Kaskus

News

User telah dihapusAvatar border
TS
User telah dihapus
Tegas! Novel Baswedan Menolak Diperiksa
Tegas! Novel Baswedan Menolak Diperiksa
Novel Baswedan saat diwawancari JawaPos di Singapura, beberapa waktu lalu. (Imam Husein/Jawa Pos/JawaPos.com)

JawaPos.com - Penyidik dari Polda Metro Jaya ternyata pernah mendatangi Novel Baswedan di Singapura. Dia adalah korban penyiraman air keras yang kasusnya hingga kini belum terungkap.

Akan tetapi hingga kini penyidik senior di Komisi Pemberantasan Korupsi itu belum sekalipun dimintai keterangan dan dimasukkan ke Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menerangkan, penyidiknya memiliki alasan mengapa Novel belum diperiksa.

Tegas! Novel Baswedan Menolak Diperiksa
Novel Baswedan saat diwawancari JawaPos di SIngapura, beberapa waktu lalu.

Novel Baswedan saat diwawancari JawaPos di SIngapura, beberapa waktu lalu. (Imam Husein/Jawa Pos/JawaPos.com)

"Penyidik sudah ke sana mau memeriksa, tapi belum mau (Novel). Dia bilang, ngobrol saja lah. Masalah polisi dan lainnya nanti saja lah," terangnya, Kamis (3/8).

Menurutnya, penyidik juga sudah mencoba membicarakan terkait informasi yang kini meluas melalui safari Novel ke sejumlah media. Penyidik selalu menyarankan agar poin itu dapat dituangkan ke dalam BAP.

"Kami akan ke sana memeriksa yang bersangkutan daripada informasi itu ke mana mana, lebih baik kita tuangkan ke BAP. Kami enggak masalah jam berapa saja ke sana. Sampai saat ini belum di BAP," jelasnya.

Untuk saat ini, polisi hanya bisa bersabar hingga Novel Baswedan berkenan memberikan keterangan dan fakta dari informasi yang dibeberkannya ke sejumlah media.

"Polisi siap kapan saja berangkat.Kami mempersiapkan anggota dari PMJ. Kami koordinasi dengan KPK enggak masalah," tukasnya.
(elf/JPC)

Sumur : http://www.jawapos.com/read/2017/08/...olak-diperiksa

Novel Baswedan He is a Legend from KPK RI.

Novel Baswedan adalah alumni akpol 1998 ( kalau tdk keliru ) dan penyidik utama atau senior KPK RI. Salut buat Novel Baswedan yang berani melawan arus mainstream, berani mengungkap kasus-kasus dengan kaliber super gede...kelas kakap. Novel membuka tabir gelap kasus korupsi di negeri ini hingga menjadi terang benderang tanpa pandang bulu, meskipun itu menyasar di korps bayangkara yang telah membesarkannya.

Pada tahun 2012, Novel Baswedan ikut mengungkap kasus korupsi simulator SIM yang melibatkan salah satu pejabat senior Polri, mantan Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Djoko Susilo. Hingga sempat akan ditahan di tahun 2015 oleh polres bengkulu namun gagal penahanan yang lucu itu.

Novel Baswedan juga dipercaya masuk tim yang mengungkap kasus besar. Pada 2009, Novel memimpin penyergapan terhadap Bupati Buol yang terjerat kasus dugaan suap proses perizinan kebun sawit, Novel juga sempat diserang kelompok pendukung Amran saat memimpin operasi penangkapan. Sepeda motor yang ia kendarai ditabrak mobil yang mengawal Amran, hingga ringsek.
Novel Baswedan penyidik KPK RI yang tak henti diteror namun semangatnya tak pernah surut. Tangan dinginnya, bersama-sama seluruh elemen KPK, terus membongkar kasus demi kasus.

Selanjutnya, Novel ikut andil dalam mengungkap kasus korupsi Wisma Atlet Hambalang yang melibatkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin. Nazar diduga menggelapkan dana.
Skandal yang terjadi pada 2011 itu menggembosi partai penguasa kala itu, Demokrat.

Di tahun 2011, Novel juga ikut terlibat dalam menangani kasus suap pemilihan Dewan Gubernur Senior Bank Indonesia senilai Rp 20,8 miliar yang menyeret eks Deputi Gubernur BI Miranda S Goeltom.

Bahkan Novel ikut pula menangani salah satu skandal dalam tubuh penegakan hukum di Indonesia, yakni kasus suap Ketua MK Akil Mochtar.
Akil terlibat suap perkara sengketa pilkada di beberapa daerah sepanjang tahun 2011 hingga 2012. Nilai suap dalam kasus tersebut Rp 58 triliun.

Saat ini Novel yang sedang menjabat sebagai Kepala Satuan Tugas kasus e-KTP. Perkara korupsi pengadaan KTP elektronik pada tahun anggaran 2011 yang diduga merugikan negara Rp 2,3 triliun.
Tidak hanya kerugian negara yang besar, kasus tersebut juga mencatut beberapa nama besar, mayoritas adalah pejabat legislatif dan eksekutif.
Diubah oleh User telah dihapus 03-08-2017 12:55
0
4.2K
29
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan