JAKARTA – Vladimir Putin diklaim orang terkaya di dunia saat ini
Bos Amazon Jeff Bezos mengungguli kekayaan yang dimiliki Pendiri Microsoft Bill Gates. Sayangnya ini hanya terjadi dalam waktu singkat. Sebab, turunnya saham Amazon membuat Bezos kembali ke peringkat orang terkaya kedua setelah Gates.
Melansir CNBC, seorang investor menyebut kekayaan Presiden Rusia Vladimir Putin jauh melebihi kekayaan Bezos maupun Gates. Kekayaan bersih Putin diperkirakan mencapai USD200 miliar. Mantan CEO Hermitage Capital Management Bill Browder memberikan kesaksian di hadapan Hakim pekan lalu.
Sekadar diketahui, saat ini kekayaan Gates bernilai hampir USD90 miliar dan Bezos bernilai hampir USD85 miliar. "Saya memperkirakan bahwa dia (Putin) telah mengumpulkan USD200 miliar keuntungan," kata Bill Browder.
Browder mengatakan, Putin menyimpan uangnya di negara bagian Barat dan semua uangnya berpotensi terkena pembekuan aset dan penyitaan. Lebih lanjut, Browder mengatakan, kekayaan Putin adalah hasil dari praktik jahat.
Courtesy: The Sun
"Ada sekira 10.000 pejabat di Rusia yang bekerja untuk Putin yang diberi instruksi untuk membunuh, menyiksa, menculik, memeras uang dari orang-orang dan merebut properti mereka," lanjut Browder.
Browder mendirikan dan memimpin Hermitage Capital Management. Sejak 1996 sampai 2005 perusahaan tersebut menjadi penasihat investasi di Rusia dan memiliki dana investasi sebesar USD4 miliar di saham Rusia. Pada 2005, pengusaha pemodal diberi label sebagai ‘Ancaman terhadap keamanan nasional’ di sana dan dilarang masuk negara.
Setelah dia dipaksa keluar, pejabat Rusia menyita dana investasi Hermitage Capital Management. Menurut Browder, Putin mencuri USD230 juta dan Hermitage Capital Management telah membayar pajak ke negara Rusia tersebut.
Browder bersaksi di depan Kongres karena pengacara Rusia yang dipekerjakannya untuk menyelidiki perampasan perusahaannya, Sergei Magnitsky, disiksa dan akhirnya terbunuh di penjara pada 2009. Sejak saat itu, Browder telah menjadi advokat melawan korupsi di Rusia. Dengan demikian, dia dipanggil untuk bersaksi sebagai bagian dari penyelidikan kongres mengenai campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden 2016.