BERBAGI CINTA UNTUK SODARA (KASKUS REGIONAL SOLO PEDULI)
TS
Gursel
BERBAGI CINTA UNTUK SODARA (KASKUS REGIONAL SOLO PEDULI)
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat kepada kita sehingga kita masih diberi kesempatan untuk bisa melakukan kegiatan sehari-hari seperti biasanya hingga saat ini.
Beberapa waktu yang lalu saya mendapatlan kabar dari teman Kaskus Regional Solo, bahwa saudara kita Kang Aris id kaskus yc2snk sedang mendapatkan ujian dari Allah SWT. Putri beliau senang sakit KCOT
Spoiler for KCOT adalah:
KCOT / OKC( keratocystic odontogenic ) diduga timbul dari lamina gigi dan berhubungan dengan gigi yang terkena dampak. Beberapa keratokista odontogenik adalah ciri sindrom karsinoma sel basal nevoid. Keratosis Odotogenik berasal dari SISA-SISA LAMINA GIGI.
KCOT mencapai kira-kira 3-11% dari semua kista di rahang. KCOT terjadi di segala usia, dengan kejadian puncak pada dekade kedua dan keempat, dengan pasien termuda melaporkan pada usia 5 tahun. Usia rata-rata pasien dengan keratokista odontogenik ganda (OKCs), dengan atau tanpa NBCCS ( Nevoid Basal Cell Carcinoma ), lebih muda daripada mereka yang memiliki OKC nonrecurrent tunggal.
Keratosis Odontogenik (OKC) didominasi oleh penyakit pada individu kulit putih, terutama orang Eropa Utara, dan ada rasio pria terhadap wanita 1,6: 1, walaupun Chirapathomsakul dkk melaporkan bahwa OKC sedikit lebih umum terjadi pada Wanita dibanding laki-laki. Keratokista odontogenik perifer (OKC) memiliki predominan wanita dengan perbandingan antara laki-laki terhadap laki-laki 2.2: 1.
Keratosis Odontogenik (OKCs) dapat ditemukan di rahang bawah dan rahang atas tetapi dua kali lebih umum pada mandibula, dengan predileksi untuk sudut dan ramus naik. Contoh langka kista ini yang timbul dari sendi temporomandibular (TMJ) telah dilaporkan. Kista mandibula dapat melewati garis tengah, dan kista maksila mungkin melibatkan sinus dan lantai hidung. Meskipun keratocysts odontogenik (OKCs) banyak ditemukan sebagai lesi intraosseous, manifestasi perifer telah dilaporkan, terutama yang melibatkan jaringan lunak gingiva bukal di daerah kanin mandibula.
Secara klinis, keratocysts odontogenic (OKCs) umumnya hadir sebagai pembengkakan, DENGAN ATAU TANPA RASA SAKIT. Kista secara klasik tumbuh di dalam ruang meduler tulang dalam arah anteroposterior, menyebabkan ekspansi pada awalnya minimal. Ekspansi buccal tercatat sekitar 30% dari maksila dan 50% lesi mandibular. Telah ditunjukkan bahwa aktivitas kolagenase pada epitel kista dengan sifat resorbatifnya tampaknya mengatur kemampuan lesi untuk tumbuh secara ekspansif dalam tulang.
Secara radiografi, keratokista odontogenik (OKCs) hadir sebagai lesi radiolusen yang terdefinisi dengan baik yang tidak beraturan atau multilokuler, dengan margin halus dan biasanya korteks, kecuali jika mereka telah terinfeksi sekunder. Pada 25-40% kasus, ada gigi yang tidak erupsi yang terlibat dengan lesi. Gigi yang berdekatan mungkin tergusur, namun resorpsi akar jarang terlihat. Lesi maksilaris cenderung lebih kecil dari lesi mandibular; Namun, keterlibatan yang lebih luas dapat diapresiasi di rahang atas karena sifat tulang cancellous. Lesi yang lebih besar dapat menyebabkan ekspansi tulang dengan atau tanpa perforasi pada pelat korteks.
Keratosis odontogenik (OKCs) adalah kista odontogenik PALING AGRESIF yang melibatkan rongga mulut, yang sebagian besar terkait dengan kemampuan mereka untuk meluas ke jaringan lunak dan tulang yang berdekatan. Sebagian besar kekambuhan terjadi dalam 5-7 tahun setelah perawatan, walaupun beberapa kekambuhan telah ditemui lebih dari 10 tahun setelah intervensi bedah awal. Keratokista odontogenik perifer (OKC) jauh lebih tidak agresif daripada pasangan intraosseusnya, dan oleh karena itu, pendekatan pengobatan yang lebih konservatif dianjurkan.
Pengobatan keratosis odontogenik (OKCs) tetap kontroversial, dan modalitas pengelolaan dapat dikategorikan sebagai "konservatif" atau "agresif," berdasarkan beberapa faktor termasuk ukuran lesi, hubungan anatomi, pola rekurensi, dan hubungan kista dengan NBCCS. Beberapa teknik manajemen bedah telah dilaporkan, termasuk marsupialization, enukleasi, enukleasi dengan penggunaan larutan Carnoy, dekompresi, reseksi bedah marjinal atau radikal, dan implantasi tulang.
Hanya ada sedikit informasi dalam literatur yang menentukan apakah ukuran keratocyst odontogenik (OKC) dapat mempengaruhi potensinya untuk kambuh. Dalam sebuah laporan oleh Zhao dkk, dari 489 pasien yang diobati untuk keratosis odontogenik (OKCs), 255 melakukan tindak lanjut selama periode 3 sampai 29 tahun, di mana tidak ada korelasi yang dapat dilakukan mengenai potensi rekurensi Di lokasi lesi..
Oleh karena itu kita sebagai saudara marilah mendukung dalam doa untuk kesembuhan putri beliau.
Dan dengan trit ini saya mewakili seluruh teman-teman KRS mengajak teman-teman semua yang membaca trit ini untuk berbagi dengan memberikan donasi. Mungkin donasi yang kita kumpulkan tidak seberapa, tapi donasi itu sebagai bentuk peduli kita dengan sodara kita.
Rekening untuk Penyaluran Donasi MANDIRI
138 000 7927770
An ARIF DETYO NUGROHO
konfirmasi transfer :S E N S O R6-4704-6917
Atas segala bentuk perhatian dari teman-teman saya mengucapka terima kasih.