JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Kabar kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ke Indonesia mendapat tanggapan dari pengamat politik Arbi Sanit.

Menurutnya, kabar itu sengaja dibangun oleh para pendukung Habib Rizieq, agar menjaga eksistensi tersangka kasus chat WhatsAppberkonten pornografi itu di Indonesia.

"Ini orang-orangnya di sini yang cerita mau pulang ke sini, supaya namanya tetap hidup di sini. Saya melihat anak buahnya tetap berjuang agar tetap eksis. Ada saja isu yang dikeluarkan supaya terkesan dia ada terus," kata Arbi kepada Netralnews.com, Kamis (3/8/2017).

Padahal, lanjut Arbi, Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) secara pribadi mungkin tidak berani pulang karena akan diadili atas berbagai kasus hukum yang menjeratnya.

"Isu pulang ini saya gak yakin dari dia sendiri. Sengaja dibangun oleh orang-orang dia. Saya kira Rizieq-nya gakmau pulang, gak mau balik. Kalau dia pulang kan langsung diadili," ujarnya.

"Jadi bangsa Indonesia, masyarakat ini seolah-olah ditakut-takuti dengan 'hantu' Rizieq. Rizieq itu antara ada dan tiada. Diadakan terus tapi dia gakada. Raganya gak ada tapi dibuat seoalah-olah ada terus," ungkap Arbi.

Sebelumnya, rencana kepulangan Habib Rizieq disampaikan oleh kuasa hukumnya, Kapitra Ampera. "Rencana 15 Agustus. Rencana kami mau jemput ke sana," kata Kapitra di Mapolda Metro Jaya, Rabu, (2/8/2017).

Kepulangannya Habib Rizieq, selain berkaitan dengan ulang tahun FPI, ia juga akan menghadapi proses hukum dalam beberapa kasus yang menjeratnya.

“Tentu kalau Habib Rizieq pulang ke Indonesia, itu artinya beliau akan menghadapi semua permasalahan hukum yang disangkakan kepadanya. Kalau dia pulang ke sini terus balik lagi ngapain,” tutur Kapitra.

Courtesy : http://www.netralnews.com/news/megap...rizieq.di.indo