Otonomi.co.id - Indonesia disebut-sebut sebagai salah satu negara yang menduduki peringkat wahid pada produk pertanian, seperti cengkeh, karet, dan minyak sawit. Meski dinilai unggul, bila dibandingkan dengan negara di dunia, berapa peringkat Indonesia di bidang pertanian?
Berdasarkan data Desember 2016, seperti dikutip laman jpp.go.id, lembaga riset dan analisis ekonomi internasional Inggris, The Economist Intelligent Unit (EIU) dan Barilla Center for Food and Nutrition (BCFN) Foundation merilis Indeks Keberlanjutan Pangan atau Food Sustainability Index (FSI).
Secara keseluruhan, Indonesia masih masuk rangking 25 besar di dunia.
Indonesia menempati peringkat 21 dengan skor 50,77 setelah Brasil, serta berada di atas Uni Emirat Arab, Mesir, Arab Saudi, dan India.
Diketahui riset tersebut berdasarkan pertimbangan 2/3 penduduk pada negara-negara tersebut, sudah mencakup 87 persen total Produk Domestik Bruto (PDB) Dunia.
Dalam riset ini, FSI disusun dari 58 indikator mencakup empat aspek yaitu, secara keseluruhan (overall), pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture), kehilangan atau susut pangan dan limbah (food loss and waste) serta aspek gizi (nutritional challenges).
Soal
ketahanan gizi, skor Indonesia adalah 56,79. Bila angkanya tinggi, itu artinya Indonesia berada di jalur yang benar, dalam hal menangani masalah kelaparan, kurang gizi, kelebihan gula, obesitas, dan kemampuan membeli makanan segar.
Untuk
pertanian berkelanjutan, Indonesia ada rangking 16 dengan skor 53,87 setelah Argentina serta berada di atas Cina, Ethiopia, Amerika Serikat, Nigeria, Arab Saudi, Afrika Selatan, Mesir, Uni Emirat Arab, dan India.

Pada kategori ini, Indonesia mendapat skor tinggi pada ketersediaan sumber daya air yang melimpah, rendahnya dampak lingkungan sektor pertanian pada lahan. Termasuk keanekaragaman hayati lingkungan, produktivitas lahan, serta mitigasi perubahan iklim.
Lalu dari kehilangan atau
susut pangan dan limbah, Indonesia ada di peringkat 24 dengan skor 32,53, setelah Uni Emirat Arab dan berada di atas Arab Saudi. Pada aspek ini Indonesia termasuk dalam kategori sedang dalam upaya mengatasi masalah kehilangan makanan (food loss). (dwq)
monggo nasbung, nastak, nasgor yang mau komentar dipersilahken, jangan lupa isi polingnya..