PROLOG

Hamparan langit biru berubah menjadi hitam. Hangatnya mentari berubah sejuknya rembulan. Suasana sangat sunyi namun tentram. Rembulan dan bintang berpadu satu menjadi lukisan malam, mahakarya dari sang Tuhan.


Nampak dari bawah langit, rembulan terlihat sangat indah dengan sinar lembutnya yang menyinari alam semesta. Terdengar suara katak dan jangkrik saling bersaut-sautan. Kunang-kunang bertebaran dengan cahaya redupnya. Membuat seorang gadis terlena dengan suasana sendu yang ia rasakan.

Gadis itu menatap kepada sang rembulan. Menyaksikan pemandangan malam di rumah pohon, sendirian. Dalam diam, hatinya seolah berkata kepada sang rembulan.

"Bulan, sungguh. Aku sangat merindukan cahaya bulanku..." ucap pelan gadis itu. Matanya mulai berkaca-kaca, meneteskan air yang membasahi pipinya. Suara tangisan mulai memenuhi ruangan tersebut. Gadis itu menunduk sambil menggenggam sebuah kalung perak berliontin bulan sabit dengan kedua tangannya. Dalam tangisnya ia berucap, "Aku rindu kamu, Gath..."



Ps: if y'all getting so excited to see next chapter, gimme support and good comment. That's make me feel so encourage. Thanks for reading, readers💜