Aek Kanopan-andalas Satuan Pemuda Mahasiswa Pancasila (SAPMA-PP) Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), menggelar demo di halaman gedung DPRD Labura, yang tengah melangsungkan sidang paripurna istimewa Hari Jadi ke-9 Kabupaten Labura, Jumat (21/7).

Dalam aksinya, massa demo berasal dari Sapma PP Labura ini menuntut kepada Bupati dan DPRD Labura agar melakukan kajian kembali tentang rencana pembangunan daerah. Kondisi ini disebabkan banyaknya program pembangunan infrastruktur daerah yang dinilai tidak tepat sasaran serta mangkrak setelah 9 tahun usia pemekaran daerah.

Ketua Sapma-PP Labura M Yunus Lubis bersama koordinator aksi Dian Pramana didampingi Ahmad Fauzi Sitorus mendesak Bupati Labura, agar sungguh-sungguh menyelesaikan pembangunan infrastruktur di daerah ini, terlebih agar segera diwujudkannya pembangunan Kantor Polres, Kejaksaan, Kodim serta kantor Pengadilan Negeri Labura.

Keberadaan kantor itu sebagai alat kelengkapan dari Muspida plus kabupaten, setelah 9 tahun usia Labura dan memasuki masa jabatan periode kedua H Kharuddinsyah Sitorus, hingga kini belum terlihat adanya upaya serius dari pemerintah daerah untuk segera mewujudkan pembangunannya.

Selain itu, mereka juga meminta Bupati Labura agar segera mengganti kepala pokja pengadaan barang dan jasa Labura. "Pasalnya, kita menduga sudah tidak profesional dan terkesan hanya menjadi alat dalam memuluskan sejumlah tender dari beberapa oknum rekanan 'titipan' semata,"tegas M Yunus.

Ratusan demonstran juga melakukan pernyataan sikap meminta kepada DPRD Labura agar melakukan pengawasan dan melakukan pemanggilan kepada pihak terkait dengan banyaknya kendaraan yang jauh di ambang batas tonase melintas di ruas jalan kabupaten (kelas III), mengakibatkan hancurnya badan jalan yang baru selesai dikerjakan. Seperti, jalan Aek Kanopan-Bandar Manis yang sudah rusak parah kendati baru dibangun dengan anggaran puluhan miliar.

Dalam orasinya, pimpinan aksi Dian Pramana Hasibuan juga mengkritisi sejumlah kejanggalan pembangunan inprastrukrur di daerah ini. "Kita minta kepada Bupati Labura dan DPRD serta jajaran penegak hukum agar meninjau ulang pembangunan inprastruktur jalan lingkar Aek Kanopan, yang kita yakini tidak sesuai dengan rencana pembangunan tata kota Aek Kanopan,"katanya.

Pihaknya juga melihat kejanggalan pembangunan RSUD Labura yang tidak kunjung selesai, kendati telah menelan anggaran Rp67 miliar serta beberapa bangunan gedung pertanian dan rumah potong hewan yang menjadi rumah tua, karena tidak difungsikan hingga kini.

Aksi demo dimulai sekitar pukul 10.00 WIB itu yang dikawal pihak kepolisian dan Satpol-PP ini, akhirnya ditutup dengan damai menjelang Salat Jumat, setelah Ketua DPRD Labura Drs Ali Tambunan menerima para demonstran di halaman kantor DPRD Labura.(IM)

PEREK TEREAK BISPAK

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jalan lagi di aspal ----------> dipalak preman ormas

Drainase air di perbaiki -----------> dipalak preman ormas

Perbaiki tiang listrik -----------> dipalak preman ormas

Bangun rel kereta layang ----------> dipalak preman ormas

Pembangunan BTN di medan, mangkrak ----------> karena dipalak preman ormas

Pembangunan infrastruktur di medan mangkrak -----> karena dipalak preman ormas

Dan sekarang preman ormas horas yang tereak" PEMBANGUNAN MANGKRAK KARENA PEMERINTAHAN SUMUT


Sudah tradisi tanah sumatera utara, kalau yang tereak paling keras, justru BIANG KEROK NYA

Selesai demo, pulang, baik dan berak tepi kali parit deli

Terimakasih kapoldasu, terimakasih pangdam bukit barisan, terimakasih mandor tengku yg ane lupa namanya

https://www.change.org/p/jokowi-save...atra-indonesia