Kaskus

News

mtx98Avatar border
TS
mtx98
BI akui daya beli menengah bawah melemah
JAKARTA. Indikasi lesunya konsumsi masyarakat, diperkirakan lantaran adanya perubahan pola transaksi dari cara konvensional ke online. Sayangnya, data lain menunjukkan bahwa pertumbuhan produksi manufaktur kuartal kedua tahun ini melambat dibandingkan kuartal pertama 2017.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, lambatnya pertumbuhan produksi manufaktur terjadi baik untuk kelas mikro dan kecil maupun besar dan sedang. Bahkan, industri manufaktur mikro dan kecil jauh lebih lambat dibanding kelas besar dan sedang.

Pada periode tiga bulan kedua 2017, industri manufaktur mikro dan kecil hanya tumbuh 2,5% year on year (YoY), jauh lebih lambat dibanding pertumbuhan kuartal pertama 2017 yang sebesar 6,63% YoY. Sementara, industri manufaktur besar dan sedang tumbuh 4% YoY, yang juga melambat dari kuartal pertama 2017 sebesar 4,46% YoY.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo mengatakan, lemahnya produksi industri tersebut terjadi karena dua tren konsumsi masyarakat saat Pertama, masyarakat kelas menengah ke bawah yang mengalami penurunan pendapataan yang diterimanya. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh kenaikan tarif listrik.

Selain itu, dengan melambatnya kegiatan di sektor korporasi kemudian pengaruh ke lapangan kerja formal dan pengaruh juga ke pendapatan. "Kalau dilihat, statistik upah buruh dan nilai tukar petani (NTP) menurun," kata Dody, Kamis (3/8).

Kedua, masyarakat kelompok menengah atas yang memangkas konsumsinya dan mengalihkan ke simpanan. Hal tersebut tampak pada naiknya ekspor dan adanya devisa hasil ekspor. Akan tetapi dana pihak ketiga (DPK) di perbankan juga naik, terutama dari kelompok masyarakat dengan simpanan di atas Rp 1 miliar-Rp 2 miliar.

"Ada indikasi consumption smoothing, mereka alihkan sementara waktu konsumsi," tambah Dody.

Meski demikian, hasil survei juga menujukkan bahwa perusahaan besar berbasis sumberdaya alam (SDA) mulai membelanjakan belanja modalnya melalui impor alat berat. Artinya, perusahaan tersebut melakukan impor untuk investasi.

"Kami akan menunggu rilis pertumbuhan ekonomi Senin (7/8) nanti," tambah dia.

http://m.kontan.co.id/news/bi-akui-d...-bawah-melemah
0
2K
27
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan