- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Wapres JK Serukan Keberagaman Jadi Kekuatan


TS
sitorusborus
Wapres JK Serukan Keberagaman Jadi Kekuatan
Quote:
KEKUATAN terbesar Indonesia terletak pada perbedaan dan kebe-ragaman yang menghasilkan persatuan. Indonesia pun meneguhkan perbedaan dan keberagaman itu dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan hal itu saat menutup Asian Youth Day 2017 di Lapangan Dirgantara, Akademi Angkatan Udara Yogyakarta, kemarin. Asian Youth Day 2017 dihadiri 1.100 peserta dari Indonesia dan 900 orang dari negara-negara Asia lainnya. Forum anak muda Katolik se-Asia itu mengusung tema Joyful Asian youth! Living the gospel in multicultural Asia. "Indonesia terdiri dari 1.331 suku bangsa dan merupakan contoh bagi dunia dalam hal kemajemukan dan pluralisme suatu negara," kata Kalla.
Kalla juga mengemukakan keberagaman itulah yang menjadi kekuatan untuk membangun negeri. Kemajemukan dan pluralisme yang dimiliki inilah yang menjadikan Indonesia negara besar. "Perbedaan itu harus terus dijaga dan semuanya saling menghormati satu dengan yang lain. Dari sikap itulah lahir persatuan, perdamai-an, kedamaian, dan kemajuan. Indonesia ialah contoh terbaik bagi dunia untuk belajar tentang menghormati keberagaman dan pluralisme demi kemajuan."
Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu juga mengatakan sejumlah negara di Timur Tengah, Amerika Selatan, dan Afrika saat ini mengalami kemunduran karena terus didera konflik tak berkesudahan. Padahal, potensi kekayaan alam di negara-negara itu melimpah. Karena itu, ia mengajak para pemuda menyebarkan pesan-pesan damai dan menghargai perbedaan. "Semangat yang sangat penting ialah kedamaian. Kedamaian merupakan suatu unsur mutlak dari suatu negara. Perbedaan justru menjadi kekuatan kita. Kita bisa belajar satu sama lain," cetus Kalla.
Kalla berharap dengan kegiatan Asian Youth Day ini, pemuda dapat saling belajar serta bertukar pengalaman dan pikiran, terutama tentang wujud perdamaian di masa depan. Hal itu, imbuh Kalla, karena sekaya apa pun sebuah negara, ketika terus-menerus terjadi konflik, negara itu tidak akan maju. "Bermodalkan semangat maju bersama, semangat menguasai pengetahuan dan teknologi, dan semangat kedamaian maka terwujudnya Asia sebagai pusat pera-daban dunia segera bisa terealisasi dan tetap akan terjaga."
Cinta kasih
Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Ignatius Suharyo dalam sambutannya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak, baik pemerintah, aparat keamanan, maupun kelompok-kelompok dari agama lain yang dengan sukarela menjaga berlangsungnya acara di Yogyakarta sejak 2 Agustus lalu. "Kepada anak muda Katolik yang hadir, saya berharap semua pengalaman yang didapatkan dalam program hidup bersama dengan umat beragama lain di 11 keuskupan di Indonesia menjadi kekuatan dan cita-cita luhur dalam membangun kehidupan di masa depan," jelasnya.
Suharyo berharap dari kegiatan itu, kalangan pemuda mampu menyebarkan cinta kasih dan semangat kemajuan serta kedamaian ke seluruh dunia sehingga dengan senang hati memberikan berkat apostoliknya sebagai tanda perdamaian dan kegembiraan dalam Tuhan.
Kalla juga mengemukakan keberagaman itulah yang menjadi kekuatan untuk membangun negeri. Kemajemukan dan pluralisme yang dimiliki inilah yang menjadikan Indonesia negara besar. "Perbedaan itu harus terus dijaga dan semuanya saling menghormati satu dengan yang lain. Dari sikap itulah lahir persatuan, perdamai-an, kedamaian, dan kemajuan. Indonesia ialah contoh terbaik bagi dunia untuk belajar tentang menghormati keberagaman dan pluralisme demi kemajuan."
Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu juga mengatakan sejumlah negara di Timur Tengah, Amerika Selatan, dan Afrika saat ini mengalami kemunduran karena terus didera konflik tak berkesudahan. Padahal, potensi kekayaan alam di negara-negara itu melimpah. Karena itu, ia mengajak para pemuda menyebarkan pesan-pesan damai dan menghargai perbedaan. "Semangat yang sangat penting ialah kedamaian. Kedamaian merupakan suatu unsur mutlak dari suatu negara. Perbedaan justru menjadi kekuatan kita. Kita bisa belajar satu sama lain," cetus Kalla.
Kalla berharap dengan kegiatan Asian Youth Day ini, pemuda dapat saling belajar serta bertukar pengalaman dan pikiran, terutama tentang wujud perdamaian di masa depan. Hal itu, imbuh Kalla, karena sekaya apa pun sebuah negara, ketika terus-menerus terjadi konflik, negara itu tidak akan maju. "Bermodalkan semangat maju bersama, semangat menguasai pengetahuan dan teknologi, dan semangat kedamaian maka terwujudnya Asia sebagai pusat pera-daban dunia segera bisa terealisasi dan tetap akan terjaga."
Cinta kasih
Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Ignatius Suharyo dalam sambutannya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak, baik pemerintah, aparat keamanan, maupun kelompok-kelompok dari agama lain yang dengan sukarela menjaga berlangsungnya acara di Yogyakarta sejak 2 Agustus lalu. "Kepada anak muda Katolik yang hadir, saya berharap semua pengalaman yang didapatkan dalam program hidup bersama dengan umat beragama lain di 11 keuskupan di Indonesia menjadi kekuatan dan cita-cita luhur dalam membangun kehidupan di masa depan," jelasnya.
Suharyo berharap dari kegiatan itu, kalangan pemuda mampu menyebarkan cinta kasih dan semangat kemajuan serta kedamaian ke seluruh dunia sehingga dengan senang hati memberikan berkat apostoliknya sebagai tanda perdamaian dan kegembiraan dalam Tuhan.
Justru yg ANTI-KEBERAGAMAN kini MERONGRONG perdamaian di tanah air...
Musuh dlam selimut
Musuh dlam selimut

Sumber: http://www.mediaindonesia.com/news/r...tan/2017-08-07
0
955
Kutip
13
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan