Jembatan Soekarno-Hatta di tengah-tengah kota Malang yang rawan ambruk itu!
Inilah jaminan kemanan Gubernur Jawa Timur kepada warganya via tweeter:
Ini Komentar Pakde Karwo Soal Jembatan Soehat
3 Maret 2016 3:21 pm Malang Raya 133 Views
Gubernur Jawa Timur, Soekawo
MALANGVOICE – Geger foto Jembatan Soekarno-Hatta (Soehat) dalam kondisi melengkung di media sosial mendapat perhatian serius dari Gubernur Jawa Timur, Soekarwo.
Dalam cuitannya di akun media sosial twitter, pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu mengklarifikasi beredarnya foto yang membuat warga Kota Malang resah. “Terlepas apakah foto ini hoax atau tidak, saya tetap berkewajiban mengklarifikasi kondisi jembatan Soehat,” tulis Pakde Karwo dalam twitternya.
Ia menambahkan, berdasar laporan data teknis Dinas PU Bina Marga serta pantauan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, jembatan Soehat saat ini masih aman.
“Saya jelaskan, jembatan ini dibangun pada 1988 dan masih bisa bertahan minimal 50 tahun. Secara teknis tidak ada masalah,” imbuhnya.
Bila jembatan terlihat melengkung, lanjut Pakde Karwo, bisa dikarenakan faktor pengambilan gambar dari jarak jauh, dan itu bisa terjadi pada semua jembatan, tidak hanya Jembatan Soehat,” tandasnya.
“Pada 2014 Pemkot minta ke saya agar jembatan diganti, namun bukan soal teknis, tapi soal estetika, sehingga tidak saya respon,” tegasnya
“Karena ramainya pemberitaan di Medsos, hari ini PU Bina Marga ke lokasi mengambil gambar dari udara, untuk memastikan keamanan jembatan,” timpal Karwo.
Gubernur Jawa Timur juga merekomendasikan beberapa hal dalam twit-nya, dari renovasi hingga ganti jembatan baru. “Rekomendasi 1, direnovasi ringan. 2, direnovasi dengan perbaikan seluruhnya, dan 3, diganti baru. Semuanya tergantung pusat sekarang,” pungkasnya.
http://malangvoice.com/malang-raya/i...mbatan-soehat/
Ini foto yang beredar di medsos sejak rabu malam tanggal 2 maret 2016.
Dan inilah 'counter' foto "jembatan melengkung" di medsos oleh Pemda Kota Malang, juga via tweeter dan fb:
source:
https://www.facebook.com/permalink.p...d=227268729878
Ini fakta sebenarnya tentang kondisi jembatan itu berdasarkan hasil penelitian pakar Jembatan 2 tahun lalu
Quote:
Penilaian Pakar Konstruksi Jembatan Univ.Brawijaya, 2 tahun lalu:
Jembatan Soekarno-Hatta Malang Rentan Ambruk karena Keropos, bisa bertahan setahun lagi ...
Sabtu, 11 Januari 2014, 09:41 WIB
Jembatan Soekarno-Hatta di Malang, Jawa Timur, rentan rubuh karena beberapa bagiannya sudah mengalami korosi (karatan).
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pakar kontruksi jembatan dari Universitas Brawijaya, Sugeng P Budio berpendapat, kondisi Jembatan Soekarno-Hatta Kota Malang, Jawa Timur, sudah tak layak digunakan. Penyebabnya, baut jembatan tersebut banyak yang tidak berfungsi secara maksimal, sehingga tidak mampu menahan beban kendaraan.
"Berdasarkan hasil kajian forensik yang kami lakukan, kondisi Jembatan Soekarno Hatta sudah sangat mengkhawatirkan, bahkan usianya diperkirakan hanya sampai satu tahun saja. Kalau tidak segera ditangani, jembatan akan ambruk," kata Sugeng P Budio di Malang, Sabtu (11/1).
Menurut Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) Malang itu, baut jembatan sudah banyak yang tidak berfungsi. Akibatnya, beban yang disangga jembatan melebihi kapasitas yang seharusnya disangga.
Selain kondisi baut, katanya, kerusakan juga terjadi pada pelat baja, khususnya yang ditempati baut sudah berlubang cukup lebar akibat penyambungan konstruksinya yang tidak tepat. Bahkan, banyak pelat baja yang kalah dengan murnya.
Ia menjelaskan, karena banyaknya pelat baja yang longgar, daya tahan jembatan akan berkurang. Padahal, Jembatan Soekarno Hatta yang ada di sisi timur itu setiap jamnya dilewati sekitar 4.000 kendaraan.
