Tradisi Sosi (yot) Masyarakat Adat Werka, Maluku Tenggara
TS
ryan.manullang
Tradisi Sosi (yot) Masyarakat Adat Werka, Maluku Tenggara
Spoiler for #tradisi buka sasi (yot):
Masyarakat adat Desa Werka, Kecamatan Kei Besar, Maluku Tenggara memiliki kebudayaan menggelar ritual adat buka sasi (yot) untuk panen raya komoditas ikan tembang (Sardinella sp), yang biasa dilakukan dalam bulan-bulan tertentu setiap tahunnya.
Sejak dahulu, masyarakat Werka secara konsisten melakukan perlindungan kawasan dalam bentuk sasi, yang berarti pembatasan pemanfaatan sumber daya melalui pelarangan pengambilan sumber daya laut dalam jangka waktu tertentu. Dalam istilah setempat, sasi disebut yot. Yot di Desa Werka masih diberlakukan hingga kini terhadap sumber daya yang ada di laut maupun darat, termasuk ikan tembang, pelagis kecil musiman di wilayah perairan
mereka. ikan tembang
Awal November hingga Mei adalah waktu bagi ikan tembang bertumbuh dewasa, mencapai ukuran 15-23 cm.
Karenanya, hanya pada hari itu, sasi dibuka khusus ikan tembang, saat dimana mereka telah berukuran maksimal. Hasil penangkapan ikan tembang hari itu dicatat baik dari
segi jumlah, ukuran, berat, dan jenisnya. Data ini untuk dijadikan perbandingan pada buka sasi tahun depan, yang kelak menjadi rekomendasi pengelolaan sasi ke depan.
Spoiler for #ritual sasi:
Sidang adat mengawali prosesi pencabutan hawear (penanda sasi ). Tujuh kali lonceng dibunyikan Raja
Werka, memanggil tujuh kepala marga ke rumah adat untuk memulai sidang, membahas teknis prosesi buka sasi hari itu. Raja dan perangkat desa melakukan ritual sirih pinang dan pembacaan doa oleh pendeta di selatan Desa Werka,
kurang lebih 400 meter dari pusat kampung. Muara sungai yang dikelilingi vegetasi hutan mangrove . Tujuh kepala marga kemudian membuka sasi secara simbolis, disusul oleh warga yang mengambil ikan tembang di sana.
Spoiler for #makna tradisi sasi:
Bagi masyarakat adat Werka, perlindungan sumber daya laut dalam bentuk sasi memiliki tiga manfaat sekaligus, yaitu manfaat ekologi, sosial, dan ekonomi. Dari segi ekologi, sasi menjaga sumber daya laut seperti ikan
tembang, mangrove , lola, teripang, dan batu laga. Dari segi ekonomi, ketika haweardicabut, sumber daya
laut yang didapat sangatlah berlimpah, baik untuk konsumsi atau dijual kembali.
Dalam kehidupan sosial, sasi berperan membangun kesadaran masyarakat untuk lebih menjaga sumber daya
laut. Pemberlakuan sasi adalah upaya masyarakat Werka dalam menjaga tradisi turun temurun dari nenek moyang mereka.
“Sasi adalah penegas identitas dan pengakuan atas Kerajaan Lor Lobay di Ohoi Werka,” ucap Bapak Raja
Werka, J.P. Reneut. “Saat buka sasi ini, , penduduk Ohoi Werka bersama masyarakat ohoi sekitar bersama-sama kembali memanfaatkan sumber daya laut. Sasi turut berperan dalam meningkatkan keharmonisan dan
kerukunan antar desa,” lanjutnya.
Uniknya, bahkan, ohoi tetangga dijadikan prioritas untuk terlebih dahulu menangkap ikan tembang. Setelah
penduduk ohoi tetangga selesai, baru masyarakat Werka melakukan penangkapan. Bukankah ini patut diteladani? Konservasi berbasis adat.