aksi kecebong lagi jilat pantat ahog

Menyikapi hal tersebut, ratusan petani tebu akhirnya menggelar aksi unjuk rasa ke Kantor Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Cirebon dan Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon, Selasa (8/8). Selang beberapa hari setelah aksi itu, gula petani yang ada di dua pabrik gula (PG), yakni PG Sindanglaut dan PG Tersana Baru, disegel oleh Kemendag dengan alasan kualitasnya tidak sesuai SNI.

dasar rakyat miskin?! Nyinyirrr aja.. NDESOOO!!!!
Bukan urusan sayah

'Petani panen, gulanya tak ada yang mau beli. Gula impor rafinasi beredar di pasaran, petani melakukan aksi untuk memprotesnya. Setelah aksi, gula petani malah disegel. Ada apa ini?,' tutur Agus.
Agus menyatakan, alasan Kemendag menyegel gula petani karena kualitasnya tidak memenuhi standar SNI, patut dipertanyakan. Pasalnya, selama bertahun-tahun tidak pernah ada pengecekan kualitas gula petani dari pihak Kemendag. Selain itu, berdasarkan informasi dari pihak pabrik gula, kualitas gula petani masih sesuai ketentuan SNI.

hahahhaaa ketipu lagi petani


Petani tebu menduga, penyegelan gula itu terkait maraknya peredaran gula rafinasi. Dengan disegelnya gula petani, maka diduga akan semakin memuluskan peredaran gula rafinasi untuk kebutuhan konsumsi dan dijual di pasaran.
'Logikanya, kalau (gula petani) tiga bulan tidak dibeli, harusnya stok gula (di pasaran) habis. Tapi kenyataannya di pasaran tidak terjadi kelangkaan gula,' tukas Agus.

Pura pura merakyat ahhh, ternakin cebong di gorong2

Pengurus DPD APTRI Jabar, Mae Azhar, juga mengaku sangat menyesalkan penyegelan gula petani. Apalagi, dia mengatakan, penyegelan dilakukan sebelum pengambilan sempel. 'Ini lucu. Disegel dulu, baru diambil sampelnya. Apalagi sebelum-sebelumnya juga tidak pernah ada pengecekan kualitas gula petani' kata Mae.
Mae pun menduga ada skenario besar didalamnya. Selain terkait gula impor rafinasi, dia juga menduga penyegelan itu menyangkut pembelian gula petani. 'Setelah disegel, esok harinya Bulog menyatakan siap membeli gula petani dengan harga Rp 9.700 per kg. Padahal HET (harga eceran tertinggi)-nya Rp 12.500 per kg. Ini kan aneh,' tutur Mae.

Sementara itu, menyikapi hal tersebut, para petani tebu siap melakukan aksi protes dengan mendatangi Istana Negara. Rencananya, aksi tersebut akan dilakukan akhir Agustus mendatang. N lilis sri handayani
Rep: Lilis Sri Handayani / Red: Nur Aini
#stokgulapasir
#stokgulamenumpuk
#serapangula
#gulapasir
#gulapetani disegel
http://m.republika.co.id/berita/nasi...telah-tak-laku
Eaaa eaaaaa ada tangga jalan di tembok... Pinterrrr pinter pantes urus negara amatiran....!!
Ngutang dibanyakin

0
4K
32


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan