- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Cegah Penyebaran Virus, Babi Terindikasi Hog Cholera Harus Dipotong


TS
matt.gaper
Cegah Penyebaran Virus, Babi Terindikasi Hog Cholera Harus Dipotong
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Peneliti Virologi Balai Besar Veteriner Dr. Muharom Saifullah Peneliti Virologi mengungkapkan penanganan penyakit Hog Cholera pada ternak babi harus mendapat prioritas.
"Sebab penyakit ini terjangkit dari virus dengan penularan cepat dan fatal, babi yang terkena Hog Cholera akan mengalami demam tinggo dan kelemahan, penyebaran Hoc Kolera diakibatkan virus Family Flaviviridae dan sangat mudah menular," sebutnya dalam Forum Group Discusion desain pembebasan Hog Cholera di Balai Vetenier Lampung, Kamis (10/8/2017).
Menurutnya, banyak yang mengatakan Hog Cholera mulanya berasal dari Cina. Bahkan virus ini bisa masih hidup waktu didinginkan jadi sangat berbahaya jika dikonsusmi.
Ada beberapa penemuan beberapa tahun lalu masih ada virus hog cholera yang terbawa dibabi dan dijual dipasar," ucapnya.
Muharom menyebutkan, dalam menanggulangi Hog cholera perlu adanya komunikasi efektif antara peternak babi, dokter hewan, praktisi, dan Balai Veteriner setempat.
"Babi yang akan masuk ke peternakan harus dikarantina terlebih dahulu, dan makanan babi harus disterilkan terlebih dahulu, makanan limbah untuk babi juga harus steril," tuturnya.
Muharom menegaskan, babi ternak seminimal mungkin harus dihindari dari babi hutan. Hal ini perlu untuk mencegah babi peliharaan terinfeksi virus oleh babi hutan.
"Demi mencegah kerugian, vaksinasi dilakukan dengan modified live virus, kemudian bila ada wabah Hog Cholera, sebaiknya babi di satu peternakan dipotong agar tidak menyebar keluar," katanya.
http://lampung.tribunnews.com/2017/08/10/cegah-penyebaran-virus-babi-terindikasi-hog-cholera-harus-dipotong
Harus dipotong agar tak menulari
"Sebab penyakit ini terjangkit dari virus dengan penularan cepat dan fatal, babi yang terkena Hog Cholera akan mengalami demam tinggo dan kelemahan, penyebaran Hoc Kolera diakibatkan virus Family Flaviviridae dan sangat mudah menular," sebutnya dalam Forum Group Discusion desain pembebasan Hog Cholera di Balai Vetenier Lampung, Kamis (10/8/2017).
Menurutnya, banyak yang mengatakan Hog Cholera mulanya berasal dari Cina. Bahkan virus ini bisa masih hidup waktu didinginkan jadi sangat berbahaya jika dikonsusmi.
Ada beberapa penemuan beberapa tahun lalu masih ada virus hog cholera yang terbawa dibabi dan dijual dipasar," ucapnya.
Muharom menyebutkan, dalam menanggulangi Hog cholera perlu adanya komunikasi efektif antara peternak babi, dokter hewan, praktisi, dan Balai Veteriner setempat.
"Babi yang akan masuk ke peternakan harus dikarantina terlebih dahulu, dan makanan babi harus disterilkan terlebih dahulu, makanan limbah untuk babi juga harus steril," tuturnya.
Muharom menegaskan, babi ternak seminimal mungkin harus dihindari dari babi hutan. Hal ini perlu untuk mencegah babi peliharaan terinfeksi virus oleh babi hutan.
"Demi mencegah kerugian, vaksinasi dilakukan dengan modified live virus, kemudian bila ada wabah Hog Cholera, sebaiknya babi di satu peternakan dipotong agar tidak menyebar keluar," katanya.
http://lampung.tribunnews.com/2017/08/10/cegah-penyebaran-virus-babi-terindikasi-hog-cholera-harus-dipotong
Harus dipotong agar tak menulari
0
2.3K
24


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan