“Awalnya kita hanya melibatkan Satpol PP saja, tapi setelah insiden kemarin saat ini kita melibatkan pihak Kepolisian untuk membantu pengamanan,” ucap Kabid Olahraga Dispora Banyuwangi, M Alvin Kurniawan, Selasa (8/8/2017).

BACA JUGA: Siswa Jadi Korban Penusukan, SMAN 2 Genteng Pertanyakan Kesiapan Dispora

Langkah tersebut dilakukan guna mengantisipasi insiden, seperti pada kasus penusukan pelajar SMAN 2 Genteng oleh suporter lawan.

Alvin menyebutkan, Polisi tidak dilibatkan dalam pengamanan LPI karena waktu pertandingan bersamaan dengan jam pelajaran aktif. Dari situ, diprediksi yang akan hadir hanya tim kesebelasan saja. Tapi kenyataanya, tetap ada saja siswa yang datang untuk menyemangati.

“Makanya kami hanya menggunakan Satpol PP untuk pengamanan dan di Kepolisian kita hanya sebatas izin saja,” katanya.

Sedang terkait pernyataan sebelumnya, dimana dia menyebut ada suporter SMAN 2 Genteng berbau miras, Kabid Olahraga Dispora Banyuwangi, ini menolak berkomentar. Apalagi, meskipun telah disampaikan ke khalayak ramai, ternyata dia tidak mengetahui pasti kejadian tersebut.

“Saya info itu dapat dari petugas Satpol PP, coba langsung tanyakan ke petugasnya langsung, karena saat kejadian saya tidak ada dilokasi,” kilahnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kerusuhan terjadi dalam laga LPI di Banyuwangi, yang mempertemukan tim SMAN 2 Genteng melawan kesebelasan SMA PGRI Cluring, di lapangan Kertosari, Sabtu, 5 Agustus 2017 lalu.

Salah satu siswa suporter tim SMAN 2 Genteng, Ahmad Aditiyan, menjadi korban penusukan. Akibat kejadian tersebut, siswa kelas XII program IPS SMAN2 Genteng, asal Desa Setail, Kecamatan Genteng, harus menjalani perawatan intensif. (*)

SUMBER : TIMES INDONESIA

=========================================================================================================

Semoga pelaku ditangkap secepatnya dan diberi hukum yang setimpal dengan yang dia perbuat.