Menurutnya,
jembatan tersebut akan mampu bertahan sekitar satu tahun, jika kendaraan yang melewatinya hanya sekitar 30 persen dari arus kendaraan yang lewat pada setiap jamnya dan arus lintas di atas jembatan itu juga tidak macet.
Kondisi jembatan yang mengkhawatirkan tersebut, kata Sugeng, sebagai akibat dari tidak adanya perawatan secara rutin, sehingga banyak bagian jembatan yang mengalami korosi (karatan).
Cepatnya terjadi kerusakan jembatan tersebut juga disebabkan banyaknya aspal yang mengelupas, sehingga air bisa masuk dalam konstruksi dan menyebabkan korosi. Selain itu, rubber gap pada jembatan yang seharusnya terisi karet juga sudah lama tidak berfungsi karena karet banyak yang hilang.
Karet pada rubber gap berfungsi untuk menjaga elstisitas jembatan ketika terjadi getaran. "Sekarang ini jembatan sudah tidak ada penyeimbang," tegasnya.
Kondisi lendutan jembatan juga sudah melebihi ambang batas, sebab lendutan kelengkungan jembatan itu dirancang maksimal 6 sentimeter, namun sekarang sudah mencapai 18,7 sentimeter tanpa beban. Jika jembatan dalam kondisi macet, kelendutannya bisa mencapai 21 sentimeter.
"Kelendutan yang telah melebihi ambang batas itu akan mengakibatkan jembatan bisa sewaktu-waktu runtuh," katanya.
http://www.republika.co.id/berita/na...karena-keropos
Prof Dr Sri Murni Dewi, ahli konstruksi jembatan, 3 tahun lalu (2013) ...
Jembatan Soekarno-Hatta di Malang bisa diselamatkan
Minggu, 1 Desember 2013 10:53 WIB
Jembatan Soehat, kota Malang
Malang, Jawa Timur (ANTARA News) - Ahli konstruksi jembatan Universitas Brawijaya, Malang, Prof Dr Sri Murni Dewi, menyatakan, Jembatan Soekarno-Hatta yang kondisinya dinilai sudah membayahakan masih bisa diselamatkan dengan cara memperbaiki pengikatnya.
"Usia konstruksi jembatan rata-rata maksimal memang 20 tahun dan untuk Jembatan Soekarno-Hatta ini sudah lebih dari usia maksimal, namun konstruksi dan kondisi jembatan baja tersebut masih bagus, hanya pengikatnya saja yang perlu diperbaiki," tegas Dewi, di Malang, Minggu.
Jembatan itu selalu dilintasi kendaraan berbeban berat, sehingga pemerintah harus melarang kendaraan-kendaraan sejenis itu melintas.
Menurut dia, kalau pengikatnya diperbaiki dan perawatannya rutin (berkala), kondisi jembatan bisa lebih kokoh dan usianya juga bisa diperpanjang. Apalagi, kalau jembatan tersebut tidak dilewati kendaraan besar, seperti truk, bus, truk tronton, atau kendaraan besar lain.
Ia mengakui jika perbaikan pengikat jembatan itu dilakukan sekarang, nanti jembatan itu masih bisa dipergunakan dan digeser ke lokasi lain dan jembatan pengganti menggunakan konstruksi jembatan beton.
Namun, kalau masih harus menunggu waktu lagi, dikhawatirkan kondisinya akan semakin rapuh dan tidak bisa digunakan lagi.
Ahli transportasi Universitas Brawijaya, Sugeng Prayitno, belum lama ini mengemukakan Jembatan Soekarno-Hatta itu rawan runtuh, karena kondisinya sudah tidak elastis lagi, sehingga tidak layak dilewati kendaraan berat.
Jembatan yang berhadapan langsung dengan pintu gerbang kampus Universitas Brawijaya di Jalan Mayjen Haryono itu telah berusia lebih dari 25 tahun dan jembatan tersebut juga tidak didesain untuk kendaraan berhenti.
http://www.antaranews.com/berita/407...a-diselamatkan
Hasil Keputusan Forum Lalulintas kota Malang 3 tahun lalu (2013):
Awal Tahun 2014, Jembatan Soehat Ditutup
Selasa, 31 Desember 2013
Klojen, MC – Makin kritisnya kondisi jembatan rangka besi Soekarno Hatta (Soehat) membuat Wali Kota Malang tidak mau terlalu ambil resiko. Memastikan jembatan tidak sampai memakan korban jika sampai ambruk, tahun 2014 nanti Jembatan akan segera ditutup.
Rapat Forum lalulintas antisipasi Jembatan Soekarno-Hatta ditutup, Senin (30/12)
Mengantisipasi jembatan ditutup, lalu lintas Kota Malang tetap bisa berjalan lancar, Forum Lalu Lintas Kota Malang melakukan berbagai antisipasi. Di antaranya dengan menggelar rapat forum lalu lintas di Balai Kota Malang, Senin (30/12).
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Drs. Subari mengungkapkan kalau beberapa bulan yang lalu kekuatan jembatan diteliti pakar dari Universitas Brawijaya (UB) tinggal 30% kini keadaannya sudah semakin kritis. Dengan kondisi hujan yang setiap hari hampir mengguyur Kota Malang, diperkirakan kekuatan jembatan saat ini tinggal 15-20 %.
Kepala Bidang Perhubungan Laut Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Jawa Timur, Bambang Jatmiko mengatakan jembatan Soehat perlu diperhatikan karena dari studi forensik, kondisi jembatan ini sudah tidak layak lagi. Adanya jembatan rangka besi di dalam kota juga membuat kota menjadi kurang indah.
“Sesuai instruksi wali kota, jembatan Soehat akan segera ditutup tahun 2014 ini sebelum dibongkar. Karena itu, agar saat jembatan nanti ditutup, arus lalu lintas tetap berjalan dengan baik, jauh-jauh hari harus kami antisipasi,” jelas Subari, Senin (30/12).
http://mediacenter.malangkota.go.id/...oehat-ditutup/
Laporan kurang dari 24 jam yang lalu:
Cek Lokasi, Tim UPT Bina Marga Jatim: Jembatan Soehat Masih Layak!
“Jembatan itu dibangun untuk usia 30 tahun, saat ini mungkin masih tersisa antara 2 sampai 5 tahun lagi,”
3 Maret 2016 1:59 pm
MALANGVOICE – Tim UPT Bina Marga Provinsi Jawa Timur langsung bergerak cepat memantau kondisi jembatan Soekarno-Hatta (Soehat) yang dikabarkan melengkung. Mereka turun langsung memantau kondisi jembatan dengan menggunakan pesawat drone, guna memotret kondisi terkini.
Kasi Jembatan, Cholidah, saat ditemui di lokasi, menuturkan, jembatan masih dalam kondisi baik dan layak pakai. “Saat beredar foto seperti itu di media sosial, kami langsung cek kemarin malam,” katanya.
Ia juga menjelaskan, jembatan Soehat memiliki rangka baja dan dirancang elastis, sehingga terasa ada getaran.
“Jembatan itu dibangun untuk usia 30 tahun, saat ini mungkin masih tersisa antara 2 sampai 5 tahun lagi,” bebernya.
Disampaikan pula, Kepala UPT Bina Marga di Malang sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Timur. “Saat ini rencananya akan koordinasi dengan Kementerian agar bisa meninjau langsung,” ungkapnya.
Diakuinya, intensitas kendaraan yang lalu lalang di jembatan sedikit banyak mengurangi kekuatan jembatan, karenanya perlu dilakukan rekayasa lalu lintas agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di dalam jembatan.
“Secara umum jembatan masih layak namun kita akan koordinasi dengan kementerian untuk melakukan pengecekan apakah nanti dibangun lagi atau tidak,” tandasnya.
http://malangvoice.com/malang-raya/c...t-masih-layak/
Penyebab Jembatan Suhat Malang Rentan Ambruk
Kamis, 03 Maret 2016, 17:41 WIB
Jembatan Soekarno-Hatta di Malang, Jawa Timur, rentan rubuh karena beberapa bagiannya sudah mengalami korosi (karatan).
REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Jembatan Soekarno Hatta (Suhat), Malang, Jawa Timur, sejak 2013 lalu dinyatakan sudah tidak layak dilalui kendaraan. Kajian yang dilakukan oleh Universitas Brawijaya tersebut membuat sejumlah rekomendasi agar jembatan tetap bisa digunakan untuk menunjang kelancaran lalu lintas.
Menurut ketua tim forensik Universitas Brawijaya, Sugeng Prayitno Budio, jembatan hanya boleh dilalui kendaraan 30 persen dari arus kendaraan yang lewat tiap jamnya. Truk dan bus juga tidak diizinkan melintasi jembatan. "Kendaraan tidak boleh berhenti di jembatan yang mengakibatkan beban yang disangga jembatan melebihi ambang batas," jelasnya pada Kamis (3/3).
Sugeng mengatakan jembatan rangka baja idealnya tidak boleh dibangun di tengah perkotaan apalagi di kawasan rawan macet. Jembatan rangka baja hanya cocok sebagai perlintasan di luar kota.
"Sekarang malah ada traffic light yang menyebabkan kendaraan berhenti tepat di tengah jembatan," imbuhnya. Secara estetika, jembatan rangka baja juga tidak sesuai dengan penataan kawasan perkotaan.
Jembatan yang ideal untuk kawasan perkotaan menurut Sugeng adalah jembatan beton. Ia mengungkapkan kerusakan juga terjadi pada pelat baja. Khususnya yang ditempati baut sudah berlubang cukup lebar akibat penyambungan konstruksinya yang tidak tepat.
Kerusakan jembatan juga disebabkan aspal yang mulai mengelupas. Sehingga, air dapat masuk ke dalam konstruksi dan menyebabkan korosi.
http://nasional.republika.co.id/beri...-rentan-ambruk
Pemkot Pernah Minta ke Pemprov Agar Jembatan Suhat Diganti, Tak Digubris Pakde Karwo (Gubernur Jatim)
Kamis, 3 Maret 2016 15:44
Foto Jembatan Soekarno Hatta yang diunggah netizen
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Gubernur Jawa Timur Soekarwo ikut nimbrung tentang kondisi Jembatan Soekarno-Hatta (Suhat), salah satu aset provinsi, yang tengah ramai dibicarakan di dunia maya setelah tersebar foto dalam keadaan melengkung.
Soekarwo menyampaikan klarifikasi itu melalui ciutan di jejaring sosial Twitter dengan akun @pakdekarwo1950.
Menurutnya, berdasarkan data teknis dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur dan pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, kondisi jembatan saat ini masih aman.
"Saya jelaskan jembatan ini dibangun Tahun 1988 dan masih bisa bertahan minimal 50 tahun. Secara teknis tidak ada masalah," tulis Soekarwo.
Menurut Soekarwo, lengkungan ke bawah seperti yang tampak dalam foto yang tersebar itu bisa disebabkan oleh faktor pengambilan gambar dari jarak jauh.
Tak hanya di Jembatan Suhat, apabila cara itu dilakukan untuk memotret jembatan lain, menurut dia, efek yang sama bisa muncul.
http://suryamalang.tribunnews.com/20...e-karwo-karena
------------------------------
Pokok masalahnya itu itu, kondisi jembatan yang mencemaskan publik dan pengguna jembatan itu, yang setiap hari melewatinya (termasuk sang Gubernur bila mau ke kota Batu). Jadi ini menyangkut urusan keselamatan warga dan menyangkut nyawa orang banyak, nggak bisalah dianggap enteng begitu saja, dengan cara merasa cukup mengkonter pemberitaan yang marak di medsos itu dengan kata-kata "aman" di tweeter pulak! Atau bantahan serupa tetapi memakai foto tandingan versi pemkot kota Malang yang kemudian di posting ke tweeter dan facebook saja. Foto tandingan Pemkot Malang itu malahan dicibir banyak nitizen. Kata mereka, kok mengambil fotonya saat jam sepi? Kenapa nggak berani membuat fotonya saat jam sibuk atau saat terjadi macet diatas jembatan itu?
Masyarakat kita itu sudah cerdas, pak Gubernur!
Mereka juga membaca laporan para pakar tentang kondisi sesungguhnya daripada jembatan itu. Dan mereka jelas saja lebih percaya pendapat para pakar yang berbicara berdasarkan fakta, data dan hasil penelitian, ketimbang bantahan Pemda yang hanya pakai tweeter dan facebook itu. Meskipun ada keterangan dari Bina Marga PU, bahwa jembatan itu aman, mereka tetap aja nggak percaya begitu saja sebab pihak Bina Marga PU baru datang ke lokasi setelah pemberitaan itu meledak di medsos dan mereka ke lokasi atas perintah Pemda setempat. Dan lagi, apa tidak gegabah membuat kesimpulan "aman" tanpa penelitian dan pemeriksaan serius yang pasti memerlukan waktu bisa berbulan-bulan itu?
Kabar terakhir, jembatan itu sudah normal kembali setelah diperbaiki Ultraman yang khusus diturunkan ke Malang: