Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan ekonomi Indonesia masih tertinggi ketiga di antara negara G20, di bawah China dan India. Pada kuartal II-2017, ekonomi Indonesia tumbuh 5,01%.
Demikianlah disampaikan Jokowi dalam sambutan peresmian acara Pembukaan Pasanggiri Nasional Tingkat Remaja Perguruan Pencak Silat Nasional (Persinas) ASAD 2017 di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidin, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa (8/8/2017).
"Ini patut disyukuri. Kita hanya kalah dengan India dan China. Turki, Korsel, Meksiko, Jerman, Uni Eropa, Arab Saudi, Jepang, semua di bawah kita jauh. Ini yang sering kita tidak sadari dan syukuri," ujarnya.
Baca juga: Darmin: Dibandingkan 2 Tahun Lalu, Daya Beli Memang Melambat
Menurut Jokowi, capaian tersebut tidak mudah didapat karena kondisi ekonomi global yang tengah dalam perlambatan. Banyak negara yang terbawa arus perlambatan, bahkan mencapai resesi.
"Dengan pertumbuhan ekonomi seperti ini, meskipun pertumbuhan ekonomi dunia sangat melambat dan tidak baik, tapi negara kita masih berada di posisi di atas lima. Baru diumumkan lagi kuartal II-2017, kedua, alhamdulillah masih pada posisi di atas 5 atau di angka 5,01%," jelasnya
Baca juga: Ekonomi Tumbuh 5,01%, Darmin: Tidak Jelek dan Tidak Terlalu Bagus
Dari sisi lain, inflasi berhasil dikendalikan dengan baik. Hingga akhir Juni 2017, inflasi tercatat sebesar 1,17% (q to q) dan 4,37% (yoy). Data itu menunjukkan bahwa masyarakat masih mendapatkan keuntungan.
"Inflasi juga sama. Artinya, inflasi kalau ada pertumbuhan ekonomi dan inflasinya di bawah, itu artinya ada keuntungan masyarakat di dalam daya beli, membeli sesuatu," imbuh Jokowi.
Sumber