Jakarta - Industri sektor ritel tengah mengalami kelesuan. Hal ini terjadi karena daya beli masyarakat yang rendah karena mengerem belanjanya, sehingga berimbas pada penjualan ritel-ritel modern. Tak terkecuali produk-produk minuman ringan.

Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim), Triyono Pridjosoesilo, mengatakan ada penurunan penjualan di kuartal pertama tahun ini sebesar 3,7%. Bahkan sampai dengan semester pertama 2017, tren penjualan minuman ringan semakin tergerus.

"Kalau total untuk minuman siap saji memang di kuartal I kita mencatat turun 3,7%, itu semua kategori minuman siap saji. Bahkan Januari sampai kuartal II, data terakhir belum ada perbaikan, malah turun lagi 4%. Lebaran belum ada datanya kita," kata Triyono kepada detikFinance, Rabu (2/8/2017).

Tren masyarakat beberapa bulan terakhir yang lebih memilih irit berbelanja, ungkap dia, jadi alasan utama penurunan penjualan minuman ringan seperti halnya produk ritel lainnya.

"Yang pasti karena daya beli masyarakat menengah ke bawah turun. Di satu sisi income tidak bertambah, di sisi lainnya kewajiban-kewajiban lain yang basic mengalami kenaikan seperti listrik, makanan, dan lainnya," jelas Triyono.

"Ini akhirnya mengubah pola spending (belanja), sehingga produk yang tidak terlalu urgent, mereka kurangi pengeluarannya. Minuman siap saji seperti minuman ringan kan salah satu yang bukan produk basic," tambahnya.

Triyono mengaku tak tahu persis jenis minuman siap saji yang mengalami penurunan penjualan paling tajam. "Keseluruhan minuman siap saji turun, saya tak tahu persis yang paling turun," pungkasnya. (idr/mkj)

https://finance.detik.com/berita-eko...emester-i-2017

. Mungkin banyak yang belum tahu kalo minuman ringan bisa dibeli secara online