Quote:
Jakarta - Penyaluran kredit perbankan berada dalam tren penurunan. Hal ini dikarenakan kondisi ekonomi Indonesia yang masih lemah pasca perlambatan yang cukup parah di 2014 silam.
Demikianlah diungkapkan Presiden Direktur PT Bank Cental Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja kepada detikFinance, Jumat (4/8/2017).
"Karena ekonomi masih lemah, bank harus berhati-hati menyalurkan kredit dan jangan terlalu agresif," ujarnya.
Pada 2015 lalu, ekonomi Indonesia berada dalam titik terendah dalam delapan tahun terakhir sebagai dampak atas anjloknya harga komoditas dan perlambatan ekonomi China serta perubahan arah kebijakan moneter Amerika Serikat (AS).
Bila dipaksakan tumbuh 20% seperti beberapa tahun lalu, maka dikhawatirkan adanya risiko kenaikan kredit bermasalah (Non Performing Loans/NPL). Sekarang, bagi Jahja pertumbuhan pada level seperti sekarang secara nasional sudah cukup baik.
"Enggak usah tumbuh tinggi kayak dulu deh, bisa tumbuh saja udah syukur," tegasnya.
Baca juga: Ritel Lesu, Sektor Tambang Justru Lagi Tancap Gas
Khusus untuk periode Juni 2017, penyaluran kredit tercatat 7,6%. Jauh lebih rendah dibandingkan periode Mei 2017 yakni 8,6%. Faktor penyebabnya adalah aktivitas Lebaran. Sehingga banyak yang menunda rencana investasi.
"Sebelum Lebaran kan orang-orang kumpulkan barang jadi turut mendorong kredit. Habis Lebaran, modal sudah pada kembali dan memang biasa kalau kreditnya turun di Juni," tegasnya
Menurut dia, satu atau dua bulan setelah Lebaran biasanya permintaan kredit sudah mulai menggeliat kembali. "Nanti bisa naik lagi 1-2 bulan setelah Lebaran," tandasnya. (mkj/mkj)
https://m.detik.com/finance/moneter/3586101/dirut-bca-ekonomi-masih-lemah-bank-hati-hati-beri-kredit
Dirut BCA terindikasi sudah menjadi nasbung