- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bentuk Pengorbanan yang Akan Membuat Pribadi Seseorang Semakin Matang


TS
skydavee
Bentuk Pengorbanan yang Akan Membuat Pribadi Seseorang Semakin Matang

Kematangan pribadi seseorang terkadang dibentuk dari kerasnya masalah yang pernah dilaluinya dalam kehidupan. Rasa sabar yang besar, lalu berani berkorban, disertai pemikiran yang selalu positif, akan membuat masalah yang pelik akan berakhir dengan baik.
Tak salah, jika ada ungkapan yang mengatakan bahwa "Nakhoda yang handal, tidak dilahirkan dilautan yang tenang".
Dalam kesempatan kali ini, ane mau bahas bentuk pengorbanan macam apa yang bisa membuat kepribadian seseorang menjadi matang. Metode yang ane urai ini, bukanlah sebuah kajian akademik sehingga melibatkan berbagai responden. Bukan pula kajian dengan metodologi yang rumit. Beberapa kisah ini berdasarkan kejadian secara empiris, yang tentu saja, terjadi dalam keseharian kita.
Yuk, kita mulai bentuk pengorban-pengorbanan apa saja itu.
1. PENGORBANAN ATAS PERASAAN SAAT BERTEMU MANTAN DI PELAMINAN
Hampir setiap orang pernah merasakan patah hati. Apalagi jika impian dan harapan sudah terpatri sedemikian tinggi. Dunia serasa runtuh ketika ribuan asa mendadak larut bak gula dalam adukan air panas, ketika mendapat kertas undangan. Dan yang menikah, ternyata sang mantan.
Spoiler for Katakan dengan lugas, tegas dan lantang. "Hari ini mungkin aku jadi orang yang terbuang. Tapi kamu harus yakin, suatu saat aku akan jadi pemenang"...:
Bagaimana menyikapi kejadian horor itu? Keep calm gan. Tetaplah berusaha berpikir bijak. Tak usah menyalahkan siapapun juga. Apalagi sampai membawa-bawa nama Tuhan. Yakinlah, Tuhan itu Maha Asyik.
Seperti yang pernah ane bilang. Tuhan itu adalah Perumus Kebijakan Terbaik. Bisa jadi, Tuhan sedang menyiapkan sosok yang jauh lebih baik sebagai pengganti doi. Mungkin bagi agan akan disiapkan perempuan kece seperti Tamara Bleszynski. Atau bagi sista, akan disiapkan arjuna tampan sekelas Keanu Reeves?
Nah, positif thingking aja ya?

Spoiler for Yaaa... Jangan melas gitu atuh gan...:
2. PENGORBANAN PERASAAN SAAT TINGGAL BERSAMA MERTUA
Bagi orang tua yang anaknya yang baru menikah, terkadang ada rasa takut terjadi hal-hal buruk terhadapnya. Orangtua akan menyarankan agar anak beserta menantu tinggal bersama mereka. Tak salah memang. Namanya juga orangtua. Namun, gansis sebaiknya prepare supaya selekasnya bisa pindah agar kehidupan lebih mandiri. Privasi juga akan terjaga. Jika karena suatu hal, gansis harus tinggal sementara dengan mereka, maka bersabarlah. Karena ini ujian.
Spoiler for Tetap bersabar karena mertua, orangtua kita juga:
Memutuskan tinggal serumah dengan orangtua biasanya akan merasa risih. Bisa jadi kita atau mereka sedang lagi ada masalah. Sehingga, moodyang terjadi dilingkaran rumah tersebut juga tidak baik. Belum lagi bila tinggal serumah sekaligus dengan saudara-saudara yang lain. Suasana akan terasa kurang nyaman. Tapi lagi-lagi, karena mereka juga bagian dari keluarga, tetaplah bersikap sewajarnya dan bersabar. Karena ini ujian.

3. PENGORBANAN SIKAP KETIKA BAWAHAN JUSTRU DIPROMOSIKAN OLEH ATASAN
Dalam dunia kerja, sikap profesional adalah tuntutan yang rasional. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri bahwa faktor like and dislike sering kali terjadi dalam sebuah perusahaan. Jika kasus ini terjadi, kita tidak dibenarkan melakukan tindakan yang justru akan membuat kredibilitas kita terjun bebas.
Spoiler for Jangan biarkan mood mu terganggu di pekerjaan...:
Mungkin saja, bawahan kita ternyata memiliki potensi yang lebih besar dan itu masuk dalam pantauan radar atasan kita. Sebaiknya, kita instrospeksi diri dan lebih menggali potensi yang ada di diri kita. Karena sudah merupakan faktor alam bila seseorang dalam keadaan berada pada zona nyaman, akan kehilangan potensi besar untuk tumbuh dan berkembang. Tak usah risau, justru sebaiknya tunjukkan kepada atasan bahwa kita juga memiliki bakat yang lebih dari bawahan kita. Bukankah cara ini lebih terlihat elegan daripada sekedar menyalahkan keadaan?
Spoiler for Tetap tenang, dan instrospeksi diri...:
Ekstremnya, buat progress dalam bidang yang kita tekuni. Tunjukkan secara data bahwa kita lebih hebat dari prediksi mereka. Lalu buat curriculum vitaedan kirimkan ke perusahaan sebelah.

4. PENGORBANAN PERASAAN SAAT TERJEBAK DALAM KEMACETAN
Beberapa titik di kota metropolitan sering terjadi kemacetan. Entah itu di Jakarta, Surabaya, Yogya, Medan dan kota-kota lainnya.
Terjebak macet emang bikin kusut. Belum lagi suara klakson saling bersahut-sahutan, saling senggol antar kendaraan dan kejadian lainnya.
Andai kita sedang terjebak dalam kondisi seperti itu, tahanlah perasaan emosi. Karena setiap orang, pada dasarnya sedang diuji tensi emosinya. Sedikit friksi saja, andai kita tidak bersabar hati, kejadian buruk bakalan terjadi. Entah karena saling lirik, lalu melotot, lalu saling mengumpat. Atau suara klakson berbunyi sambung menyambung dan lain sebagainya. Kadang kejadian sepele akan berakibat hal yang kita tidak pernah duga.
Spoiler for Suasana macet yang sering bikin kusut...:
Pernah dengarkan gegara suara klaksonakhirnya berurusan dengan hukum? Apalagi diikuti dengan adu fisik.
Jangan deh. Tahanlah emosi jika tidak ingin urusan malah tambah ribet. Ujung-ujungnya malah menyesal. Ah, jika aja tadi aku ga begini. Pasti ga begitu kejadiannya. Sesal kemudian tiada berguna bukan?

5. PENGORBANAN EGO WORKAHOLIC PEKERJAAN DEMI KELUARGA YANG MENUNGGU DENGAN SENYUMAN
Adakah diantara kita yang memiliki sifat seperti ini?
Bekerja secara profesional memang dibenarkan. Dan itu akan membuat kita menjadj pribadi yang handal. Namun, seperti hal lainnya, lakukan lah sesuai dengan porsinya. Jangan berlebihan, tak juga kekurangan. Sikap berlebihan akan melahirkan dampak yang buruk sekali. Trust me.
Spoiler for Workaholic mania....:
Tipikal pekerja yang workaholicsangat mementingkan urusan pekerjaan dan mengesampingkan faktor lain. Bisa jadi kesehatan akan sangat terganggu bila kita terlalu memfosirnya. Belum lagi faktor keluarga yang terabaikan. Kita boleh saja beralasan bahwa semua dilakukan demi masa depan. Pertanyaannya adalah, untuk masa depan siapa seandainya Tuhan mengambil nyawa kita akibat kelelahan ketika kita sibuk bekerja? Bagaimana nasib keluarga yang kita tinggalkan?
Spoiler for Disini, tempat kita akhirnya saling berbagi tanpa tendensi...:
Sikap workaholic bukan mitos. Tapi benar-benar ada dan itu sudah menjangkiti pola hidup kaum metropolitan. Ketika semua diukur secara materi semata-mata, maka saat itu pula workaholic akan menjadi raja.
Okay, anggap saja kita seorang Manager. Disayang atasan karena pekerjaan kita yang luarbiasa. Semua diselesaikan tanpa mengenal batasan waktu. Lalu tubuh, yang memiliki keterbatasan lantas protes. Dan kejadian terburuk terjadi. Akibat kelelahan bekerja lalu ajal tiba. Siapakah yang paling merasa? Atasan? Bawahan? Atau siapa?
Mari kita berandai-andai.
Sebab bekerja tak kenal waktu, bahkan keluarga pun sudah bukan menjadi prioritas, maka sakitlah kita. Karena sakit yang diderita sudah lumayan parah, diluar dugaan, nyawa kita tak tertolong. Kita meninggal dalam keadaan payah.
Atasan, bawahan, rekan bisnis, atau kawan-kawan di medos mendengar kabar ini.
Ratusan atau bisa jadi ribuan karangan bunga serta ucapan bela sungkawa membanjiri rumah dan juga akun medsos yang kita punya. Ucapan RIP, Semoga diterima di sisiNya, atau ucapan apapun yang menunjukkan ikut merasa sedih. Rekan-rekan seperusahaan bahkan datang ke tempat pemakaman. Ada yang tulus berdoa, ada pula yang mengabadikan momen mereka duduk dipusara sambil ber selfie ria.
Berapa lamakah kondisi seperti ini terjadi? Seminggu? Sebulan? Ya, ga lebih sebulan. Lalu, apa yang terjadi? Sang atasan akan mengganti posisi kita. Kawan-kawan satu perusahaan pun sudah mulai melupakan. Paling juga kalau ingat, justru hal-hal yang ga baik dari kita.
Sementara keluarga? Orang-orang yang selama ini bahkan tidak pernah kita anggap ada? Mereka lah yang akan mengenang kita sepanjang hidupnya. Tetap mendoakan kita, bahkan mereka pula yang rajin mengunjungi kita dalam pusara.

Membersihkan rerumputan yang mulai tumbuh diatas tanah tempat kita berbaring di dunia yang fana. Masihkan kita menukar cinta mereka dengan sikap ego kita yang memilih menjadi workaholic? Pikirkan ulang kawan.

Nah itu dia bentuk-bentuk pengorbanan yang jika kita mampu mengatasinya sesuai dengan porsi yang sewajarnya, akan membuat kita menjadi pribadi yang semakin matang.
Have a nice day

Salam skydavee...
Diubah oleh skydavee 05-08-2017 06:39
0
3.3K
39


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan