- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Drone Pembunuh Buatan Israel Bersenjata Peluru Senapan Genggam & Sniper
TS
supermankafir
Drone Pembunuh Buatan Israel Bersenjata Peluru Senapan Genggam & Sniper
Duke Robotics. Sebuah Perusahaan Teknologi Militer asal Israel yg berbasis di Etgar 1 Tirat Carmel, Israel. Dan juga memiliki Markas di Florida, Amerika Serikat.
Telah memperkenalkan sebuah Drone Quadcopter Kecil yang mampu menembakkan sebuah Senapan Genggam & Sniper. disebut dengan TIKAD.
Razi Atuar adalah CEO dan Founder dari Duke Robotic Tersebut.
Razi bertindak sebagai Bagian dari Tentara Militer Pasukan Khusus Israel IDF Selama 20 Tahun. Bersama Rekannya yg berasal dari Tim Pasukan Penerjun Payung Israel. Mereka mendirikan Perusahaan Duke Robotics pada Tahun 2014.
Sebelumnya, Duke Robotics merupakan Pencipta Teknologi Sensor Stabilizer System RCW (Remote Control Weapon) untuk Helikopter Tempur.
Quote:
INSPIRASI DRONE TIKAD :
"Bosan Melihat Rekan-Rekan Tewas dalam Pertempuran Jalanan Perkotaan di Lingkungan yg Kacau.
Kadang-Kadang kami pun membunuh nyawa warga Sipil.
Anda memiliki musuh bersembunyi di balik wilayah Perkotaan Sipil yg Ramai dengan Penduduk.
Musuh menggunakan Warga Sipil sebagai Perisai. Tapi Anda tetap harus masuk, Anda harus mengirimkan tentara dan kehilangan rekan, banyak orang-orang terluka, warga sipil turut terbunuh.
Tantangan Operasi ini mengganggu kami".
Sahut Razi Atuar.
Ada Beberapa Solusi untuk mengatasi hal ini yaitu dengan mengirimkan Pesawat Drone atau Kendaraan Robot Drone Perang Darat UGV.
Tetapi Model Robot Drone ini.
Seperti Merk Guardium, Rex field Porter, Robattle, Avantguard, dll, Harganya Terlalu Mahal dan Kurang Praktis dari Segi Kecepatan.
Apabila mengirimkan Pesawat Drone UAV Seperti Super Heron, Hermes, dll.
Membutuhkan Terbang Tinggi Beberapa Kilometer dari atas Langit sehingga kurang cocok untuk Peperangan Perkotaan yg bersembunyi di dalam Rumah-Rumah.
Drone berukuran kecil yg umum di Jual di Pasaran. Merupakan Model Merk yg Pas di Medan Peperangan Perkotaan.
Karena Bentuknya Kecil, Fleksibel, dan mudah bermanuver memasuki Pintu dan Jendela Perumahan yg Terbuka. Daya Serangnya pun Sangat Murah, Bukan menggunakan Rudal atau Roket melainkan Tembakan Peluru.
Namun, memasang Senjata di Drone berukuran kecil bukan perkara mudah.
Hukum Ilmu Fisika tak memungkinkan melakukan integrasi antara Senapan dengan Pesawat Drone Tak berawak berukuran kecil tersebut yg sedang melayang layang di udara.
Penyebabnya adalah Conservation of Momentumdengan Rumus Fisika di Hukum Newton.
Ketika Drone Kecil menembakkan peluru. Laras dan Gas memberikan Hentakan kekuatan besar yg berlawanan.
ini juga dikenal dengan istilah Kickback atau Recoil dalam Hukum ke 3.
Ketika seorang Prajurit menembakkan Pistol. Momentum Terbelakang dipindahkan ke arah tubuh penembak yg memiliki sandaran kuat. Bandingkan dengan massa rendah drone kecil yg sedang melayang di udara sama sekali tak memiliki sandaran kuat dan pijakan.
Kita memang bisa memasang Senapan dan Pistol di Drone Kecil Tak Berawak.
Tapi Drone kecil kita akan bergerak kacau setiap kali menembak.
"Bosan Melihat Rekan-Rekan Tewas dalam Pertempuran Jalanan Perkotaan di Lingkungan yg Kacau.
Kadang-Kadang kami pun membunuh nyawa warga Sipil.
Anda memiliki musuh bersembunyi di balik wilayah Perkotaan Sipil yg Ramai dengan Penduduk.
Musuh menggunakan Warga Sipil sebagai Perisai. Tapi Anda tetap harus masuk, Anda harus mengirimkan tentara dan kehilangan rekan, banyak orang-orang terluka, warga sipil turut terbunuh.
Tantangan Operasi ini mengganggu kami".
Sahut Razi Atuar.
Ada Beberapa Solusi untuk mengatasi hal ini yaitu dengan mengirimkan Pesawat Drone atau Kendaraan Robot Drone Perang Darat UGV.
Tetapi Model Robot Drone ini.
Seperti Merk Guardium, Rex field Porter, Robattle, Avantguard, dll, Harganya Terlalu Mahal dan Kurang Praktis dari Segi Kecepatan.
Apabila mengirimkan Pesawat Drone UAV Seperti Super Heron, Hermes, dll.
Membutuhkan Terbang Tinggi Beberapa Kilometer dari atas Langit sehingga kurang cocok untuk Peperangan Perkotaan yg bersembunyi di dalam Rumah-Rumah.
Drone berukuran kecil yg umum di Jual di Pasaran. Merupakan Model Merk yg Pas di Medan Peperangan Perkotaan.
Karena Bentuknya Kecil, Fleksibel, dan mudah bermanuver memasuki Pintu dan Jendela Perumahan yg Terbuka. Daya Serangnya pun Sangat Murah, Bukan menggunakan Rudal atau Roket melainkan Tembakan Peluru.
Namun, memasang Senjata di Drone berukuran kecil bukan perkara mudah.
Hukum Ilmu Fisika tak memungkinkan melakukan integrasi antara Senapan dengan Pesawat Drone Tak berawak berukuran kecil tersebut yg sedang melayang layang di udara.
Penyebabnya adalah Conservation of Momentumdengan Rumus Fisika di Hukum Newton.
Ketika Drone Kecil menembakkan peluru. Laras dan Gas memberikan Hentakan kekuatan besar yg berlawanan.
ini juga dikenal dengan istilah Kickback atau Recoil dalam Hukum ke 3.
Ketika seorang Prajurit menembakkan Pistol. Momentum Terbelakang dipindahkan ke arah tubuh penembak yg memiliki sandaran kuat. Bandingkan dengan massa rendah drone kecil yg sedang melayang di udara sama sekali tak memiliki sandaran kuat dan pijakan.
Kita memang bisa memasang Senapan dan Pistol di Drone Kecil Tak Berawak.
Tapi Drone kecil kita akan bergerak kacau setiap kali menembak.
Quote:
TIKAD THE FUTURE SOLDIER
Raziel Atuar :
"Anda tidak bisa menembakkan rudal ke area perumahan yg ditargetkan.
Satu-satunya strategi yang anda miliki adalah mengirim Pasukan.
Tapi resiko terlalu tinggi bagi Pasukan Anda dan Anda juga ingin mencegah korban jiwa dari warga sipil. Kami berpikir, bagaimana jika ada cara yg lebih baik".
TIKAD di Sebut juga dengan The Future Soldier.
Di masa Depan, Tak ada lagi tentara taktis yang akan menendang pintu apabila mengalami situasi kompleks yg buntu.
Kirimkan Drone untuk melakukan tugasnya. Gantikan Tentara Manusia menjadi Drone.
TIKAD dikembangkan dengan dana $ 15.000.000 juta dolar atau sekitar Rp 199 Miliar Rupiah.
Drone ini Telah ada dan Sudah di Pesan oleh Pemerintah Israel.
Namun masih membutuhkan Dana Lebih Besar untuk Penelitian & Ilmu Pengetahuan.
Teknologi yg Terdapat di TIKAD memungkinkan Drone Kecil mampu menembak.
Pada Tahun 2017, Perusahaan Duke Robotics sedang mencari cara mendapatkan uang segar untuk penelitian lanjutan.
Salah satunya dengan mengajak Mitra Sekutu Amerika Serikat dalam Investasi Keuangan. Sekaligus untuk menjaga Sahabat Pasukan AS menjadi Lebih Aman.
Raziel Atuar :
"Anda tidak bisa menembakkan rudal ke area perumahan yg ditargetkan.
Satu-satunya strategi yang anda miliki adalah mengirim Pasukan.
Tapi resiko terlalu tinggi bagi Pasukan Anda dan Anda juga ingin mencegah korban jiwa dari warga sipil. Kami berpikir, bagaimana jika ada cara yg lebih baik".
TIKAD di Sebut juga dengan The Future Soldier.
Di masa Depan, Tak ada lagi tentara taktis yang akan menendang pintu apabila mengalami situasi kompleks yg buntu.
Kirimkan Drone untuk melakukan tugasnya. Gantikan Tentara Manusia menjadi Drone.
TIKAD dikembangkan dengan dana $ 15.000.000 juta dolar atau sekitar Rp 199 Miliar Rupiah.
Drone ini Telah ada dan Sudah di Pesan oleh Pemerintah Israel.
Namun masih membutuhkan Dana Lebih Besar untuk Penelitian & Ilmu Pengetahuan.
Teknologi yg Terdapat di TIKAD memungkinkan Drone Kecil mampu menembak.
Pada Tahun 2017, Perusahaan Duke Robotics sedang mencari cara mendapatkan uang segar untuk penelitian lanjutan.
Salah satunya dengan mengajak Mitra Sekutu Amerika Serikat dalam Investasi Keuangan. Sekaligus untuk menjaga Sahabat Pasukan AS menjadi Lebih Aman.
Sumber
PENGEMIS RATE
KOLEKTOR BATA
Diubah oleh supermankafir 20-08-2017 22:15
0
12.8K
152
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan