Quote:
Ketua Komisi VIII DPR, Ali Taher Parasongan
Ketua Komisi VIII DPR, Ali Taher Parasongan ikut berkomentar soal video puluhan santri yang berteriak bunuh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy gara-gara wacana full day school.
Ali menilai, teriakan itu tak akan benar-benar dilakukan puluhan santri tersebut. Menurutnya, kalimat itu terlontar akibat luapan emosi.
“Menurut saya itu (ancaman pembunuhan) hanya emosional sementara saja ya,” terang Ali saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2017).
Ia menilai, sikap yang tercermin dalam video yang telah diunggah ke youtube tersebut sebagai cerminan ekspektasi terhadap pentingnya madrasah diniyah dan sekolah non umum lainnya.
Sebagai negara demokrasi, ia pun meminta semua pihak untuk menyikapinya dengan dewasa meski ancaman tersebut terlontar dari para remaja.
“Sama dengan permintaan mundur misalnya, itukan hak prerogatif dari presiden. Saya tegaskan lagi mungkin itu sikap emosional saja dari remaja,” sambungnya.
Dia pun meminta seluruh masyarakat untuk tenang menghadapi wacana full day school. Terlebih saat ini Joko Widodo (Jokowi) juga tengah membuat Peraturan Presiden yang menggantikan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2017 tentang sekolah lima hari.
“Sebenarnya maksudnya kan baik. Mungkin pemerintah perlu lakukan mapping dahulu, karena setiap wilayah kan berbeda-beda. Tidak bisa dipukul rata sistemnya,” tandasnya.
SUMBER
Ooo, jadi kalo lagi emosi, omongan kyk apapun harap dimaklumi ya?
