- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pria yang Tewas Dibakar, Ternyata Korban Salah Sasaran


TS
donjuandonk
Pria yang Tewas Dibakar, Ternyata Korban Salah Sasaran
Quote:
TRIBUN-BALI.COM, BEKASI - Peristiwa sangat memprihatinkan terjadi di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Seorang pria tewas dibakar massa karena disangka telah mencuri ampli di sebuah masjid.
Belakangan diketahui, pria malang tersebut hanya merupakan korban salah sasaran warga, karena ampli di masjid yang dimaksud masih utuh.
Kejadian miris itu ramai diviralkan sejumlah netizen kemarin, Selasa (1/8/2017).
Awalnya, pria yang disebut-sebut berprofesi sebagai tukang servis televisi itu hendak salat Ashar di masjid Desa Muara Bakti.
Ia terpaksa membawa ampli miliknya ke dalam masjid karena khawatir akan hilang jika ditaruh di atas jok motor.
Nahas, pria tersebut justru disangka telah mencuri ampli di masjid itu.
Ia menjadi sasaran kemarahan warga. Meskipun sudah mencoba berlari ke kampung lain, warga tetap mengejar dan mengamuk pria itu.
Ia bahkan disiram bensin lalu dibakar hidup-hidup. Pria itu akhirnya tewas dengan luka bakar parah, tanpa ada yang menolong.
Setelah diselidiki, ternyata pria itu tidak mencuri ampli di masjid.
"Masih ingat postingan saya? Kejadian kemarin, Selasa 1 Agustus 2017 sore. Tentang maling ampli masjid yang dibakar hidup-hidup hingga tewas mengenaskan di daerah Pasar Muara Bekasi?
Astagfirullahhaladzim.
Ternyata korban adalah salah tuduh yang dijadikan korban kebrutalan manusia yang sudah dirasuki iblis.
Seorang pria tewas dibakar massa karena disangka telah mencuri ampli di sebuah masjid.
Belakangan diketahui, pria malang tersebut hanya merupakan korban salah sasaran warga, karena ampli di masjid yang dimaksud masih utuh.
Kejadian miris itu ramai diviralkan sejumlah netizen kemarin, Selasa (1/8/2017).
Awalnya, pria yang disebut-sebut berprofesi sebagai tukang servis televisi itu hendak salat Ashar di masjid Desa Muara Bakti.
Ia terpaksa membawa ampli miliknya ke dalam masjid karena khawatir akan hilang jika ditaruh di atas jok motor.
Nahas, pria tersebut justru disangka telah mencuri ampli di masjid itu.
Ia menjadi sasaran kemarahan warga. Meskipun sudah mencoba berlari ke kampung lain, warga tetap mengejar dan mengamuk pria itu.
Ia bahkan disiram bensin lalu dibakar hidup-hidup. Pria itu akhirnya tewas dengan luka bakar parah, tanpa ada yang menolong.
Setelah diselidiki, ternyata pria itu tidak mencuri ampli di masjid.
"Masih ingat postingan saya? Kejadian kemarin, Selasa 1 Agustus 2017 sore. Tentang maling ampli masjid yang dibakar hidup-hidup hingga tewas mengenaskan di daerah Pasar Muara Bekasi?
Astagfirullahhaladzim.
Ternyata korban adalah salah tuduh yang dijadikan korban kebrutalan manusia yang sudah dirasuki iblis.
Quote:


UPDATE :
Quote:

BEKASI, KOMPAS.com – Seorang pria berinisial MA dikeroyok dan dibakar hidup-hidup oleh warga karena dituduh sebagai pelaku pencurian amplifier milik mushala memiliki profesi sebagai orang yang mereparasi alat-alat elektronik.
"Suami saya jual beli amplifier bekasi, ngerakit box-box salon. Kalau saya nggak kerja," ujar istri dari almarhum MA, Siti Zubaidah (25) saat ditemui di kediamannya, Kampung Jati, Desa Cikarang Kota, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Kamis (3/8/2017).
Ia melanjutkan, biasanya almarhum suaminya akan mencari barang-barang atau amplifier bekas, lalu direparasi di rumah, dan dijual lagi setelah diperbaiki.
Sehingga, kata dia, ada kemungkinan saat itu almarhum suaminya sedang mampir untuk shalat dan amplifier tersebut bukanlah hasil curian, melainkan sudah dibeli.
Adapun mushala tersebut bernama Al-Hidayah di Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Selasa (1/8/2017) dan waktu kejadian sekitar pukul 16.30 WIB,
Zubaidah yang ditinggalkan almarhum telah memiliki seorang anak laki-laki berusia empat tahun dan satu lagi masih dalam kandungan berusia enam bulan.
Ia juga mengatakan, pertama kali mengetahui kondisi suami dari pihak kepolisian yang datang ke rumahnya pada Selasa malam sekitar pukul 23.00 WIB.
"Ya katanya (polisi) suami saya nyuriamplifier di mushala di daerah Babelan, terus dihakimi, digebukin, terus dibakar hidup-hidup. Sempat enggak percaya, masa suami saya. Kalau bukan liat di foto itu saya nggak percaya kalau itu suami saya," kata Zubaidah.
Ketidakpercayaan Zubaidah ini didasarkan karena tempat kejadian bukanlah jalur suaminya bekerja. Dia mengatakan, biasanya almarhum suaminya bekerja ke daerah Cileungsi untuk mencari amplifier bekas.
"Karena kan itu enggak satu jalur, lain jalur itu mah. Setau saya, dia ke daerah Cileungsi, arah-arah Bogor," kata dia.
Selain itu, Zubaidah juga mengaku terakhir kali berkomunikasi dengan almarhum suaminya, sebelum MA berangkat untuk bekerja pada siang hari setelah waktu dzuhur. Biasanya juga, kata Zubaidah, MA kembali ke rumah setelah bekerja pada sore hari sekitar pukul 17.00 WIB.
Sampai saat ini Zubaidah mengaku belum mendatangi tempat kejadian saat almarhum suaminya dihakimi massa. Sambil terisak tangis, Zubaidah pun berharap adanya keadilan untuk almarhum suaminya, agar pelaku yang telah membakar suaminya segera ditemukan dan diproses hukum.
Almarhum MA telah dimakamkan pada Rabu (2/8/2017) sore di TPU Kedondong, BTN Buni Asih Kongsi, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.
Diubah oleh donjuandonk 04-08-2017 13:07
0
17.7K
Kutip
131
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan