Kaskus

News

tumtumiAvatar border
TS
tumtumi
Tangkal Terorisme, Bos Telegram Ikuti Aturan Indonesia
Baru-baru ini publik dikejutkan dengan aksi terorisme di ibukota. Setelah diusut lebih jauh oleh pihak yang berwajib, aksi terorisme ini semakin merebak didukung oleh anggotanya yang berjejaring di media sosial.

Salah satu platform media sosial yang ditengarai menjadi tempat interaksi jaringan teroris adalah aplikasi messenger Telegram. Belakangan, Kementerian Kominfo memutuskan untuk memblokir sementara aplikasi tersebut.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara akan membuka kembali akses Telegram berbasis web. Langkah ini diambil setelah CEO Telegram, Pavel Durov, berkomitmen mengikuti aturan main di Indonesia dalam memberangus propaganda terorisme dan radikalisme.

Ada empat poin kesepakatan yang dicapai antara Kemenkominfo dengan Telegram. Pertama, Telegram akan membuat saluran komunikasi langsung dengan Kemenkominfo untuk menghindari miskomunikasi.

Kedua, Telegram akan membentuk tim yang memahami budaya dan bahasa Indonesia untuk memproses laporan konten terorisme serta menempatkan perwakilannya. Ketiga, Telegram akan mengubah tampilan antarmuka untuk pengguna ke dalam bahasa Indonesia.

Terakhir, Telegram akan mempercepat penutupan kanal terorisme di Indonesia dalam hitungan jam karena sebelumnya proses tersebut membutuhkan waktu sampai 2 hari.

Indonesia memiliki jumlah pengguna Telegram yang cukup besar. Dari 100 juta pengguna global, sebanyak 20 jutanya berasal dari Indonesia. Adapun negara lain yang jumlah penggunanya cukup banyak ialah Iran sekitar 20 juta pengguna. Sementara di Rusia --negara asal Telegram-- penggunanya hanya sekitar 6 juta.

Tangkal Terorisme, Bos Telegram Ikuti Aturan Indonesia

Sumber: http://katadata.co.id/infografik/201...uran-indonesia
0
1.4K
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan