- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Catatan Perjalanan OANC
Pendakian Gunung Slamet 3428MDPL sempat Tersesat (adipala crew)


TS
hans1256
Pendakian Gunung Slamet 3428MDPL sempat Tersesat (adipala crew)
Assalamualikum

Quote:
Saya akan berbagai cerita tentang perjalanan pendakian ke gunung slamet via bambangan purbalingga.
Pendakian dilakukan pada tanggal 22-23juli 2017
Tim pendakian berjumlah 7 orang
1. Cuwo (jogja)
2. Santos (jogja)
3. Rahmat (Jakarta)
4. Chas (banyumas)
5. Bang Udin (cilacap)
6. Bang Silo (Depok)
7. Mas Gilang (teman gabungan dari purbalingga)
Pendakian dilakukan pada tanggal 22-23juli 2017
Tim pendakian berjumlah 7 orang
1. Cuwo (jogja)
2. Santos (jogja)
3. Rahmat (Jakarta)
4. Chas (banyumas)
5. Bang Udin (cilacap)
6. Bang Silo (Depok)
7. Mas Gilang (teman gabungan dari purbalingga)
Quote:
Seminggu sebelumnya kami merencanakan untuk melakukan pendakian di gunung slamet bersama komunitas saya yaitu BENGAL ADVENTURE yang tergabung dari temen2 jogja. Namun karena ada halangan teman2 Bengal tidak bisa melakukan pendakian di gunung slamet. Jadi saya putuskan untuk mengajak teman2 kerja saya. Chas dan bang Silo adalah seorang pemula dalam pendakian, seorang pemula yang langsung mendaki di gunung slamet dan mereka tidak merasa takut sedikitpun, karena itu saya yakin kalo mereka pasti kuat.
Saya berkerja di Cilacap desa Adipala disebuah pembangkit listrik dengan kapasitas 660MW dibidang quality control. Dan teman2 yang lain dari bidang yang berbeda. Kami menyebut tim kita sebagai “ADIPALA CREW”
Sehari sebelumnya kami sudah mempersiapkan peralatan yang akan dibutuhkan saat pendakian. Saya,rahmat,chas,bang Silo setelah masuk shift malam, pulang pukul 7pagi langsung bersiap2 untuk berangkat ke basecamp, dengan rasa ngantuk dan sedikit letih kita istirahat sebentar, lalu berangkat bersama Adipala Crew pukul 8.30 dari cilacap.
Saya berkerja di Cilacap desa Adipala disebuah pembangkit listrik dengan kapasitas 660MW dibidang quality control. Dan teman2 yang lain dari bidang yang berbeda. Kami menyebut tim kita sebagai “ADIPALA CREW”
Sehari sebelumnya kami sudah mempersiapkan peralatan yang akan dibutuhkan saat pendakian. Saya,rahmat,chas,bang Silo setelah masuk shift malam, pulang pukul 7pagi langsung bersiap2 untuk berangkat ke basecamp, dengan rasa ngantuk dan sedikit letih kita istirahat sebentar, lalu berangkat bersama Adipala Crew pukul 8.30 dari cilacap.
Spoiler for ready:

Spoiler for perjalanan:

Quote:
Dikota purbalingga kita membeli kebutuhan logistic di alfamart, dan juga mengisi perut diwarteg saat itu pukul 11.00.
lanjut perjalanan ke basecamp. Adipala Crew sampai basecamp bambangan pukul 12.10, istirahat lanjut sholat dhuzur dijamak ashar sekalian registrasi. Kerennya kita dibekali dari basecamp bibit pohon satu tiap orang, untuk ditanam nantinya diatas. Saya sangat setuju sekali untuk hal ini demi masadepan alam yang lebih baik.
Spoiler for warteg wareg:

Spoiler for basecamp bambangan:

Quote:
Oke seperti kebiasaan kami sebelum mendaki kita berdoa dahulu untuk meminta ridhoi dari Allah SWT , Dan selalu mengingatkan menjaga kekompakan, membawa turun sampah, sopan, tidak ada gengsi ketika lelah, dan selalu memegang prinsip kalo puncak adalah bonus, tujuan utama adalah pulang kerumah masing2 dalam keadaan sehat.

Spoiler for mulai pendakian:

Spoiler for bambangan:

Quote:
Santos dan bang udin sebelumnya pernah kesini namun tidak sampai puncak, hanya sampai pos 2. Karena itu mungkin mereka yang lebih mengetahui jalurnya. Buset dari basecamp aja jalannya udah nanjak muluk. 1 kilo setelah basecamp nampaknya bang udin dan Santos lupa akan jalur yang pernah dilewatinya.
Santos : “aku dulu ga lewat sini, aku lewatnya setalah basecamp belok kanan, melewati perkebunan”
Bang udin : “gapapa tos, ini bener kok lurus terus kita lihat peta aja lurus kok”
Saya mengambil posisi depan sendiri dan terus mengambil jalan yang lurus. Ada dua percabangan lurus dan kanan. Saya ambil lurus dan sampai di gardu pandang. Lalu lihat peta harusnya belok kanan dan ketemu lapangan. La ini kok ga ketemu, binggung seketika. Akhirnya saya Tanya kepada seseorang cewek yang lumayan cantik haha yang sedang berfoto digardu pandang.
Cuwo : “mbk permisi, jalur pendakian kearah mana ya?
Mbk cantik : “masnya salah harusnya turun kesitu dulu, baru kekanan”
Hmm dan akhirnya kita turun dulu dan kekanan, eh ternyata ada tanda nya jalur pendakian, malah engga lihat. Yess kami sudah berada dijalur yang benar dan melanjutkan pendakian.
Santos : “aku dulu ga lewat sini, aku lewatnya setalah basecamp belok kanan, melewati perkebunan”
Bang udin : “gapapa tos, ini bener kok lurus terus kita lihat peta aja lurus kok”
Saya mengambil posisi depan sendiri dan terus mengambil jalan yang lurus. Ada dua percabangan lurus dan kanan. Saya ambil lurus dan sampai di gardu pandang. Lalu lihat peta harusnya belok kanan dan ketemu lapangan. La ini kok ga ketemu, binggung seketika. Akhirnya saya Tanya kepada seseorang cewek yang lumayan cantik haha yang sedang berfoto digardu pandang.
Cuwo : “mbk permisi, jalur pendakian kearah mana ya?
Mbk cantik : “masnya salah harusnya turun kesitu dulu, baru kekanan”
Hmm dan akhirnya kita turun dulu dan kekanan, eh ternyata ada tanda nya jalur pendakian, malah engga lihat. Yess kami sudah berada dijalur yang benar dan melanjutkan pendakian.
Tersesat salah jalur
Quote:
Kami terus mengikuti jalan setapak yang ada palang arahnya dengan tulisan “puncak”, lalu sekitar 10 menit kita sampai pada jalur air, dan kita memilih mengikuti jalur air itu, lurus terus dengan trek bebatuan dengan sedikit aliran air. Lama kelamaan jalurnya makin ekstrem dan licin. Sejenak kita berhenti sebentar, dan bergumam “bener gak ya ini jalurnya”. Saya dan chas mencoba naik lagi untuk melihat jalan depan, ternyata masih bisa untuk dilalui kami pun bergegas untuk mendaki lagi, lurus terus jalan makin ekstrem, tak jarang terpleset dan terkena duri2 dari pohon2 disamping trek air.
Gubrak… saya pun jatuh karena terpleset dengan posisi tangan kiri saya yang tertekuk, saya sedikit gugup karena takut patah, bang silo pun langsung mendekat untuk melihat tangan saya. Dan Alhamdullilah tangan saya tidak kenapa2. Lanjut kita masih mencoba naik lagi, trek semakin curam. Gubrakk.. chas jatuh bergulingguling dan kepalanya kepentok batu, baju celananya basah kuyup. namun selalu saja Allah masih menolong kami, chas tidak kenapa2.
Karena hal itu maka kami berhenti ditempat yang agak enak untuk duduk2an diatas kali/jalur air. Bang udin gantian melaju kedepan untuk melihat jalur selanjutnya, dan ditemukan 2 cabang, kanan dan kiri. Lalu kami memilih jalur kanan yang sepertinya terlihat meyakinkan untuk dilalui. Dengan trek yang lebih curam dan licin kami lebih berhati-hati dalam melangkah, semakin kesana semakin curam, dan akhirnya tidak ada jalan lagi, jalan tertutup oleh rumput yang panjangnya hingga sampai leher orang dewasa. Dari situ kami berfikir bahwa kita tersesat, karena dari gambar peta itu sangat berbeda dan pengalaman saja mendaki gunung merbabu,merapi,sumbing,prau,dll kalo dari basecamp ke pos 1 itu jalannya pasti enak, engga kayak gini.
Kami memutuskan untuk mencari sinyal dulu dan menghubungi orang basecamp. Alhamdullilah salah satu hp teman saya ada sinyal dan langsung telfon.
Percakapan singkat :
Bapak basecamp: “halo, ada yang bisa dibantu?”
Santos : “begini pak, saya diposisi jalur air, tadi mengikuti petunjuk plakat tulisan puncak, tapi kok daritadi treknya ektrem ya, ini saya lurus udah ga ada jalan lagi”
Bapak basecamp : “masnya lewatin jalur air ya? Harusnya Cuma nyebrang, engga lewatin jalur air.
Santos : “kami daritadi lewat jalur air pak, jalan nyebrangnya disebelah mana engga kelihatan pak?
Bapak basecamp : “jalannya sebrangannya kecil mas, blablablabla”
Gubrak… saya pun jatuh karena terpleset dengan posisi tangan kiri saya yang tertekuk, saya sedikit gugup karena takut patah, bang silo pun langsung mendekat untuk melihat tangan saya. Dan Alhamdullilah tangan saya tidak kenapa2. Lanjut kita masih mencoba naik lagi, trek semakin curam. Gubrakk.. chas jatuh bergulingguling dan kepalanya kepentok batu, baju celananya basah kuyup. namun selalu saja Allah masih menolong kami, chas tidak kenapa2.
Spoiler for jalur air:

Spoiler for masih tersesat:

Karena hal itu maka kami berhenti ditempat yang agak enak untuk duduk2an diatas kali/jalur air. Bang udin gantian melaju kedepan untuk melihat jalur selanjutnya, dan ditemukan 2 cabang, kanan dan kiri. Lalu kami memilih jalur kanan yang sepertinya terlihat meyakinkan untuk dilalui. Dengan trek yang lebih curam dan licin kami lebih berhati-hati dalam melangkah, semakin kesana semakin curam, dan akhirnya tidak ada jalan lagi, jalan tertutup oleh rumput yang panjangnya hingga sampai leher orang dewasa. Dari situ kami berfikir bahwa kita tersesat, karena dari gambar peta itu sangat berbeda dan pengalaman saja mendaki gunung merbabu,merapi,sumbing,prau,dll kalo dari basecamp ke pos 1 itu jalannya pasti enak, engga kayak gini.
Kami memutuskan untuk mencari sinyal dulu dan menghubungi orang basecamp. Alhamdullilah salah satu hp teman saya ada sinyal dan langsung telfon.
Percakapan singkat :
Bapak basecamp: “halo, ada yang bisa dibantu?”
Santos : “begini pak, saya diposisi jalur air, tadi mengikuti petunjuk plakat tulisan puncak, tapi kok daritadi treknya ektrem ya, ini saya lurus udah ga ada jalan lagi”
Bapak basecamp : “masnya lewatin jalur air ya? Harusnya Cuma nyebrang, engga lewatin jalur air.
Santos : “kami daritadi lewat jalur air pak, jalan nyebrangnya disebelah mana engga kelihatan pak?
Bapak basecamp : “jalannya sebrangannya kecil mas, blablablabla”
Spoiler for tempat diskusi:

Spoiler for gaya dulu:

Keputusan
Quote:
Telpon sudah tidak tersambung. Kami berdiskusi dahulu sembari istirahat. Saya mengusulkan untuk turun lagi saja, namun beberapa teman saya bilang “wah kalo turun lagi susah banget turunnya, treknya berbahaya” dan akhirnya kami tetap sepakat untuk turun lagi menuju tempat sebelum jalur air untuk menemukkan jalan tanah nyebrang yang dimaksut tadi.
Kami turun dengan sangat hati-hati, chas lebih memilih tidak mengenakan alas kaki, dan memang benar malah tidak licin. Namun yang lain tetap mengenakan sepatu dan resikonya basah semua deh sepatu, kami turun dengan posisi mrosot2 agar tidak terpleset.
Sekitar 20menit kami telah sampai ditempat awal kita tersesat, “kricing…kringcing..” suara lonceng sapi yang biasa dibawa para pendaki, nah itulah yang membuat kita melihat jalur, ternyata jalurnya memang hanya menyebrang sungai itu, namun tidak ada tanda dan jalurnya kecil sehingga tim kami tidak mengetahuinya. Alhamdullilah kami bertemu jalur yang benar, kita terus mendaki hingga sampai pos bayangan, istirahat dan makan mendoan. Lumayan juga tenaga kami sudah terkuras karena tersesat tadi. Kami tersesat dari pukul 14.30-16.40
Kami turun dengan sangat hati-hati, chas lebih memilih tidak mengenakan alas kaki, dan memang benar malah tidak licin. Namun yang lain tetap mengenakan sepatu dan resikonya basah semua deh sepatu, kami turun dengan posisi mrosot2 agar tidak terpleset.
Sekitar 20menit kami telah sampai ditempat awal kita tersesat, “kricing…kringcing..” suara lonceng sapi yang biasa dibawa para pendaki, nah itulah yang membuat kita melihat jalur, ternyata jalurnya memang hanya menyebrang sungai itu, namun tidak ada tanda dan jalurnya kecil sehingga tim kami tidak mengetahuinya. Alhamdullilah kami bertemu jalur yang benar, kita terus mendaki hingga sampai pos bayangan, istirahat dan makan mendoan. Lumayan juga tenaga kami sudah terkuras karena tersesat tadi. Kami tersesat dari pukul 14.30-16.40
Spoiler for pos bayangan:

Mulai pendakian lagi
Quote:
Di pos bayangan ini kami bertemu dengan mas gilang, dia mendaki sendirian rencananya menyusul teman2nya yang tadi pagi udah ndaki duluan, yasudah deh mas gilang akhirnya bergabung bersama Adipala crew, yeay tambah temen.
Oiya digunung slamet ini asiknya dari pos bayangan, 1-5 itu ada yang jualan jadi enak deh, kecuali di pos 4 ga ada yang mau jualan disitu, rawan coy.
17.00 Kami memulai pendakian lagi
18.45 Kami sampai di pos 2 lalu melaksanakan sholat magrib dan dijama isya. Udara yang sangat dingin membuat kami kram2 saat sholat, tapi yang penting tetep niat heehhee
20.30 kami sampai dipos 3, badan kami sudah mulai lelah,ngantuk, dan juga kedinginan karena trek yang nanjak terus, ga ada landai2nya. Istirahat di pos 3, Alhamdulillah jam segitu masih ada yang jualan, ternyata ibu nya mau nginep di tempat jualannya. Pas banget si ibu menyalakan api unggun, langsung kita turut mendekat untuk menghangkatkan badan, yihaa.
Sebenarnya kami ingin ngecamp disini karena fisik sudah melemah karena sebelumnya habis masuk kerja malam, tapi target kita harus sampai pos 5 jika inggin summit, kami yakin cuaca besok cerah karena mala mini langit indah penuh dengan bintang2. Cuss kita lanjut naik lagi menuju pos 4.
Kami tau banyak cerita mistis pos 4 gunung slamet maka dari itu perjalanan menuju pos 4 kita wanti2 untuk tetap focus dan terus berkomunikasi satu sama lain. Rencananya sebelum pos 4 kita istirahat agak lama lalu saat di pos 4 kita langsung jalan agak cepat tanpa berhenti. Tapi alsinya karena kita tidak tau trek2 nya atau tanda bawha mau sampai di pos 4, eh kita istirahatnya malah dkt bgt sama pos 4 nya,hanya berjarak kuranglebih 5meter. Kami mengetahuinya setelah kita bergegas untuk ndaki lagi, kita berjalan beriiringan dan saling mengingatkan untuk tetap focus, alhamdullilah kita berhasil melewati pos 4 dengan selamat.
Pukul 23.00 kita sampai dipos 5
Saat sampai disitu kami sudah sangat lelah dan ngantuk, dan tenda di pos 5 juga sudah full, namun kami tetap mencari2 tempat agar bisa dibangun 2 tenda kapasitas 4. Akhirnya tenda berdiri, beberapa teman saya ada yang langsung memasak, namun saya langsung memakai sleeping bag dan tidur haha nyaman sekali. Saya setenda dengan santos dan bang silo. Chas,bang udin, rahmat, gilang ditenda satunya.
Oiya digunung slamet ini asiknya dari pos bayangan, 1-5 itu ada yang jualan jadi enak deh, kecuali di pos 4 ga ada yang mau jualan disitu, rawan coy.
17.00 Kami memulai pendakian lagi
Spoiler for GAMBAR POS 1:

Spoiler for sudah dijalan yg benar haha:

18.45 Kami sampai di pos 2 lalu melaksanakan sholat magrib dan dijama isya. Udara yang sangat dingin membuat kami kram2 saat sholat, tapi yang penting tetep niat heehhee
Spoiler for GAMBAR POS 2:

20.30 kami sampai dipos 3, badan kami sudah mulai lelah,ngantuk, dan juga kedinginan karena trek yang nanjak terus, ga ada landai2nya. Istirahat di pos 3, Alhamdulillah jam segitu masih ada yang jualan, ternyata ibu nya mau nginep di tempat jualannya. Pas banget si ibu menyalakan api unggun, langsung kita turut mendekat untuk menghangkatkan badan, yihaa.
Sebenarnya kami ingin ngecamp disini karena fisik sudah melemah karena sebelumnya habis masuk kerja malam, tapi target kita harus sampai pos 5 jika inggin summit, kami yakin cuaca besok cerah karena mala mini langit indah penuh dengan bintang2. Cuss kita lanjut naik lagi menuju pos 4.
Spoiler for GAMBAR POS 3:

Kami tau banyak cerita mistis pos 4 gunung slamet maka dari itu perjalanan menuju pos 4 kita wanti2 untuk tetap focus dan terus berkomunikasi satu sama lain. Rencananya sebelum pos 4 kita istirahat agak lama lalu saat di pos 4 kita langsung jalan agak cepat tanpa berhenti. Tapi alsinya karena kita tidak tau trek2 nya atau tanda bawha mau sampai di pos 4, eh kita istirahatnya malah dkt bgt sama pos 4 nya,hanya berjarak kuranglebih 5meter. Kami mengetahuinya setelah kita bergegas untuk ndaki lagi, kita berjalan beriiringan dan saling mengingatkan untuk tetap focus, alhamdullilah kita berhasil melewati pos 4 dengan selamat.
Spoiler for GAMBAR POS 4 DIAMBIL SAAT TURUN:

Pukul 23.00 kita sampai dipos 5
Saat sampai disitu kami sudah sangat lelah dan ngantuk, dan tenda di pos 5 juga sudah full, namun kami tetap mencari2 tempat agar bisa dibangun 2 tenda kapasitas 4. Akhirnya tenda berdiri, beberapa teman saya ada yang langsung memasak, namun saya langsung memakai sleeping bag dan tidur haha nyaman sekali. Saya setenda dengan santos dan bang silo. Chas,bang udin, rahmat, gilang ditenda satunya.
Spoiler for GAMBAR DIAMBIL SAAT PAGI:

23 juli 2017
Quote:
03.00 kami bangun berencana untuk summit, sebenarnya saya malas untuk summit karena badan lemas dan kedinginan namun melihat semangat dari temen2 saya jadi bergegas untuk ikutan. Bang silo masih lelah dan kedinginan dia memutuskan untuk tidak ikut dan jaga ditenda, begitu juga degan rahmat dan mas gilang. Saya,chas,santos,dan bang udin meneruskan pendakian pada pukul 03.40
Udara pagi itu sangat dingin sekali, sampai 9oC ditambah hembusan angin yang kencang. Tidak jarang kami berhenti2 dalam pendakian.
04.10 kami sampai di pos 6. Sayang sekali sudah banyak coret2an di plakatnya
04.30 kita sampai di pos 7. Perjalanan dari pos 6 ke 7 ini sudah banyak pohon2 yang mati seperti habis terbakar atau mungkin ini menandakan kita sudah dekat dengan batas vegetasi
05.00 kami sampai dipos 8
Dari pos 8 menuju ke pos 9 ini lumayan jauh. Jadi kita istirahat dulu sembari menunggu sunrise. Waaa pemandangan yang begitu indah didepan mata. Sunrise yang indah matahari menunjukkan dirinya dengan tak malu malu yaitu bulat utuh atau disebut golden sunrise. Habis gelap terbitlah terang dan udara mulai hangat karena adanya sinar matahari. Dan memang benar cuaca pagi ini sangat cerah karena semalam banyak bintang.
06.20 kami sudah sampai di pos 9
Nah di pos 9 ini adalah batas vegetasi, trek sudah bebatuan yang licin, dengan kemiringan 60o hingga 45o menurut saya sih haha. Nampaknya sudah banyak pendaki yang melakukan perjalanan ke puncak. Rokok dulu sebatang lumayan buat isi tenaga ke puncak.
07.00 kami berempat memulai pendakian menuju puncak
Udara pagi itu sangat dingin sekali, sampai 9oC ditambah hembusan angin yang kencang. Tidak jarang kami berhenti2 dalam pendakian.
04.10 kami sampai di pos 6. Sayang sekali sudah banyak coret2an di plakatnya
Spoiler for GAMBAR POS 6:

04.30 kita sampai di pos 7. Perjalanan dari pos 6 ke 7 ini sudah banyak pohon2 yang mati seperti habis terbakar atau mungkin ini menandakan kita sudah dekat dengan batas vegetasi
Spoiler for GAMBAR POHON2 MATI:

Spoiler for GAMBAR POS 7:

05.00 kami sampai dipos 8
Spoiler for GAMBAR POS 8:

Dari pos 8 menuju ke pos 9 ini lumayan jauh. Jadi kita istirahat dulu sembari menunggu sunrise. Waaa pemandangan yang begitu indah didepan mata. Sunrise yang indah matahari menunjukkan dirinya dengan tak malu malu yaitu bulat utuh atau disebut golden sunrise. Habis gelap terbitlah terang dan udara mulai hangat karena adanya sinar matahari. Dan memang benar cuaca pagi ini sangat cerah karena semalam banyak bintang.
Spoiler for pos 8:

Spoiler for GAMBAR SUNRISE:

Spoiler for sunrise:

Spoiler for sunrise2:

Spoiler for sunrise3:

Spoiler for pendaki:

06.20 kami sudah sampai di pos 9
Spoiler for pos 9:

Nah di pos 9 ini adalah batas vegetasi, trek sudah bebatuan yang licin, dengan kemiringan 60o hingga 45o menurut saya sih haha. Nampaknya sudah banyak pendaki yang melakukan perjalanan ke puncak. Rokok dulu sebatang lumayan buat isi tenaga ke puncak.
07.00 kami berempat memulai pendakian menuju puncak
Menuju Puncak
Quote:
Dari pos 9 trek ke puncak terhilat pendek, ternyata setelah dijalani sangat panjang dan harus penuh hati hati karena licin bebatuan. Chas ditengah2 mengalami sakit perut kembung,dan terhenti lama, saya yang diposisi atas ikut berhenti juga menunggu mereka.
“mas chas.. kalo emang gakuat mending turun lagi aja semuanya, pokoknya jangan dipaksain” teriak saya dari jarak 10 m diatas mas chas.
Chas diam sembari memegang perutnya.
“naik duluan aja wo tos, chas biar sama aku dulu aja” teriak bang udin
Namun saya tidak ingin naik jika tidak bersama2. Untungnya mas chas membawa conterpain lalu digossokkan ke perutnya. Selang 10 menit mas chas mulai naik lagi, sebagai pemula dia sangat semanga sekali dan tidak menunjukkan rasa capeknya. “ayo kita naik lagi” teriak saya untuk teman2 saya.
Semakin ke atas trek semakin sulit, pegangan tangan yang semakin jarang dan batu yang diinjak tidak kuat,sehingga bebatuan dari atas banyak yang turun kebawah, bahaya jika dibawah kita tepat ada orang. Tapi kami berempat tidak menyerah, kita terus naik dengan perlahan dan mencari pijakan yang kuat.
“mas chas.. kalo emang gakuat mending turun lagi aja semuanya, pokoknya jangan dipaksain” teriak saya dari jarak 10 m diatas mas chas.
Chas diam sembari memegang perutnya.
“naik duluan aja wo tos, chas biar sama aku dulu aja” teriak bang udin
Namun saya tidak ingin naik jika tidak bersama2. Untungnya mas chas membawa conterpain lalu digossokkan ke perutnya. Selang 10 menit mas chas mulai naik lagi, sebagai pemula dia sangat semanga sekali dan tidak menunjukkan rasa capeknya. “ayo kita naik lagi” teriak saya untuk teman2 saya.
Semakin ke atas trek semakin sulit, pegangan tangan yang semakin jarang dan batu yang diinjak tidak kuat,sehingga bebatuan dari atas banyak yang turun kebawah, bahaya jika dibawah kita tepat ada orang. Tapi kami berempat tidak menyerah, kita terus naik dengan perlahan dan mencari pijakan yang kuat.
Spoiler for BATAS VEGETASI:

Spoiler for vegetasi:

PUNCAK
Quote:
Tepat pukul 08.00 kami sampai PUNCAK GUNUNG SLAMET
Wawwwwww kami sangat bangga dan senang, perjuangan yang kita lalui trek yang tidak kasih kendor nanjak terus, udara yang sangat dingin terbayarkan dengan puncak dan kekompakaan adipala crew. Samudra awan, matahari yang indah dan menghangatkan badan kami, serta kawah putih besar yang keren. Subahannallah inilah coretan lukisan Allah.
Setengah jam kita dipuncak ternyata mas gilang sendirian nyusul kami. Tadi rahmat katanya ikut tapi dia sampai di pos 9 saja, karena kakinya sakit. Dan rahmat turun menuju camp (pos 5) mas gilang lanjut naik ke puncak. Saya sempat khawatir duh ramhat gimana ya keadaanya. Tapi saya yakin dia pasti tidak kenapa2.
Wawwwwww kami sangat bangga dan senang, perjuangan yang kita lalui trek yang tidak kasih kendor nanjak terus, udara yang sangat dingin terbayarkan dengan puncak dan kekompakaan adipala crew. Samudra awan, matahari yang indah dan menghangatkan badan kami, serta kawah putih besar yang keren. Subahannallah inilah coretan lukisan Allah.
Setengah jam kita dipuncak ternyata mas gilang sendirian nyusul kami. Tadi rahmat katanya ikut tapi dia sampai di pos 9 saja, karena kakinya sakit. Dan rahmat turun menuju camp (pos 5) mas gilang lanjut naik ke puncak. Saya sempat khawatir duh ramhat gimana ya keadaanya. Tapi saya yakin dia pasti tidak kenapa2.
Spoiler for puncak:

Spoiler for puncak1:

Spoiler for indonesia :

TURUN
Quote:
09.00 kami turun dari puncak, karena perut sudah mulai lapar haha. Kami turun perlahan dengan pijakan yang tepat walau masih sering terpleset, karena memang batuannya licin, mungkin jika hujan trek ini sangat berbahaya. Saran saya ketika hujan gausah muncak, karena sudah banyak sekali kasus di batas vegetasi gunung slamet yang mendekap maut.
11.00 kami berlima sampai di camp area (pos 5) ternyata rahmat dan bang silo sudah duduk2an sembari merokok. Kami yang dari puncak langsung makan, membeli mendoan dan juga memakan logistic yang dibawa. Saya,bang udin,santos tidur sampai jam 12.00 lanjut memasak.
Kami memasak nugget, mie, dan juga ketupat mantap djiwaa dah. Bercengkrama dengan pendaki lain dan juga penjual ternyata kemarin waktu magrib ada cewek kesurupan di pos 4, ada juga pendaki cowok yang di lihatin. Terus yang kesurupan itu disembuhin sama bpk2 pendaki yang mungkin juga paham masalah gituin, tp alhamdullilah mereka udah sadar. Ngeri emang pos 4 hehe.
13.30 kami bersiap2 membereskan tenda, mengepak perlengkapan masing2, mengumpulkan sampah ke trash bag untuk di bawa turun.
14.10 kami turun dari pos 5 menuju basecamp. Rahmat kaki nya keseleo sehingga tasnya dibawain bang udin, wah salut sama bang udin bawa tas dua,udah kayak jasa porter haha. Sebentar2 kita berhenti karena kondisi kaki rahmat yang sakit.
18.00 kami sampai di basecamp.
19.00 kami otw pulang menuju purwokerto dan cilacap. Bang silo dan rahmat ke purwokerto. saya,santos,bang udin,chas ke cilacap sampai pukul 22.00
Alhamdullilah kami semua selamat sampai rumah masing2, terimakasih yaAllah
11.00 kami berlima sampai di camp area (pos 5) ternyata rahmat dan bang silo sudah duduk2an sembari merokok. Kami yang dari puncak langsung makan, membeli mendoan dan juga memakan logistic yang dibawa. Saya,bang udin,santos tidur sampai jam 12.00 lanjut memasak.
Kami memasak nugget, mie, dan juga ketupat mantap djiwaa dah. Bercengkrama dengan pendaki lain dan juga penjual ternyata kemarin waktu magrib ada cewek kesurupan di pos 4, ada juga pendaki cowok yang di lihatin. Terus yang kesurupan itu disembuhin sama bpk2 pendaki yang mungkin juga paham masalah gituin, tp alhamdullilah mereka udah sadar. Ngeri emang pos 4 hehe.
13.30 kami bersiap2 membereskan tenda, mengepak perlengkapan masing2, mengumpulkan sampah ke trash bag untuk di bawa turun.
14.10 kami turun dari pos 5 menuju basecamp. Rahmat kaki nya keseleo sehingga tasnya dibawain bang udin, wah salut sama bang udin bawa tas dua,udah kayak jasa porter haha. Sebentar2 kita berhenti karena kondisi kaki rahmat yang sakit.
Spoiler for rahmat in crime:

18.00 kami sampai di basecamp.
Spoiler for alhamdullilah basecamp:

19.00 kami otw pulang menuju purwokerto dan cilacap. Bang silo dan rahmat ke purwokerto. saya,santos,bang udin,chas ke cilacap sampai pukul 22.00
Alhamdullilah kami semua selamat sampai rumah masing2, terimakasih yaAllah
Diubah oleh hans1256 08-08-2017 19:41
0
9.5K
Kutip
14
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan