Nama negara New Zealand memang semakin terkenal seiring kesuksesan film Trilogy Lord Of The Rings dan The Hobbit. Film adaptasi novel karya JRR. Tolkien itu bahkan membuat New Zealand akrab disebut sebagai dunia tengah atau Middle-earth yang memang menjadi latar bagi cerita fantasy tersebut.

Meskipun berada jauh dari negara-negara produsen film terkait, tapi keunikan bentang alam New Zealand jauh lebih menarik perhatian hingga jarak dan biaya produksi yang membengkak bukan lagi alasan. Tercatat beberapa film-film dunia sukses menjadikan New Zealand sebagai lokasi shootingnya, beberapa juga bisa dikatakan sama suksesnya dengan The Hobbit dan Lord Of The Rings. Film-filma apa saja itu? Dan dimana saja setting lokasi yang mereka ambil?


1. CATHEDRAL COVE, WAIKATO (The Chronicles of Narnia)
Film fantasi yang juga diangkat dari novel berjudul sama karya C.S Lewis ini mulai diproduksi tahun 2000an dan tayang seri pertamanya ‘The Chronicles of Narnia : The Lion, The Witch, and The Wardrobe’ pada tahun 2005. Menyusul setelahnya di tahun 2008 seri kedua yaitu ‘Prince Caspian’ dan seri ke tiga di tahun 2010 ‘The Voyage of the Dawn Trader’.

Film Narnia juga mengambil setting lokasi di New Zealand untuk mendukung kesempurnaan visual yang mereka harapkan. Salah satunya ialah di Cathedral Cove. Bukan! Bukan sebuah gereja, melainkan sebuah teluk kecil atau cove di Semenanjung Coromandel, Te Whanganui-A-Hei Marine Reserve, sisi Utara Region Waikato.


Cathderal Cove via kiwi experience

Cathedral Cove menjadi lokasi untuk adegan ketika si kakak beradik menemukan reruntuhan Cair Paravel yang dibatasi jurang laut. Teluk kecil ini memiliki keunggulan dari tebing batu yang membatasi pantainya dan termasuk sebuah gua atau terowongan disela tebing batunya. Spot inilah yang paling diburu turis untuk berfoto. Lokasi ini bisa dituju dengan mengilkuti jalur pejalan kaki dari ujung utara ke arah puncak jurang dan kemudian menurun ke Cathedral Cove ini.

Selain Cathedral cove, hanya beberapa meter juga ada tebing tinggi berbatu apung breksi yang dikenal dengan sebutan ‘Te Hoho’. Tebing menjulang ini juga bahkan ditumbuhi tanaman di bagian atasnya sehingga nampak kontras dengan batuan putih dibawahnya. Memotret Te Hoho ini juga bisa dilakukan dari Cathedral Cove sehingga nampak lebih eksotis lagi.

Wisatawan banyak datang ke kawasan di Semenanjung Coromandel ini ialah saat musim panas karena cuacanya sangat cocok untuk melakukan berbagai hal dari sekedar berjemur, berenang, menyelam, hingga berplesir dengan perahu. Hidangan laut juga sangat populer disini sehingga kamu wajib mencicipi cita rasanya.


2. Flock Hill, Christchurch (The Chronicles of Narnia)
Berada sekitar 90 km dari Kota Christchurch, Flock Hill merupakan barisan selatan dari Pegunungan Alps. Kawasan ini bisa dituju dengan mengarahkan kendaraan kamu ke Arthur’s Pass Highway yang mengarah ke Greymouth.


Shooting di Flock Hill, photo by Ian Brodie

Flock Hill ini dengan padang rumput yang luas dan barisan pegunungan disekelilingnya menjadi set untuk adegan perang besar di film Narnia. Kamu bisa merasakan sensasi tenang dengan angin sepoi-sepoi khas dataran tinggi. Bermalam disana juga dimungkinkan karena tersedia akomodasi didekat Station Flock.

Jika datang saat musim panas, hijau rerumputan dan termasuk domba-domba yang tengah merumput menjadi pemandangan yang akan menemani. Telusur alam dengan mendaki perbukitan bisa dilakukan apalagi bebatuan besar yang tersebar menjadi keunikan utama dari Flock Hill. Sedangkan saat musim dingin, maka kalian bisa melakukan aktivitas ski dan snowboarding.


3. Purakaunui Bay, Otago (The Chronicle of Narnia)
Masih dengan film Narnia, kali ini dengan set untuk Kastil Cair Paravel, rumah bagi Raja Peter, Ratu Susan, Raja Edmund, dan Ratu Lucy. Tentunya kastil yang ada di film adalah hasil olah editing komputer, tetapi setidaknya kalian bisa membayangkan atmosfer kemegahan kastil yang ada di tepi jurang itu.


Purakaunui Bay tempat setting untuk Cair Paravel via ruvophoto.com

Teluk Purakaunui ini berada di daratan terselatan dari South Island, tepatnya di Region Otago, sekitar 125 km dari Kota Dunedin. Panorama lanskap di sana nampak sangat menarik karena garis pantai yang berbatasan langsung dengan tebing-tebing tinggi. Menikmati laut lepas bisa dinikmati langsung dari atas tebing atau turun ke pantainya. Kalian juga bisa melakukan jelajah alam beberapa jam atau bahkan beberapa hari untuk menyaksikan langsung kekayaan flora dan fauna yang ada di hutan sekitar Purakaunui. Purakaunui juga terkenal dengan air terjunnya yang bertingkat-tingkat dan menjadi daya tarik utama bagi wisatawan.


