- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Menhub: Angkutan Massal Penting Untuk Kurangi Jumlah Pemotor


TS
joshluciver
Menhub: Angkutan Massal Penting Untuk Kurangi Jumlah Pemotor
sumur
Indonesia bukan jakarta aj pak
selama dijalan ane temuin truk ataupun bis reyot saya kira menhub belum bekerja optimal
itu aj

Quote:
Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut pentingnya meningkatkan angkutan massal untuk mengurangi jumlah pemotor di jalan raya. Menurutnya pemerintah belum mampu secara maksimal mengimbau pemotor karena angkutan massal saat ini juga belum berjalan maksimal.
"Saya tidak dengan serta merta setuju untuk menghilangkan motor. Karena kita belum memberikan angkutan massal yang baik bagi masyarakat, baik di dalam kota maupun antar kota," ujar Budi dalam Focus group discussion (FGD) keselamatan transportasi publik jalan raya di Hotel JS Luwansa, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (3/8/2017).
Menurutnya pembangunan Light Rail Transit (LRT), Mass Rapid Transit (MRT) dan Kereta Cepat yang saat ini sedang berjalan memiliki peran yang sangat besar. Menurutnya penyediaan angkutan massal dapat membuat masyarakat tidak mengedepankan penggunaan kendaraan pribadi, terutama sepeda motor.
"Jadi kalau kita bisa mengandalkan angkutan massal banyak penumpang yang bisa kita tampung. Untuk LRT yang rencananya selesai 2020, kita prediksi bisa menampung 2 hingga 3 juta penumpang. Dengan begitu kita bisa mengedukasi masyarakat agar nggak usah menggunakan motor, gunakan saja angkutan massal ini, terutama saat lebaran. Jadi ini kita tidak melarang tapi secara bertanggung jawab mengarahkan," sebutnya.
Budi menekankan pentingnya angkutan massal karena menurutnya 61 persen kecelakaan terjadi akibat faktor kelalaian manusia dan 70 persen kecelakaan terjadi pada pemotor. Oleh karena itu, ia ingin edukasi terhadap pengguna kendaraan terus dilakukan.
"Setiap satu jam ada 3 orang meninggal karena kecelakaan. Ini sebuah angka yang dahsyat, bisa dibayangkan kalau itu keluarga kita. Ini 61 persennya karena human error dan 70 persennya pemotor, jadi kita harus edukasi dengan baik supaya tidak terjadi kecelakaan," katanya.
Budi juga mengingatkan pentingnya diskusi dini persiapan mudik lebaran bersama pihak terkait untuk menurunkan jumlah kecelakaan lalu lintas. Hal tersebut menjadi krusial mengingat tahun depan arus mudik Lebaran harus berjalan lebih baik dari tahun ini.
"Kita harus mulai (diskusi perencanaan mudik) mulai dari sekarang, jangan nanti. Jadi 1 sampai 2 minggu ini kita bahas. Harus dari sekarang kita sampaikan supaya PUPR juga siap melakukan perbaikan jalan," tuturnya.
"Jadi kita bisa kumpulkan supir-supir angkutan massal supaya masyarakat bawah yang pengguna ini passionnya mereka itu keselamatan. Sebagaimana kita punya passion kelihatan baik atau cakep, keselamatan ini jadikan passion. Saya yakin bisa, insya Allah bisa kita laksanakan dengan baik," tutup Budi.
"Saya tidak dengan serta merta setuju untuk menghilangkan motor. Karena kita belum memberikan angkutan massal yang baik bagi masyarakat, baik di dalam kota maupun antar kota," ujar Budi dalam Focus group discussion (FGD) keselamatan transportasi publik jalan raya di Hotel JS Luwansa, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (3/8/2017).
Menurutnya pembangunan Light Rail Transit (LRT), Mass Rapid Transit (MRT) dan Kereta Cepat yang saat ini sedang berjalan memiliki peran yang sangat besar. Menurutnya penyediaan angkutan massal dapat membuat masyarakat tidak mengedepankan penggunaan kendaraan pribadi, terutama sepeda motor.
"Jadi kalau kita bisa mengandalkan angkutan massal banyak penumpang yang bisa kita tampung. Untuk LRT yang rencananya selesai 2020, kita prediksi bisa menampung 2 hingga 3 juta penumpang. Dengan begitu kita bisa mengedukasi masyarakat agar nggak usah menggunakan motor, gunakan saja angkutan massal ini, terutama saat lebaran. Jadi ini kita tidak melarang tapi secara bertanggung jawab mengarahkan," sebutnya.
Budi menekankan pentingnya angkutan massal karena menurutnya 61 persen kecelakaan terjadi akibat faktor kelalaian manusia dan 70 persen kecelakaan terjadi pada pemotor. Oleh karena itu, ia ingin edukasi terhadap pengguna kendaraan terus dilakukan.
"Setiap satu jam ada 3 orang meninggal karena kecelakaan. Ini sebuah angka yang dahsyat, bisa dibayangkan kalau itu keluarga kita. Ini 61 persennya karena human error dan 70 persennya pemotor, jadi kita harus edukasi dengan baik supaya tidak terjadi kecelakaan," katanya.
Budi juga mengingatkan pentingnya diskusi dini persiapan mudik lebaran bersama pihak terkait untuk menurunkan jumlah kecelakaan lalu lintas. Hal tersebut menjadi krusial mengingat tahun depan arus mudik Lebaran harus berjalan lebih baik dari tahun ini.
"Kita harus mulai (diskusi perencanaan mudik) mulai dari sekarang, jangan nanti. Jadi 1 sampai 2 minggu ini kita bahas. Harus dari sekarang kita sampaikan supaya PUPR juga siap melakukan perbaikan jalan," tuturnya.
"Jadi kita bisa kumpulkan supir-supir angkutan massal supaya masyarakat bawah yang pengguna ini passionnya mereka itu keselamatan. Sebagaimana kita punya passion kelihatan baik atau cakep, keselamatan ini jadikan passion. Saya yakin bisa, insya Allah bisa kita laksanakan dengan baik," tutup Budi.
Indonesia bukan jakarta aj pak
selama dijalan ane temuin truk ataupun bis reyot saya kira menhub belum bekerja optimal
itu aj

0
1K
Kutip
11
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan