- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Masuk Jalur Zonasi, 72 Siswa SMAN 10 Bekasi Telantar


TS
namima
Masuk Jalur Zonasi, 72 Siswa SMAN 10 Bekasi Telantar
Quote:

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 72 pelajar di SMA Negeri 10, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi nasibnya terkatung-katung. Sebabnya, status mereka tidak jelas di sekolah tersebut setelah diterima melalui jalur zonasi.
Berdasarkan informasi dihimpun Tempo, 72 siswa tersebut berasal dari dua rombongan belajar. Mereka seharusnya ditampung di SMA Negeri 10 karena diterima melalui jalur zonasi. Kebijakan tersebut difasilitasi oleh Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi.
Rupanya, kebijakan tersebut ditolak oleh Jawa Barat. Walhasil, yang dinyatakan sah dan masuk ke dalam data pokok pendidik (Dapodik) SMA Negeri 10 hanya 360. Sedangkan, 72 siswa yang masuk belakangan tak ada.
Karena sudah terlanjur diterima, pihak SMA Negeri 10 terpaksa menitipkan puluhan pelajar tersebut ke SMK Yaperti yang berjarak sekitar 500 meter. Awalnya, guru di SMA Negeri 10 mengajar siswa yang dititipkan di SMK Yaperti.
"Tapi hanya pekan pertama, kemudian dihentikan," kata staf Bidang Kesiswaan SMAN 10, Eko Ariyanto, Selasa, 8 Agustus 2018. Menurut dia, mereka enggan mengajar para siswa itu, dengan alasan mendapat instruksi dari Dinas Pendidikan Jawa Barat.
Soalnya, kebijakan dari provinsi jumlah setiap rombongan belajar tak boleh lebih dari 36. Sedangkan, kebijakan dari Wali Kota Bekasi berdasarkan surat permohohan dari Kementrian Pendidikan ditambah sampai 40 siswa.
Menurut dia, kini pihak sekolah bingung. Sebab, tidak memiliki kuasa untuk melawan kebijakan provinsi, soalnya jika dipaksakan sekolah tidak mendapatkan dana operasional sekolah. "Tunjangan sertifikasi guru tidak akan diberikan," kata dia.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah menyatakan pihaknya akan menjembatani persoalan itu. Oleh karena itu, pihaknya berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan Jawa Barat dan Gubernur. "Karena kewenangan ada di provinsi," kata dia.
Berdasarkan pantauan Tempo, puluhan siswa hanya duduk-duduk di dua ruang kelas milik SMK Yaperti tanpa ada aktivitas kegiatan belajar mengajar. Hal ini sudah terjadi sejak sebulan lalu. "Datang pagi, pulang siang, di sekolah ngobrol aja," kata Anggi, seorang siswi.
ADI WARSONO
https://metro.tempo.co/read/news/201...ekasi-telantar
betul kebijakan provinsi harus d tegakkan..

0
3.2K
Kutip
14
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan