- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Bos Indomaret: Kondisi Ekonomi Nasional Lesu


TS
User telah dihapus
Bos Indomaret: Kondisi Ekonomi Nasional Lesu
Jakarta - Daya beli masyarakat sepertinya masih belum membaik. Setidaknya hal itu dirasakan oleh para pemain ritel tanah air.
Menurut Direktur Pemasaran PT Indomarco Pristama (Indomaret), Wiwiek Yusuf, dari data yang ada memang kondisi daya beli nasional sedang lesu.
"Tapi masing-masing sektor, terutama sektor mini market, kita punya keunggulan tersendiri, kita dekat dengan konsumen, jadi kita masih bisa tumbuh," katanya kepada detikFinance, Selasa (1/8/2017).
"Keunggulan lain minimarket, kita cenderung lebih praktis, pilihan produknya itu relatif tidak terlalu banyak, jadi lebih fokus apa yang dibutuhkan konsumen. Jadi lebih survive di tengah kelesuan,mini market lebih survive," tambahnya.
Namun Wiwiek enggan berkomentar soal perolehan laba induk Indomaret yang terpangkas hingga 70%, dengan dalih bahwa perusahaannya belum menjadi perusahaan terbuka, berbeda dengan induknya.
"Kalau itu saya enggak bisa ngomong, kita bukan perusahaan terbuka," imbuhnya.
Seperti diketahui, laporan keuangan sang induk yakni PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) kurang menggembirakan di semester I-2017. Laba bersihnya turun 71,03% dari semester I-2016 Rp 105,5 miliar menjadi Rp 30,5 miliar.
Sementara pos pendapatan perseroan meningkat 145,2% dari Rp 9,19 miliar menjadi Rp 22,5 miliar. Namun di bagian laba entitas asosiasi menurun dari Rp 122,9 miliar menjadi Rp 52,8 miliar.
Beban penjualan juga meningkat dari Rp 4,58 miliar menjadi Rp 17,8 miliar. Beban umum dan administrasi juga meningkat dari Rp 21,86 miliar menjadi Rp 32,1 miliar. Sehingga laba usaha perseroan merosot jauh dari Rp 105,8 miliar menjadi Rp 22,7 miliar.
Selain memiliki saham di Indomaret, perusahaan ini juga memiliki saham di PT Fast Food Indonesia Tbk dan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk.
https://m.detik.com/finance/berita-e...-nasional-lesu
Ekonomi Lesu
Menurut Direktur Pemasaran PT Indomarco Pristama (Indomaret), Wiwiek Yusuf, dari data yang ada memang kondisi daya beli nasional sedang lesu.
"Tapi masing-masing sektor, terutama sektor mini market, kita punya keunggulan tersendiri, kita dekat dengan konsumen, jadi kita masih bisa tumbuh," katanya kepada detikFinance, Selasa (1/8/2017).
"Keunggulan lain minimarket, kita cenderung lebih praktis, pilihan produknya itu relatif tidak terlalu banyak, jadi lebih fokus apa yang dibutuhkan konsumen. Jadi lebih survive di tengah kelesuan,mini market lebih survive," tambahnya.
Namun Wiwiek enggan berkomentar soal perolehan laba induk Indomaret yang terpangkas hingga 70%, dengan dalih bahwa perusahaannya belum menjadi perusahaan terbuka, berbeda dengan induknya.
"Kalau itu saya enggak bisa ngomong, kita bukan perusahaan terbuka," imbuhnya.
Seperti diketahui, laporan keuangan sang induk yakni PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) kurang menggembirakan di semester I-2017. Laba bersihnya turun 71,03% dari semester I-2016 Rp 105,5 miliar menjadi Rp 30,5 miliar.
Sementara pos pendapatan perseroan meningkat 145,2% dari Rp 9,19 miliar menjadi Rp 22,5 miliar. Namun di bagian laba entitas asosiasi menurun dari Rp 122,9 miliar menjadi Rp 52,8 miliar.
Beban penjualan juga meningkat dari Rp 4,58 miliar menjadi Rp 17,8 miliar. Beban umum dan administrasi juga meningkat dari Rp 21,86 miliar menjadi Rp 32,1 miliar. Sehingga laba usaha perseroan merosot jauh dari Rp 105,8 miliar menjadi Rp 22,7 miliar.
Selain memiliki saham di Indomaret, perusahaan ini juga memiliki saham di PT Fast Food Indonesia Tbk dan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk.
https://m.detik.com/finance/berita-e...-nasional-lesu
Ekonomi Lesu
0
5.9K
66


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan