- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Medan Masuk 5 Besar Terendah Serap Anggaran


TS
JMYCM
Medan Masuk 5 Besar Terendah Serap Anggaran
MEDAN, WOL – Wakil Ketua DPRD Kota Medan, Ihwan Ritonga, menyebutkan Kota Medan masuk kategori lima besar Kabupaten/Kota se-Indonesia yang mengalami daya serap anggaran paling rendah.
“Ada sekitar Rp220 triliun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten/Kota se-Indonesia parkir di bank pembangunan daerah (BPD). Ini membuktikan minimnya daya serap anggaran, salah satunya adalah Kota Medan,” ungkapnya, Jumat (18/8).
Politisi Gerindra ini menyebutkan, ada sekitar Rp1 triliun lebih dana yang masih mengendap di bank daerah. Meskipun kondisi sebenarnya serapan anggaran untuk Kota Medan ini sudah masuk dalam proses lelang proyek, namun sangat lamban dalam pelaksanaannya. Untuk itu ia mendorong kepada Pemko Medan agar dalam pengajuan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) tahun 2018 juga disertakan rencana anggaran biaya (RAB)-nya.
“Artinya, ketika pembahasan R-APBD tahun 2018 RAB untuk pekerjaan langsung sudah siap, karena mungkin salah satu alasan bagi Pemko Medan kenapa pekerjaan itu lambat karena RAB-nya belum siap. Ada tumpang tindih dengan instansi lain dan sebagainya. Kita juga mendorong agar SKPD terkait sebelum anggaran disahkan, semua perencanaan pekerjaan benar-benar sudah dipersiapkan dengan matang. Sehingga ketika anggaran disahkan, bulan Januari atau setidaknya Maret sudah bisa berjalan,” ujarnya.
Menyangkut sanksi yang akan diberikan Presiden RI kepada pemerintah daerah, menurut Ihwan pihaknya masih belum jelas menerima informasi tersebut. Namun diakui Ihwan, Pemerintah Pusat dalam hal ini Presiden minta paling lambat pada bulan April APBD sudah bisa dijalankan. Sementara saat ini sudah bulan Agustus, malah untuk Kota Medan sendiri masih ada beberapa kegiatan pembangunan seperti infrastruktur berupa perbaikan drainase, jalan dan sebagainya belum juga berjalan maksimal.
“Inilah yang kita sayangkan terhadap Pemko Medan. Jadi kedepan diharapkan kepada SKPD pemenang anggaran agar cepat merealisasikan serapan anggaran tersebut. Kita tidak tahu apakah lambannya realisasi anggaran ini karena SDM di SKPD tersebut yang masih kurang, atau apa,” sindirnya.
http://waspada.co.id/medan/medan-masuk-5-besar-terendah-serap-anggaran/
Ngerti lah klen ya apa maksud cakap uwak ini ya kan...
“Ada sekitar Rp220 triliun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten/Kota se-Indonesia parkir di bank pembangunan daerah (BPD). Ini membuktikan minimnya daya serap anggaran, salah satunya adalah Kota Medan,” ungkapnya, Jumat (18/8).
Politisi Gerindra ini menyebutkan, ada sekitar Rp1 triliun lebih dana yang masih mengendap di bank daerah. Meskipun kondisi sebenarnya serapan anggaran untuk Kota Medan ini sudah masuk dalam proses lelang proyek, namun sangat lamban dalam pelaksanaannya. Untuk itu ia mendorong kepada Pemko Medan agar dalam pengajuan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) tahun 2018 juga disertakan rencana anggaran biaya (RAB)-nya.
“Artinya, ketika pembahasan R-APBD tahun 2018 RAB untuk pekerjaan langsung sudah siap, karena mungkin salah satu alasan bagi Pemko Medan kenapa pekerjaan itu lambat karena RAB-nya belum siap. Ada tumpang tindih dengan instansi lain dan sebagainya. Kita juga mendorong agar SKPD terkait sebelum anggaran disahkan, semua perencanaan pekerjaan benar-benar sudah dipersiapkan dengan matang. Sehingga ketika anggaran disahkan, bulan Januari atau setidaknya Maret sudah bisa berjalan,” ujarnya.
Menyangkut sanksi yang akan diberikan Presiden RI kepada pemerintah daerah, menurut Ihwan pihaknya masih belum jelas menerima informasi tersebut. Namun diakui Ihwan, Pemerintah Pusat dalam hal ini Presiden minta paling lambat pada bulan April APBD sudah bisa dijalankan. Sementara saat ini sudah bulan Agustus, malah untuk Kota Medan sendiri masih ada beberapa kegiatan pembangunan seperti infrastruktur berupa perbaikan drainase, jalan dan sebagainya belum juga berjalan maksimal.
“Inilah yang kita sayangkan terhadap Pemko Medan. Jadi kedepan diharapkan kepada SKPD pemenang anggaran agar cepat merealisasikan serapan anggaran tersebut. Kita tidak tahu apakah lambannya realisasi anggaran ini karena SDM di SKPD tersebut yang masih kurang, atau apa,” sindirnya.
http://waspada.co.id/medan/medan-masuk-5-besar-terendah-serap-anggaran/
Ngerti lah klen ya apa maksud cakap uwak ini ya kan...
0
924
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan