- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jusuf Kalla Akui Daya Beli Masyarakat Melemah


TS
mtx98
Jusuf Kalla Akui Daya Beli Masyarakat Melemah

pnn.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, tingkat inflasi bulan Juli mencapai 0,22 persen. Angka inflasi tersebut jauh lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,69 persen.
Banyak pihak menilai tren inflasi rendah yang terus berlanjut tersebut disebabkan salah satunya karena daya beli masyarakat yang terus menurun. Hal tersebut dibenarkan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Politikus senior partai Golkar itu menuturkan nilai inflasi yang cenderung rendah salah satunya disebabkan oleh daya beli yang sedang turun.
Dia menyebut kondisi itu memang sudah diketahui sebelumnya seperti ditulis di banyak media.
”Memang (daya beli, red) turun, memang dalam kondisi begini,” ujar JK di Kantor Wakil Presiden kemarin (1/8).
Dia menuturkan bisa jadi inflasi 0,22 persen pada Juli ini karena produksi beberapa komoditas pertanian juga sedang tinggi. Misalnya beras dan jagung. ”Beras atau jagung naik tidak stabil,” tambah dia.
Namun, dia berharap masyarakat tidak perlu terlalu heran dengan inflasi yang rendah. Sebab, dengan inflasi yang kadang lebih tinggi dari negara lain juga sudah terbiasa. “Inflasi 0,22 itu biasa saja,” tegas dia.
Chief Economist Skha Institute Eric Alexander Sugandi menuturkan, tidak dipungkiri jika indikasi pelemahan daya beli masyarakat cukup kuat. Hal tersebut tercermin dari angka Indeks Kepercayaan Konsumen yang terus menurun.
Dia menguraikan, setidaknya ada beberapa faktor yang membuat daya beli masyarakat melemah. Diantaranya kenaikan beberapa item administered prices seperti Tarif Dasar Listrik (TDL).
"Kemudian ada tekanan harga komoditas energi, pertanian dan perkebunan. Hal ini pengaruhi kelompok masyarakat yg incomenya bergantung pada komoditas, kebanyakan di luar jawa. Lalu tertekannya pertumbuhan ekonomi dan lambatnya pertumbuhan investasi. Pelemahan daya beli ini sudah berlangsung sejak 2-3 tahun terakhir, ketika ekonomi Indonesia tumbuh melambat, "paparnya.
Sementara itu, berdasarkan rilis inflasi BPS, unflasi tahun kalender sebesar 2,60 persen, dan inflasi tahun ke tahun mencapai 3,88 persen. Dari 82 kota IHK, 59 kota tercatat mengalami inflasi, sementara 23 kota deflasi.
Adapun inflasi tertinggi di Bau-bau sebesar 2,44 persen dan terendah di Meulaboh sebesar 0,01 persen.
Sementara, deflasi tertinggi di Merauke 1,50 persen dan deflasi terendah di Metro dan Probolinggo masing-masing 0,07 persen. (ken/jun)
http://www.jpnn.com/news/sssttt-jusu...melemah?page=3
0
3.1K
28


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan