Patung dewa di kelenteng Tuban diancam dirobohkan. Ini cuma narasi lama yang terus berulang.

Emosi Adam Suseno terpantik saat santer beredar kabar patung istrinya, Inul Daratista, bakal dihancurkan massa dari Forum Betawi Rempug (FBR), 12 November 2007. Dengan berang, lelaki berkumis tebal ini menantang mereka yang berniat membongkar untuk berhadapan satu per satu.

"Siapa yang akan bongkar. Siapa pimpinannya, satu lawan satu sama saya. Tidak main keroyokan," kata dia.



Patung Inul tengah menyanyi sambil 'goyang ngebor', yang menjadi khasnya itu, kata Adam, sengaja dibuat atas permintaan ketua RT di Pondok Indah, yang juga pengacara ternama Warsito Sanjoto. Semula patung itu akan diresmikan pada 13 November. Tapi guna menghindari bentrokan yang tak perlu, Adam dan Warsito mengalah.

Dijaga beberapa polisi, tukang bangunan mencungkil patung tersebut dengan linggis dan memindahkannya ke kediaman Warsito. "Lebih baik kita amankan terlebih dahulu sebelum dirobohkan orang-orang tidak bertanggung jawab," ujar Warsito.


Tiga tahun berselang, 28 Juli 2010, giliran Patung Tiga Mojang di kompleks Perumahan Harapan Indah, Bekasi, yang terpaksa dibongkar dan dipindahkan ke tempat lain karena dianggap porno. Begitu juga dengan patung Akar Manusia di titik nol kilometer Yogyakarta, yang dirobohkan pada 10 Februari 2014 karena dianggap porno.



Sementara itu, di Purwakarta, upaya Bupati Dedi Mulyadi mempercantik kota dan memperkenalkan budaya leluhur Sunda mendapat tentangan dari kelompok-kelompok tertentu. Tiga patung tokoh pewayangan, yakni Gatot Kaca di Parapatan Comro, patung Semar di Pertigaan Bunder, dan patung Bima di Jalan Baru, Purwakarta, dirobohkan karena dianggap sebagai berhala, pada 18 September 2011.

Tapi Dedi tak kapok. Di lingkungan tempat wisata Situ Wanayasa, ia kembali mendirikan patung dari tokoh pewayangan. Kali ini Arjuna yang sedang memanah. Oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab, patung itu kemudian dibakar pada 11 Februari 2016.

"Aneh, ini kan patung wayang. Tokoh warisan kebudayaan Nusantara yang digunakan para Wali Songo untuk mendakwahkan agama Islam," kata Dedi masygul.



https://news.detik.com/berita/d-3589...no-dan-berhala

TANPA DISADARI BUDAYA MURNI TERKONTAMINASI BUDAYA JAHILIYAH DAN KEBARAT2AN

SELAMA PATUNG TIDAK DISEMBAH TAK APA