4. Elephant Rocks, Otago (The Chronicles Of Narnia)

Elephant Rocks via Tourism Waitaki

Juga masih dengan film Narnia dan juga masih di Region Otago, kali ini untuk setting lokasi Aslan’s Camp. Dalam film, bertebaran tenda-tenda warna warni yang mengisi area luas berbukit, lokasi itu ternyata aslinya berada di sisi Utara Region Otago yaitu wilayah yang dikenal dengan nama Elephant Rock. Dinamakan demian karena disana memang tersebar batu-batu berukuran besar.

Formasi bebatuan di Elephant Rock berjarak dari 1 hingga 10 meter dan tersebar di seluruh kawasan berupa padang rumput luas. Kabarnya, wilayah ini pada jutaan tahun silam berada di bawah laut dimana batuan yang ada merupakan batuan gamping. Perlahan, wilayah ini mucul dan ada dipermukaan hingga seperti sekarang. Dengan kondisi sebaran batuan raksasa ini, keunikan Elephant rocks bisa dinikmati dari berbagai sisi termasuk dari perbukitan untuk melihat secara luas hamparan bebatuan besar yang ada.


5. Woodhill Forest, Muriwai (The Chronicles Of Narnia)

Fasilitas Outbond di Woodhill Forest via nztraveldestinations.co.nz

Belum beranjak dari Film Narnia, setting untuk Jadi’s camp atau camp penyihir putih mengambil lokasi di Hutan Woodhill, sekitar 1 jam berkendara dari Auckland yang mengarah ke Barat Laut.

Hutan Woodhill adalah hutan pinus yang memiliki kontur berbukit-bukit. Kontur alam ini membuat Woodhill populer dijadikan lokasi olahraga sepeda gunung. Selain itu, karena suasananya yang sangat alami, Woodhill juga kerap kali dijadikan lokasi jelajah alam dan berkemah. Apalagi tersedia juga fasilitas outbond sehingga hutan ini sudah seperti hutan wisata yang bisa dinikmati dengan berbagai pilihan kegiatan.


6. Gunung Taranaki (The Last Samurai)
Film yang dibintangi Tom Cruise satu ini dalam ceritanya memang berlatar di Jepang, tapi uniknya tidak semua setting mengambil lokasi di Jepang pula, termasuk untuk latar Gunung Fuji yang justru mengambil lokasi di New Zealand.


Gunung Taranaki, via amusingplanet.com

Ya, film yang tayang 2003 silam ini selain di Kyoto dan Himeji, Jepang, juga melakukan proses pengambilan gambar di New Zealand dan California, Amerika. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, Gunung Fuji sendiri justru mengambil lokasi di New Zealand tepatnya Gunung Taranaki. Secara bentuk memang gunung ini mirip dengan Gunung Fuji yaitu berbentuk kerucut sempurna termasuk puncaknya yang tertutup salju.

Di kaki gunung yaitu Lembah Uruti diset menjadi perkampungan khas Jepang. Rumah-rumah tradisional jepang dibangun disini khusus untuk keperluan shooting. Secara umum memang suasana di kawasan gunung Taranaki ini mirip dengan karakter alam Jepang sehingga mungkin banyak yang tidak menyangka bahwa shooting adegan ini justru bukan di Jepang.


7. Pelabuhan Taranaki (The Last Samurai)

Port Taranaki, photo by Manatu Taonga

Masih di Region Taranaki, wilayah pelabuhan juga menjadi salah satu setting lokasi untuk desa nelayan. Taranaki yang memang berada di pesisir barat Pulau Utara New Zealand ini, selain area Gunung Taranaki-nya, wilayah pelabuhannya juga jika diperhatikan memiliki kemiripan dengan pelabuhan di Jepang.

Pesona dari Pelabuahan Taranaki yang berada di sisi Barat Kota New Plymouth ini ialah karena adanya pulau-pulau kecil menjulang yang bisa dilihat dari pelabuhan. Pulau-pulau ini nampak seperti perbukitan yang muncul ditengah laut dan sangat menarik disaksikan saat senja ketika matahari tenggelam. Selain bisa dinikmati dengan memandanginya, kalian juga bisa melakukan aktivitas lain seperti berperahu, memancing, hingga selancar.


8. Taman Pukekura, New Plymouth (The Last Samurai)

Pukekura Park via nzfreed.wordpress.com

Masih di Taranaki tepatnya di Ibukota New Plymouth, juga masih untuk film The Last Samurai, kali ini setting untuk Istana termasuk scene parade tentara kekaisaran. Taman seluas 52 hektar ini merupakan taman rekreasi umum yang didalamnya menjadi taman botani termasuk danau dan berbagai fasilitas lainnya. Di sana juga terdapat area bermain anak, arena kriket, taman tematik, area budidaya khusus seperti paku-pakuan, air terjun, kios dagangan, dan bahkan arena hiburan.

Setting untuk Istana dalam The Last Samurai sendiri merngambil area di dekat danau karena suasananya cukup menggambarkan taman-taman Jepang yang identik dengan keberadaan kolam dan jembatan.

Datang ke taman ini bagi wisatawan bisa dilkakan kapan saja dengan nuansa yang berbeda di setiap musimnya. Termasuk saat musim panas dimana menjadi waktu puncak kunjungan wisatawan sehingga diselenggarakan juga Festival of Light. Dari bulan Desember hingga Februari, taman ini akan mempertunjukkan permainan cahaya yang membuat taman bak negeri fantasi ketika sore hingga malam hari.

LANJUTAN