Dilaporkan sebelumnya, negara Asgardia merupakan konsep hunian manusia di masa mendatang. Negara tersebut akan menghuni ruang angkasa dan menjadi negara baru yang akan bergabung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).Dijelaskan oleh sang penggagas, Asgardia memiliki tiga unsur pokok yakni filosofi, hukum, dan sains/teknologi. "Esensi dari Asgardia adalah 'Kedamaian di Ruang Angkasa', dan mencegah konflik di Bumi dibawa ke ruang angkasa. Filosofi Asgardia untuk mendigitalkan Noosphere, menciptakan cermin kemanusiaan di ruang angkasa tanpa pandangan Bumi ke dalam negara seperti agama dan kebangsaan," papar Igor Ashurbeyli, penggagas Asgardia.

Indonesia terkini masuk empat besar dengan jumlah 16.006 dan tampaknya jumlah yang mendaftar bisa terus bertambah. Sementara itu, Turki menempai urutan pertama dengan jumlah terkini sebesar 42.526, kemudian China di posisi kedua dengan jumlah 39.565. Posisi ketiga ditempati Amerika Serikat dengan jumlah 34.288 warga yang mendaftar ke Asgardia. Secara keseluruhan, saat ini warga dunia mendaftar dengan jumlah 289.364.



Lebih detail, Jakarta menyumbang dengan 1942 warga yang mendaftar. 78 Persen yakni laki-laki dan 21 persen berjenis kelamin perempuan. Penyebaran calon penduduk Asgardia di Tanah Air cukup luas yakni mulai dari Banda Aceh hingga Gorontalo dengan meliputi kota-kota besar seperti Medan, Padang, Palembang, Jakarta, Depok, Semarang, Surabaya, Pontianak, Banjarmasin, Palu, Denpasar, dan kota-kota lainnya.

Asgardia sendiri didukung oleh AIRC (Aerospace International Research Center) yakni sebuah agensi yang didirikan oleh penggagas Asgardia, Igor Ashurbeyli, pada 2013. Tampaknya Igor memiliki minat yang serius untuk mencapai mimpi tersebut. Sebagai konsep negara, ia telah menyiapkan berbagai elemen berdirinya suatu negara mulai dari aturan hukum, daftar kementerian, parlemen, hingga mendapatkan hak kewarganegaraan.



Sumber: http://techno.okezone.com/read/2017/...warga-asgardia