Kasus chat berbau pornografi yang melibatkan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab hingga kini masih jalan di tempat. Rizieq yang sudah menyandang status tersangka masih belum diperiksa penyidik, apalagi dijebloskan ke dalam penjara.

Pro dan kontra pun terjadi. Bagi mereka yang mendukung, menyebut jika sang Habib tengah dikriminalisasi. Untuk yang kontra menilai Rizieq tak gentleman, takut menghadapi kasus hukum yang menjeratnya.

Terkait pandangan tersebut, Kuasa Hukum Rizieq, Kapitra Ampera mengungkapkan Rizieq tak gentar dan siap hadapi hukum. Namun, pihaknya khawatir akan adanya eskalasi massa ketika Rizieq menghadap penyidik.

"Jika ada pimpinannya dicederai keadilannya, ketika habib datang ke sini beberapa kali enggak ada yang marah tuh, tetapi ketika dia diperiksa diagendakan karena ada indikasi kekuasaan, bukan penegakan hukum, umat marah itu manusiawi,"ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (2/8).

"Dari dulu siap (diperiksa), cuma masalahnya kan umatnya yang belum siap," sambungnya.

Lanjut Kapitra, kliennya berharap dengan adanya pergantian pimpinan Kapolda Metro Jaya dari Irjen M. Iriawan kepada Irjen Idham Azis, agar kasus ini sesuai dengan hukum. Bukan karena kekuasaan maupun pesanan dari seseorang.

"Harapannya hukum ditegakkan berdasarkan hukum, bukan hukum ditegakkan berdasarkan karena sebuah order, itu aja. Pokoknya orang harus salah pokoknya orang harus ditangkap itu kan melanggar undang-undang," pungkasnya.