- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
First Travel Dikelola Seperti Kerajaan, Keruk Rp715 Miliar!


TS
hitzuki
First Travel Dikelola Seperti Kerajaan, Keruk Rp715 Miliar!
Spoiler for asd:
Fakta-fakta baru terkuak satu demi satu berkenaan dengan First Travel.
Terbaru, perusahaan milik Andik Surachman dan Anniesa Desvitasari Hasibuan itu dikelola oleh keluarga.
Hal itu didapat polisi setelah mengetahui bahwa para petinggi perusahaan itu ternyata memiliki hubungan kekeluargaan.
Dalam operasinya, biro perjalanan ibadah umrah itu dijalankan seperti sebuah kerajaan.
Setelah Kiki Hasibuan, adik Anniesa yang diketahui menjadi komisaris merangkap manajer keuangan.
Sebelumnya, adik Anniesa lainnya, Ivan Hasibuan juga disebut memiliki jabatan sebagai komisaris di perusahaan itu.
Terbaru, adik Andika yang bernama Rahmad juga diketahui jabatan di First Travel dan menjabat sebagai direktur operasional.
Salah seorang penyidik Bareskrim Mabes Polri menuturkan, tak dapat dipungkiri para keluarga tersebut tak mengetahui dan tak terlibat dalam setiap kegiatan perusahaan.
Namun ia menegaskan, bahwa hal itu masih harus diukur sampai sejauh mana keterlibatannya.
“Apakah sekedar rahu atau justru ikut menjalankan penipuan,” jelasnya.
Ia juga menyebut, bakal masih ada lagi pihak keluarga lainnya yang akan diperiksa untuk mengungkap benang kusut ini secara gamblang.
Tapi, ia enggan membuka identitas orang-orang dalam perusahaan itu yang masih terikat tali keluarga.
“Masih, masih ada keluarga yang lainnya juga,” bebernya.
Meski begitu, pihaknya tetap harus membuktikan lebih dulu peran dan kapasitas masing-masing keluarga Andika dan Anniesa di perusahaan itu.
“Karena semua kan harus ada buktinya dulu. Kalau terbukti ya harus mempertanggungjawabkan,” jelasnya.
Terpisah, Kabagpenum Divhumas Polri Kombespol Martinus Sitompul sebelumnya menyebut bahwa korban penipuan First Travel kini sudah bukan lagi 35 ribu seperti sebelumnya.
Berdasarkan data yang dihimpun crissis centre, jumlah korban membludak hingga mencapai 50 ribu orang lebih.
Martinus juga menyampaikan, dengan bertambahnya jumlah korban yang terdata, pihaknya memastikan kerugian pun otomatis bertambah.
Jika sebelumnya disebut kerugian total calon jemaah itu di angka Rp550 miliar, maka kini jumlahnya makin membludak.
“Hitungannya mencapai Rp715 miliar. Tidak hanya Rp550 miliar seperti sebelumnya,” ungkapnya.
Sumber: http://pojoksatu.id/news/berita-nasi...-rp715-miliar/



0
16K
114


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan